Chapter 14 'HunHan & ChanBaek Honeymoon'

6.1K 317 34
                                    

Belum pernah rasanya Byun Baekhyun secemas ini saat sedang menunggu. Kecemasan nya sudah berada di level tertinggi yang membuat gadis cantik itu tidak berhenti mondar-mondir sambil menggigiti kuku tanpa kuteknya.

Hal itu lah yang membuat seorang pria, yang tidak lain adalah pria yang sudah mencintai dirinya selama bertahun-tahun itu di buat jengah.

Pasalnya sudah hampir dua puluh menit lalu mata bulatnya mendapati sang pujaan hati berlagak seperti setrika pakaian di depan pintu kaca yang terdapat lambang plus merah di tengah-tengahnya.

"Baek.., Apa kau tidak lelah mondar-mandir seperti itu?, bisakah kau sedikit lebih tenang?" Tanyanya pada gadis setrika entah untuk yang keberapa kali.

"Pikirmu aku bisa tenang saat sahabatku sedang berjuang antara hidup atau mati di dalam ruangan sialan ini?" Bentaknya untuk membalas pertanyaan halus dari pria yang diam-diam juga dia cintai itu.

"Ada lebih dari lima dokter profesional dan berlisensi, serta para perawat yang sudah berpengalaman untuk menyelamatakan sahabat mu di dalam sana, jadi.. Tenanglah!" Ujarnya sekali lagi, sepertinya pria ini memiliki kesabaran yang tinggi, setinggi tubuhnya.

"Aku tahu.., Tapi tetap saja. Lagi pula kemana si rusa betina itu, kenapa sedari tadi aku tidak melihat batang hidungnya?" Entah karena lelah atau apa, gadis cantik itu akhirnya mendudukkan pantat seksinya di bangku samping si pria tinggi.

"Sebentar lagi mereka sampai" Jawab Chanyeol; si pria tinggi memberitahu Baekhyun kalau sahabatnya itu sudah berada si lobi rumah sakit.

"Aku pasti kan akan memukul kepala mesum sahabat albino mu itu. Luhan terlambat pasti gara-gara dia yang sibuk membejati tubuh sahabatku" Ucapnya menggebu-gebu.

Lalu setelah itu terdengar suara derap langkah tiga pasang kaki dari makhluk yang sedari tadi dia tunggu, di sertai dengan nafas memburu dari satu-satunya gadis di sana yang sepertinya habis berlari maraton.

"Baek.. Hosh.. Hosh..

"Dari mana saja kau? Kenapa tidak datang saja sekalian?" Belum sempat Luhan menyelesaikan perkataannya, bahkan dia masih ngos-ngosan, tapi dia sudah di sapa dengan kemarahan sahabatnya yang sudah berkacak pinggang dengan mata melotot.

"Oh Sehun kemari kau..!" Marahnya lagi sambil menghampiri pria yang kepalanya ingin dia pukul tadi, namun dia mengurungkan niatnya untuk memukul kepala Sehun, dan menggantinya dengan jeweran di telinga kanan persis seperti yang di lakukan Kyungsoo tempo hari.

"Noona apa yang kau lakukan..?" Tanyanya sambil mencoba melepaskan telinganya yang sering di kecup Luhan itu dari jeweran jari lentik baekhyun.

"Luhan terlambat pasti gara-gara kau mengurungnya dalam kamar kan..?" Usaha Sehun gagal, karena nyatanya tarikan baekhyun pada telinganya semakin kuat.

"Baek..., Kami terlambat karena ada masalah di jalan. Dan lagi tadi kami sedang makan malam saat Kai menelpon" Luhan bersuara untuk menyelamatkan telinga kekasihnya yang sudah memerah dari jeweran Baekhyun.

"Ya..ya..ya.. Bela saja terus..!" Sebal Baekhyun karena sahabatnya itu menghentikan acaranya menganiaya Sehun.

"Aku tidak membelanya. Lagian di mana Kai oppa? Kenapa aku tidak melihatnya?" Tanya Luhan untuk mengalihkan kemarahan Baekhyun.

"Dia menemani Kyungsoo di dalam.." Chanyeol mewakili Baekhyun untuk menjawab pertanyaan Luhan, karena gadis pujaannya itu sedang bersungut-sungut dan menatap tajam pada Sehun yang tidak tahu apa-apa.

"Sudahlah.., Kalian lebih baik berdoa untuk Kyungsoo dan bayinya" Sela Kris, pria yang paling dewasa dan paling bijak di antara semuanya.

Semuanya terdiam dan menuruti apa yang di katakan oleh Kris. Tapi.., Tak lama setelah itu, pintu ruangan yang sedari tadi sudah ingin di dobrak oleh Baekhyun akhirnya terbuka, menampilkan dokter muda dan tampan ber nametag Kim Seok Jin.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang