Ini di luar dugaan, Sehun kira setelah kejadian tidak mengenakkan yang terjadi di apartmennya beberapa hari lalu, tebakannya Luhan akan menghindarinya. Tapi kali ini tebakan Sehun salah. Saat Sehun menemui Luhan untuk meminta maaf dan menjelaskan siapa Irene untuknya Luhan tidak marah padanya. Dia pikir dia akan mendapatkan setidaknya satu umpatan atau tamparan di pipi mulusnya, tapi kali ini dia salah, Luhan tidak sekekanakan itu.
Padahal Sehun sudah menyiapkan mental untuk menerima kemarahan wanita mungil ini, tapi apa yang dia dapati malah sebaliknya. Saat Sehun memasuki rumah Luhan, dia langsung di suguhi senyuman manis wanita itu. Luhan menyambutnya dengan pelukan hangat serta kecupan kilat di bibirnya yang membuat pria berkulit pucat itu mengernyit heran. Bukankah seharusnya Luhan marah?
"Aku memaafkanmu..", Kata Luhan begitu lembut sambil mengusap rahangnya sesaat setelah Sehun menjelaskan dan meminta maaf padanya.
Sekarang Sehun sadar, Luhan bukanlah gadis remaja yang masih labil. Wanita ini sudah berpengalaman dalam hal sakit dan di sakiti. Dia sudah terlatih mengendalikan amarah dan emosinya. Yang membuatnya dengan mudahnya memaafkan Sehun.
Tapi sehun salah, Luhan memaafkannya bukan karena dia terlatih, tapi karena kalimat selanjutnya yang di ucapkan Luhan yang membuat Sehun terasa di hempaskan dari atas jurang ke bebatuan tajam.
"Kau bukan kekasihku, dan aku bukan kekasihmu. Aku tidak punya
hak untuk marah padamu hanya karena kau membiarkan seorang wanita masuk ke kamarmu", Dengan wajah datar andalannya Luhan mengatakan kalimat menusuk itu yang membuat Sehun bungkam di buatnya.Benar apa kata Luhan, mereka tidak memiliki hubungan apapun. Terlepas dari ketertarikan dan rasa suka yang di rasakan masing-masing. Tapi tidak ada status di antara mereka. Sehun harus memikirkan ulang semua ini dan memperjelas semuanya.
'Haruskah aku menyatakan perasaanku padamu sekarang?'
'Tidakkah ini terlalu cepat?'
'Bagaimana jika kau menolakku?'
Sehun galau, dia gelisah memikirkan statusnya dengan Luhan sehingga beberapa kali ia melakukan kesalahan saat syuting drama terbarunya. Konsultasi pada Baekhyun, Kai ataupun Kyungsoo pasti tidak akan membantu, apa lagi pada Chanyeol. Yang ada bukannya solusi yang dia dapat, melainkan godaan dan menjadi bahan 'bully'an dari sahabat-sahabatnya itu.
Tidak pernah Sehun merasa sebingung ini hanya karena seorang gadis yang baru di kenalnya.
Ini beda, gadis incarannya bukan gadis biasa. Dia perfeksionis, dia pernah terluka parah dan hatinya sedang dia kunci rapat-rapat. Sehun tidak boleh salah langkah, dia harus berhati-hati jika tidak ingin kehilangan sang gadis incaran.
Dan dengan segenap keberaniannya yang seujung kuku serta rasa lelah yang menggerogotinya setelah syuting seharian Sehun menemui Luhan lagi. Ini sudah sore tapi Sehun tidak perduli. Seharusnya dia istirahat seperti apa kata Suho, managernya. Tapi sekali lagi dia tidak perduli. Asal bertemu Luhan dan mendengar suara serta senyum manisnya, Sehun berani jamin lelahnya akan menghilang saat itu juga.
"Oh Sehun kenapa kau jelek sekali?..", Luhan pura-pura kaget saat Sehun sudah berdiri di depan rumahnya. Dia tahu kalau Sehun mengunjungi dan mondar-mandir di depan pintu rumahnya sudah sedari tadi. Tapi entah apa yang membuat pria itu lama sekali memencet bel rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Million Reasons [END]
Fanfiction[Beberapa chapter 'Mature Content' are private] Si brengsek, bodoh dan tidak peka Sehun dan Si pendendam Luhan - Love story Three things to make a relationship long last are honesty, commitment, and understanding. - Luhan Three things which are pri...