Maaf, Buku Harian
Tentang kode persahabatan
Antara hati dan tulisan
Saat harapan dan kenyataan
Kembali berciuman
Dear Diary
Aku menyapamu
Seperti mereka menyapamu
Kamu, alat perekam masa lalu
Dear Diary
Kode pembuka rahasia
Buku harian tempatku bercerita
Aku bahkan memberimu nama
Pulang sekolah, tak sanggup lagi
Bertahan melihatnya yang tak pernah memahami
Perasaan yang sudah berlumut ini
Bercampur kerak emosi
Malam hari
Ketika filosofi hujan membasahi hati
Padahal berada dalam peluk kamar nan sepi
Air mata, beralih pada pena tak berkaki
Kamu bukan sekadar buku kecil nan lucu
Imaji melihatmu layaknya manusia, duduk termangu
Dia dengan sabar mendengarkanku
Membiarkan tubuhnya ternoda tinta tak berbau
Maaf, buku harianku
Aku tak kuat menahan rasa tak menentu
Akhirnya, aku mengabaikanmu
Merobek lalu pergi hingga tubuhmu berdebu
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 12 Oktober 2016)
Picture link: http://pa1.narvii.com/6515/e336c6ec37002235fa40fa8400d63784f8feba40_hq.gif
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggap Saja Kucing Liar
PoesíaIni hanyalah aku yang suaranya mungkin terdengar tapi tak ada artinya. Layaknya mereka, kucing liar berserakan di jalan raya, di halaman rumah, di tempat makan yang seringkali kamu usir begitu saja. Masih untung ada yang berbaik hati memberi whiskas...