Tidak ada
Tidak ada sesal dengan pertemuan
Antara aku dan kamu
juga tentang rasa yang mekar seenaknya
Tidak ada sesal menyiram rasa
Bunga mewangi yang hidupkan hari
kian hari tumbuh, tak mengerti mengapa
Tidak pula sesal berpuisi ria
Meluapkan ungkapan hati yang kian membara
Mereka menganggap kadal pun buaya, biar saja
Mungkin sesal kan datang mencekik hari
Manakala kubiarkan semua
Menguasai raga juga hati
Menyeretmu dalam murka-Nya
Siapa yang mau itu terjadi?
Achmad Aditya Avery
(5 Februari 2017)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggap Saja Kucing Liar
PuisiIni hanyalah aku yang suaranya mungkin terdengar tapi tak ada artinya. Layaknya mereka, kucing liar berserakan di jalan raya, di halaman rumah, di tempat makan yang seringkali kamu usir begitu saja. Masih untung ada yang berbaik hati memberi whiskas...