"Aku tunggu sepuluh menit lagi, jika dalam sepuluh menit aku belum melihat batang hidungmu, ucapkan selamat tinggal pada koleksi eyeliner terbarumu"
Tut.. Tut.. Tut..
'Jalang sialan mana bisa dari Gangnam ke Incheon dalam sepuluh menit. Luhan sialan!!! Untung sayang, untung sahabat'
Byun Baekhyun, mulut mungil gadis bermata sipit itu tidak berhenti mengumpati sahabatnya yang selalu berlaku seenaknya. Saat ini gadis cantik itu sedang menunggangi 'pacar hitam' nya menuju bandara Incheon untuk menjemput gadis cantik yang menjadi korban sumpah serapahnya beberapa detik yang lalu.
Sebenarnya ini bukan salah sahabatnya; Luhan. Ini salah Baekhyun sendiri yang tadi malam seenak jidatnya menelpon sahabat rusanya itu untuk datang ke Korea guna menghadiri acara pesta ulang tahun Baekhyun yang ke 25 besok. Dan Luhan mengatakan kalau dia tidak bisa kembali ke Korea sekarang dengan alasan yang demi Tuhan tidak pernah masuk akal.
Sebenarnya sore tadi Baekhyun sedang sibuk menyiapkan antek-antek untuk pestanya itu, tapi kemudian telepon kesayangannya berdering nyaring menandakan ada panggilan masuk dari gadis rusa alias sahabat kesayangannya yang ternyata sudah menunggunya di bandara selama tiga puluh menit lebih, yaaa salahkan Baekhyun yang tidak membuka teleponnya dan membaca rentetan pesan yang di sertai sumpah serapah dari orang yang mengirimi pesan padanya itu.
Dan sejak menerima panggilan dari sang sahabat, Baekhyun jadi kalang kabut sendiri menyetir seperti pembalap f1 guna menjemput Luhan.
"LUHAEEEEEEEN!!!", gadis bermata sipit itu berteriak nyaring saat melihat tubuh mungil sahabatnya yang hampir tenggelam hilang di seret kerumuman orang di bandara yang sedang begitu ramai.
"Apa aku harus menyiapkan red carpet untuk menyambut kedatangan anda nona Choi Luhann", canda Baekhyun skartis setibanya ia di bandara dengan nafas ngos-ngosan karena tidak hanya menyetir dengan kecepatan kilat, tapi ia juga berlari untuk mencari keberadaan gadis rusa itu.
"Hm,, itu terdengar oke!!!", Jawab Luhan sambil memasang wajah pura-pura marahnya.
"Tck..", Baekhyun hanya mendecakkan lidahnya mendengar jawaban cuek dari gadis rusa itu. Sangat Choi Luhan sekali.
Dan setelahnya kedua gadis cantik itu yang sudah bersahabat sejak lama berjalan pelan menuju arah parkir dan segera pergi dari sana dengan Baekhyun yang menyetir.
"Lu.. "
"Hm.. "
"Kau baik? Kenapa diam saja?",
Sebenarnya Baekhyun enggan bertanya, karena selain lelah dia juga takut, tidak.. tidak.. tidak.., dia bukan takut, tapi lebih tepatnya malas mendengar suara Luhan, karena sudah pasti apa yang keluar dari mulut pedas wanita cantik itu pastilah tidak akan baik di sebabkan moodnya sedang buruk akibat menunggu hampir satu jam di bandara."Kau pikir aku baik setelah seperti orang bodoh menunggu di tempat asing dan menjadi pusat perhatian semua orang? perutku lapar, kakiku pegal, dan kepalaku masih pusing akibat penerbangan panjang, kau pikir setelah semua itu aku bisa di bilang baik nona Byun?" jawab Luhan berlebihan dengan bibir mengerucut sebal dan mata memicing tajam.
Naah.. kan, benar apa kata Baekhyun?, sudah dia duga kalau dia akan mendapat ocehan manis dari sahabatnya itu.
"Oke oke, aku salah, maaf ya. Ayo kita mampir dulu, kau bilang kau lapar kan?", Baekhyun mengalihkan pembicaraan ke makanan, karena dia tahu benar jika Luhan paling jinak jika sudah menyangkut tentang makanan lezat kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Million Reasons [END]
Fanfic[Beberapa chapter 'Mature Content' are private] Si brengsek, bodoh dan tidak peka Sehun dan Si pendendam Luhan - Love story Three things to make a relationship long last are honesty, commitment, and understanding. - Luhan Three things which are pri...