Lelah tapi Biar Kugenggam Pena Sekali Lagi

66 10 2
                                    

Lelah tapi Biar Kugenggam Pena Sekali Lagi


Aku runtuh

Terlelap dalam balut keluh

Memandang masa depan yang tak pasti

Terjebak nyata, mimpi, serta imaji


Aku bermain di dalamnya

Merangkai kekalahan yang nyata

Aku adalah sebuah keputusan

Merasuk dalam jurang keputusasaan


Aku permata sang penghibur kala senja

Duduk manis menunggu pengantin tiba

Nyata tak pernah ada habisnya

Saking nyatanya, kita tak pernah ada


Aku adalah harapan kesekian

Terbuang dalam dekapan

Mereka memakiku untuk sebuah alasan

Berteriak mendukung, kala ku terkapar pingsan


Lebam duka apa artinya

Sakit pinggang tak pernah kuambil rasa

Mata lebam sudah biasa

Pun dompet melahirkan laba-laba


Bahagia, buatlah mereka tenang

Biarkan aku di sini sendiri mengerang

Dalam diksi sembelit kehidupan

Tak apa, mati pun sudah menjadi kemungkinan


Aku hanyalah orang uang kewalahan

Akan komentar sedap nan menawan

Mama, Adik, teman, siapa pun kalian

Biarkan aku genggam pedih pena dari tempat pembuangan

Aku memiliki perasaan yang sama, pada tulisan

Mereka yang berharap mengubah kenyataan

Perlahan dengan kesalahan berbalut latihan berteman harapan akan membaiknya kehidupan yang bersanding erat dengan impian terlantun dari pribadi yang tahan akan goncangan yang pantang berlari menjauh meski perlahan


Achmad Aditya Avery

(Tangerang, 30 Juli 2017)


Picture by Me

Anggap Saja Kucing LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang