Bday Ara Arya

1K 61 5
                                    

Hari demi hari berlalu, Arya dan Vinny pun semakin dekat dan dekat. Kini, nampaknya Vano  terlihat sedikit demi sedikit mulai melunak. Tetapi, sampai saat ini Vinny belum memberi kepastian tentang hubungan mereka. Arya masih terus menunggu dan menunggu jawaban yang akan diberikan Vinny.

Hari ini, tepat pukul 16.00 wib Arya dan Ara mengadakan pesta ulang tahun yang ke 18 tahun. Walaupun usianya kini masih terbilang muda, tapi Arya telah memantapkan diri untuk menjalin hubungan yang serius bersama Vinny.
Bagi Arya, Vinny adalah wanita yang tepat untuknya. Banyak perubahan yang terjadi pada dirinya setelah mengenal Vinny. Arya lebih bisa menghargai sebuah perasaan wanita, lebih menghargai perjuangan dan pastinya Arya menjadi pribadi yang dewasa serta lebih baik lagi dari yang dulu.

Kringgg...

"Halo, Ar?"

"Nanti gue jemput jam 15.30 ya?"

"Gue malu, Ar."

"Gak usah malu.  Lo sempurna, gue tutup dulu ya... bye."

Tttuuuttttt.....

Setelah menutup telpon. Vinny  membayangkan hal apa yang akan terjadi di pesta nanti sore. Hatinya sangat takut, walaupun Vinny tahu Arya akan menerima semua yang ada di dirinya, tapi orang sekitarnya belum tentu menerimanya apalagi dengan kondisi Vinny sekarang. Lumpuh.

Vinny mendorong kursi rodanya menuju meja, ia membuka laci itu kemudian meraih kotak kecil. Vinny memandangi kalung leontin yang sangat cantik itu. Vinny mengarah ke cermin dan melihat wajahnya bersamaan dengan leontin yang ada di tangannya.

"Apa leontin ini masih berlaku?" gumam Vinny.

Vinny membuka kaitan kalung itu dan mulai mengalungkan di lehernya, senyumnya melebar. Vinny sangat bahagia saat mengenakan kalung itu, saat ini Vinnt yakin akan keputusannya. Terlebih lagi Vano telah memberikan izin untuk Vinny dan Arya lebih dekat lagi.
Saat asik memandang wajahnya, terdengar suara pintu terbuka.

"Kakak?"

"Kamu udah yakin, kalo Arya itu pilihan yang tepat?"

Vinny mendekati Vano. "Menurut kakak gimana?" Vinny balik nanya.

Vano mengetuk dagunya. "Hemm... Nggak," kekeh Vano. "Bercanda. Kalo dia bisa buat kamu seneng dan bahagia, kakak dukung kok. Lagian kakak juga udah liat dia selama ini, gak pernah nyerah buat deket sama kamu. Meski harus babak belur dulu."

"Jadi, kakak setuju?" Vano mengangguk. "Makasih kak, aku sayang kakak."

"Tapi... Kalo dia ngecewain kakak. Awas aja."

Arya petarung hebat, tapi kenapa dia selalu diam kalo dipukul kak Vano.

Pukul 15.30, Arya telah datang untuk menjemput Vinny. Kini, hati Arya tidak merasa takut lagi bila berkunjung ke rumah Vinny karena Vano telah memerimanya dengan baik, walaupun masih sedikit galak tapi tidak seseram waktu dulu.
10 menit Arya menunggu di ruang tamu, tak lama kemudian keluarlah Vinny bersama kursi rodanya. Vinny mengenakan dress hitam selutut, rambutnya diurai dan sedikit di curly makeup yang sangat natural memancarkan aura yang sangat memikat. Mata Arya terbelalak ketika melihat kalung yang melingkar di leher Vinny, jantung seketika berhenti. Arya tak percaya bahwa sekarang Vinny telah menerimanya.

"Lo cantik banget, Vin," puji Arya.

Vinny hanya tersipu malu. Arya mengangguk, ia mendorong kursi roda menuju mobil. Ketika di mobil Arya tak henti-hentinya memandang wajah Vinny. Hingga Vinny merasa sedikit salah tingkah
.
"Ar, nyetirnya yang fokus dong," celetuk Vinny

"Eh, iya, habis lo cantik banget," tutur Arya. "Oh iya, lo cantik pake kalung itu," lanjutnya.

"Makasih."

PROTECTIVE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang