Usaha Keras

221 5 0
                                    

Sejak Reni memakai kerudung, banyak pria-pria terpukau dengan kecantikan Reni. Namun, ada juga yang kurang suka dengan penampilan baru Reni. Tapi, tampaknya Reni tak ambil pusing mengenai perkataan orang. Karena, ia hanya ingin menjadi orang yang istikhamah.

Lee Young Shil, pemuda asal Korea Selatan yang berusia 22 tahun merupakan salah satu pria yang mengagumi Reni. Ia adalah sahabat Rendy. Tidak, ia mengagumi Reni bukan karena penampilan baru Reni. Tapi, ia sudah mengagumi Reni sejak awal ia melihat gadis itu.

Namun, sepertinya bukan sekedar rasa kagum yang ia rasakan. Mungkin yang ia rasakan sekarang adalah rasa cinta. Namun, ia juga tidak tahu, apa itu cinta?

Disaat Aya sedang berada di dalam perpustakaan kampus, ia bertemu dengan Young Shil.

"Aya, ngapain kamu di sini?" tanya Young Shil. Benar, pria itu sudah mahir menggunakan Bahasa Indonesia meskipun aksennya terdengar aneh.

"Oh, aku lagi cari buku Chairil Anwar nih," sahut Aya. Young Shil pun mengajak Aya duduk di salah satu bangku perpustakaan.

"Ada apa sih?" tanya Aya. Dia benar-benar penasaran dengan pria itu. Sepertinya, ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh Young Shil.

Young Shil, pemuda ini merupakan seorang yang tidak beragama, alias atheis. Ia menjadi atheis karena seluruh keluarganya juga seperti itu. Ia sama sekali tak mengenal agama, bahkan sejak lahir.

Ia berkuliah di Indonesia, karena ia ingin bisa mandiri. Selain itu, ia juga sering mendengar dari banyak orang, bahwa warga Indonesia dikenal dengan penduduk yang ramah kepada siapapun.

Young Shil bertanya kepada Aya.

"Ay, kamu kan orang islam, menurut kamu islam itu kayak gimana?" tanya Young Shil. Mendengar pertanyaan Young Shil, Aya pun tersenyum.

"Kenapa tiba-tiba tanya gitu?" Aya berbalik bertanya. Sejujurnya, Young Shil merasa sedikit malu menceritakannya. Tapi, ia memang harus mengatakannya.

"Aku suka dengarin orang mengaji. Nggak tahu kenapa, tapi saat aku dengar suara orang mengaji, aku bisa tertidur nyenyak," jawab Young Shil. Saat mendengar cerita Young Shil, Aya jadi merasa bangga menjadi seorang muslim.

"Itulah jawaban dari pertanyaanmu tadi Young Shil oppa, islam itu indah. Seperti yang kamu rasakan sekarang," sahut Aya. Young Shil pun terdiam.

"Kalau gitu, boleh aku minta tolong sama kamu?" tanya Young Shil kepada Aya. Tentu saja Aya sangat senang mendengarnya.

"Katakan saja, Oppa," sahut Aya sembari tersenyum. Young Shil pun mengatakan tujuannya.

"Aku ingin mempelajari islam. Kamu bisa bantu aku kan, Ay?" Young Shil mengatakan keinginannya dengan penuh harap-harap cemas. Ia takut jika Aya menolak keinginannya. Aya pun balik bertanya kepada Young Shil.

"Kamu mempelajari islam, bukan untuk mendekati Reni kan?" tanya Aya. Pria itu tersenyum dengan sangat manis.

"Jauh sebelum bertemu dengan kalian, aku sudah penasaran dengan hal ini. Tapi, aku baru mendapatkan jawabannya sekarang," sahut Young Shil. Aya senang sekali mendengarnya. Tentu saja ia takkan menolak permintaan sang senior yang hendak meraih ilham.

Melihat Young Shil, ia jadi teringat dengan Rendy. Mereka sama-sama tak memiliki agama. Hanya saja, Rendy masih mengaku sebagai seorang islam, meskipun ia tak pernah shalat apalagi mengaji. Bahkan, tak jarang Rendy menolak diajak shalat oleh Aya. Sedangkan Young Shil, ia tak memiliki agama. Namun, ia sangat tertarik mempelajari islam.

Seandainya saja Rendy bisa mengerti pentingnya agama, mungkin Aya bisa dengan segera memberitahukan hubungan mereka kepada kedua orang tua Aya. Namun, Rendy sama sekali tak mau mengerti. Apa yang harus Aya lakukan? Ia sangat mencintai Rendy. Tapi, apakah Rendy juga merasakan hal yang sama?

*****

Sudah satu bulan berlalu sejak Aya bertemu dengan Young Shil di perpustakaan. Aya sering mengajari Young Shil berbagai hal tentang islam hingga sekarang. Young Shil kembali menemui Aya.

"Ay, sekarang aku mantab ingin menjadi bagian dari islam. Aku ingin menjadi seorang muslim..." kata Young Shil. Tekad Young Shil tentu saja disambut dengan baik oleh Aya.

"Alhamdullillah, kalau begitu aku akan mendukungmu, Oppa," sahut Aya. Young Shil pun tersenyum.

"Rencananya, aku ingin memperdalam agama islam. Dan jika aku sudah lulus dan mendapatkan kerja, aku akan melamar Reni. Jika lamaranku diterima, aku ingin menjalankan ta'aruf hingga hari pernikahan tiba, seperti yang dianjurkan agama islam.." lanjut Young Shil. Aya jadi semakin salut dengan pria ini. Ia mencoba berjuang menjadi imam yang baik untuk keluarganya kelak. Sekali lagi, Aya berangan-angan. Jika Rendy yang seperti ini, Aya pasti sangatlah bahagia.

"Reni, lo beruntung banget. Young Shil oppa berjuang banget menjadi imam yang baik buat lo. Tapi, kenapa gue nggak bisa bikin Rendy tertarik untuk menjalankan perintah Alah?" tanya Aya dalam hati kecilnya. Ia benar-benar tak tahu lagi, apa yang harus ia perbuat untuk Rendy agar ia mau menjalankan perintah Allah?

***** TBC *****

Jodoh Yang DiingkariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang