Penggugah
Aku adalah tulisan
Menjelma bagai bunga di batu nisan
Hampa tanpa perhiasan
Mengikuti alunan nada perasaan
Berjalan tenang dalam luka
Melayang hilang dalam duka
Suara dengkuran perlahan mereda
Senyap tenang kupejamkan mata
Bagai lautan luas lagi megah
Aku bertahan dari ganasnya wajah
Wajah perempuan yang amat indah
Keindahannya membuatku tunduk terpanah
Oh, engkau penggugah datang tanpa kata
Dapatkah engkau tenang di tempatmu berada
Mengapa engkau menari dengan anggunnya?
Hatiku hanyalah tempat kecil nan penuh dosa
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 19 Oktober 2016)
Picture link: http://2.bp.blogspot.com/-qgA276lW85w/U9UWmCk-LTI/AAAAAAAAEyA/iJtm5WUqVxo/s1600/xilla-writing-a-note.jpg
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggap Saja Kucing Liar
PoetryIni hanyalah aku yang suaranya mungkin terdengar tapi tak ada artinya. Layaknya mereka, kucing liar berserakan di jalan raya, di halaman rumah, di tempat makan yang seringkali kamu usir begitu saja. Masih untung ada yang berbaik hati memberi whiskas...