Dia Lumpuh?

2.2K 101 3
                                    

Ketika kau mengetahui kondisiku
Apakah kau masih mau bersamaku

Brukkkk...

Terdengar suara hentakan yang cukup keras. Suara rintihan yang terbesit di telinga Arya membuatnya terkejut. Arya menoleh ke bawah dan melihat tubuh Vinny telah bersentuhan dengan tanah. kening Arya mengerut melihat keanehan yang terjadi.

"Ar, tolongin."

Arya terbangun dari lamunnyan "Eh, maaf, lo gapapa?" Arya berusaha meraih tangan Vinny untuk berdiri.

"Gue gak bisa, Ar." Mata Vinny berkaca-kaca. "Lo bisa gendong gue?"

Arya tertawa lepas. "Cewek sekarang modusnya keren." Tawa Arya semakin menjadi. "Udah bangun, gih, betah banget di bawah."

Arya kembali duduk di bangku. Vinny berusaha dengan sekuat tenaga bangkit dari tanah. Namun upayanya sia-sia, Vinny tak bisa bangkit dari posisinya. Arya yang melihat itu hanya senyum jahil. Tangan Vinny diraih Arya dan berusaha membantu, tapi Arya melakukannya setengah hati karena Arya kecewa melihat tipuan yang dilakukan Vinny.

"WOI!!!"

Suara menggelegar bak petir di siang bolong mengagetkan semua orang, tak terkecuali Arya dan Vinny. Langkah kaki lelaki itu mulai melaju cepat, kemudian berlari dengan kencang. Kini, lelaki itu tepat di hadapan Arya, terdengar suara
BUKBUKBUK. Pukulan demi pukulan dihantamkan ke wajah Arya, membuat Arya tesungkur di tanah dengan belumuran darah, pandangannya buram.

Semua orang hanya melihat kejadian itu. Vinny berteriak kencang dengan deraian air mata.

"Kakak, udah," ujar Vinny menahan kaki Vano.

Wajah Vano yang memerah, tangannya yang mengepal, napasnya memburu dan aliran darahnya terasa cepat dan panas. Amarah Vano terlihat sangat jelas. Vano menghabisi Arya tanpa ampun. Darahnya terasa mendidih melihat Vinny tergeletak di tanah.

Tangis Vinny semakin menjadi melihat Vano penuh dengan amarah menghabisi Arya.

"Kak, aku mohon berhenti," jerit Vinny.

Seketika amarahnya melemah mendengar suara tangis Vinny.

"Lo!" Menunjuk Arya yang terkulai lemah dengan lumuran darah. "Tuhan masih kasih lo kesempatan untuk hidup, sekali lagi lo macem-macem sama adek gue. Gue habisi lo." Satu tendangan terakhir mengenai tubuh Arya.

Vano menggendong Vinny dan mengambil kursi rodanya dari samping pohon. Arya dengan samar melihat bayangan itu, hatinya hancur mengingat perbuatan beberapa menit yang lalu. Arya tidak mengetahui kalau Vinny benar-benar tidak bisa berdiri sendiri.

Vinny menoleh kearah Arya. Vinny melihat tubuh Arya yang tekulai tak berdaya dengan lumuran darah di wajahnya.

***

Vinny terdiam di dalam kamarnya. Vinny memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu. Vinny tak pernah menyangka bahwa Vano akan melakukan hal itu. Apa yang dilihat Vinny bukanlah Vano melainkan setan yang penuh amarah. Air matanya mulai mengalir di pipinya, hatinya terasa sesak.

Ceklekk

Suara pintu terbuka, dengan cepat Vinny menyekah aliran sungai yang mengalir di pipinya. Langkah kaki terdengar mendekati posisi Vinny. Vano menyentuh pelan kepala Vinny.

PROTECTIVE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang