Maafin Gue

2K 93 1
                                    

Sikap bodohku
Telah melukai mu


Tiinnnnnnnnnnnnnnnn


Klakson motor terdengar sangat jelas di telinga Arya yang sedang mengendarai mobil dengan sangat pelan. Mata Arya melihat ke belakang menggunakan spion, Arya membuka matanya lebar-lebar untuk melihat dengan jelas orang yang berada di belakang mobilnya. Arya menghentikan mobil, tanpa pikir panjang Arya keluar dari mobil.

"Elo!" Suara keras terdengar kembali dari seorang lelaki tak lain adalah Vano.
"Udah bosen hidup, lo?" ujarnya menuruni motor ninjanya.

"Gue mau minta maaf," tutur Arya dengan menyatukan kedua telapak tangannya.
"Gue gak tau kalo Vinny gak bisa berdiri."

Dada Vano kembang kempis dengan irama yang cepat, tangannya meraih baju Arya. Arya terlihat pasrah tanpa perlawanan.

"Lo pikir adek gue serendah itu?!" Satu pukulan mengenai pipi Arya.

"Lo boleh pukul gue sepuasnya," ujarnya menahan sakit. "Tapi, gue mau ketemu Vinny."

Vano tertawa sinis dan menghantam kembali wajah Arya. "Lo pikir gue mau ngajak lo ketemu adek gue?"

Arya tesungkur ke tanah, memegang kaki Vano. "Lo habisi gue," cetus Arya lemah. "Tapi untuk terakhir kalinya gue mau ketemu Vinny."

Dengan penuh amarah, Vano menarik keras tangan Arya dan menyeretnya untuk menaiki motor.
Vano melajukan motornya dengan kencang hingga Arya terkulai lemah diboncengan Vano.
Vano menghentikan motornya dan kembali menyeret Arham dengan kuatnya. Terlihat dua wanita yang sedang bersantai di halaman. Dengan keras Vano mendorong Arya hingga tersungkur tepat di kaki Vinny.

"Arya?" Mata Vinny melotot, ia kaget melihat Arya berlumuran darah. "Kak, lo apain dia?"

Arya mengangkat tangannya. "Ja- jangan salahin kakak lo." Suara Arya terputus-putus menahan nyeri. "Gu- gue minta maaf atas kejadian waktu itu."

Vinny menjatuhkan tubuhnya dari kursi dan meraih wajah Arya yang penuh dengan darah.
"Gak ,Ar, lo gak salah." Tangis Vinny mulai pecah. "Kakak lo keterlaluan!" teriak Vinny kepada Vano.

Masih dengan amarahnya Vano pergi meninggalkan tempat itu. Vinny menangis melihat kondisi Arya yang tak berdaya di hadapannya.

Suara Arya terasa berat. "Gu- gue gapapa, lo mau maafin gue, kan?"

"Gue udah maafin lo, Ar, teh tolong ambilin P3K."

Adis memberikan kotak P3K yang diambilnya dari dalam rumah. Adis tidak bisa berkata-kata melihat kekejaman Vano menghajar Arya. Adis meninggalkan Vinny dan Arya di taman.

Vinny membersihkan tiap aliran darah yang mengalir di wajah Arya, Vinny kembali menangis melihat keadaan Arya.

Tangan Arya menyekah air mata Vinny.
"Lo gak usah nangis," ujarnya lemah. "Aw," rintihnya.

"Maaf ya, Ar, lo babak belur gini."

Arya menempelkan telunjuknya di bibir Vinny. "Sstt, gue gapapa. Makasih, ya."

Dag dig dug gerrrr

Begitulah bunyi suara jantung Vinny, perasaannya tidak karuan. Hatinya terasa aneh melihat sikap Arya kepadanya. Arya pun juga merasakan hal yang sama jantungnya bedegup dengan sangat kuat saat berada dipangkuan Vinny. Momen saling tatap tak bisa dielakan, Arya melebarkan senyumnya.

***

Malam yang sunyi. Taburan bintang berkelap kelip di langit hitam. Suara angin semilir menyentuh kulit lembut Vinny.

PROTECTIVE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang