***
Vinny asik mendengarkan lagu di aplikasi ponselnya. Dengan merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk, memejamkan mata sembari menikmati lirik demi lirik yang ia senandungkan sedari tadi.
Dari matamu, matamu ku mulai jatuh cinta
Kumelihat, melihat ada bayangan
Dari mata kau buatku jatuh, jatuh terus jatuh ke hati.....Vinny tersenyum lebar. Lagu yang ia putar berulang-ulang kali seperti melambangkan perasaannya malam itu.
Pikirannya dipenuhi dengan nama Arya, matanya selalu menampakan sosok wajah tampan Arya. Entahlah, hari-harinya terasa berbeda sejak kehadiran Arya di hidupnya.
Lagi asik-asiknya mendengarkan lagu, tiba-tiba lagunya terhenti saat ada notif pertanda pesan masukHai,Vin? Gue Arya.
Vinny tersentak melihat pesan dari lelaki yang sedang ia pikirkan. Tanpa buang waktu lama Vinny menyimpan nomor itu dan segera membalasnya.
Eh, hai.
Gue boleh telepon, lo?
Mata kecil Vinny berubah menjadi besar, ia kaget membaca pesan singkat namun penuh arti. Wajar saja, selama 17 tahun Vinny tidak pernah berkomunikasi dengan laki-laki selain kakaknya dan keluarganya. Vinny membenamkan wajahnya menggunakan bantal, dirinya bingung namun hatinya sangat ingin mendengar suara Arya. 10 menit berpikir, hingga notif pesan kedua berbunyi lagi.
Kalo nggak boleh, gapapa, Vin.
Boleh.
Triiinngggg.... Triiinggg...
Nada dering khas iphone pun terdengar. Sama halnya dengan ponsel yang begetar,hati Vinny seketika ikut begetar menerima telpon dari orang yang mulai menarik perhatiannya. Vinny menggeser simbol hijau layar ponselnya.
"Halo...."
5 menit.
10 menit.
30 menit.
45 menit.
1 jam.
Tak terasa satu jam telah berlalu. Vinny merasa telinganya sudah terasa panas. Tak ada lagi kata yang terucap, hanya keheningan yang ada. Topik pembicaraan pun telah habis, jam pun sudah menunjukan pukul 22.30 wib. Sebelum mengakhiri perbincangan, Arya mengakatan bahwa besok akan menemuinya di rumah. Sontak Vinny kaget dengan ucapan Arya.
"Besok gue kerumah lo, gue mau ngajak jalan."
"Hah? Gak, Ar, lo bisa mampus."
"Udah tenang aja, muka gue udah kebal. Selamat tidur, semoga mimpi Arya."
"Tapi, Ar...." tuuuutttttttttt.
Belum sempat Vinny bicara, Arya memutuskan telponnya. Perasaan takut kembali muncul dalam hati Vinny, ia sangat takut kalau Arya bertemu dengan Vano. Vinny takut Vano akan menghajarnya dengan lebih sadis lagi.
"Vin, belum tidur?" kata Adis.
"Eh, teh, iya ini mau tidur," jawabnya menarik guling. "Teteh, percaya gak sama yang namanya cinta pandangan pertama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTIVE [Completed]
Teen FictionHidup dengan perisai sang kakak membuat Vinny sulit berteman dengan laki-laki lain. Setiap kali ada laki-laki dekat dengannya, sang kakak selalu menghajarnya hingga KO. Hingga suatu hari Vinny bertemu seorang Arya, petarung muda berbakat tapi tetap...