Chapter 12 'You are'

5.6K 345 14
                                    

'This life is not about those people who do good things in front of you. It is about those people who keep loyalty even if they are behind you'.

"Hun-ah..."

"Hm.."

"Kau sangat seksi dengan T-shirt putihmu dan apron hitam mu itu"

Mendengar itu, Sehun yang tadinya sibuk dengan masakannya di dapur, langsung menolehkan kepalanya pada kekasih cantiknya yang sedang duduk manis di meja makan dengan gayanya yang khas; tangan bersedekap di dada dan kaki yang menyilang dengan angkuhnya, memamerkan pada Sehun yang tidak kuat iman bahwa dia memiliki paha yang cantik, paha yang paling cantik dari perempuan manapun itu.

"Dan kau sangat menggoda dengan kemeja pink transparanku, tanpa bawahan dan kaki menyilang memperlihatkan pangkal pahamu yang demi Tuhan.. bisakah kau menutupinya Oh Luhan!!?"

Mendengar itu si cantik terkekeh geli, kekasih tampannya itu memang tidak memiliki iman yang kuat, terbukti dari sejak satu jam yang lalu dia berkutat di dapur tapi tidak ada satupun makanan yang siap untuk di makan.

Hal itu bukan karena pria yang sedang mencicipi hasil olahan tangannya itu tidak bisa memasak, melainkan karena si cantik yang terus menggodanya. Salah siapa yang tidak membiarkan Luhan memakai pakaian lain selain kemeja tipisnya?.

"Hun-ah berhentilah melirikku. Hanya fokus dengan masakanmu lalu aku bisa mengisi perutku yang sudah meronta minta di isi okey" Perintah Luhan dengan nada bossynya.

"Dan kau berhentilah menggodaku! Aku sedang berkonsentrasi" balas Sehun menanggapi kalimat kekasihnya.

"Berkonsentrasi apanya?" Luhan memutar bola matanya "Matamu tidak berhenti melirik pahaku Oh mesum Sehun" Luhan bangkit dari duduknya.

"Mau kemana kau? Jangan bergerak!!" Sehun menyodorkan spatula yang sedang di pegangnya saat onyx tajamnya mendapati kekasihnya berjalan mendekatinya.

"Jangan mendekat Luhan, aku tahu apa yang ada di dalam otak kecil mesum mu itu!!" Katanya lagi.

Mendengar itu Luhan mencibir dan membuka lemari es yang ada di belakang Sehun "Cih pede sekali, aku hanya ingin mengambil minum Ooooooh Sehunhh" Kata Luhan saat dia sudah mengambil minum di lemari es dan mendesahkan nama Sehun tepat di telinga pria itu.

"Sial, Luhan apa kau tidak ingin makan?"

"Kenapa repot-repot sih? Kita bisa memesan makanan di restoran manapun yang kita mau" Kata Luhan malas.

"Itu tidak Sehat.." Tolak Sehun tegas.

"Tidak sehat apanya? Bagaimana kalau memesan makan siang di restoran ku? Apa kau akan bilang kalau itu tidak sehat juga?" Luhan menenggak jus jeruk yang dia ambil dari salam lemari es Sehun tadi. "Lagi pula kenapa tidak aku saja yang memasak? Kenapa kau rep...

Cup

"Berhenti menjadi kekasih cerewet dan kau hanya perlu duduk manis saja sayang!!, Kau sudah melayaniku di ranjang jadi sekarang saatnya aku melayanimu"

"Aku sudah duduk selama hampir satu jam Hun-aaaah.." Desah luhan di tengkuk belakang Sehun sambil melingkarkan tangannya di pinggang sempurna kekasih tampannya.

"Luhaaaaaan... Berhenti menjilat leherku!!"

"Wae yo? Bukannya kau suka Hun-aaah.." Lanjut Luhan lagi sambil mengelus punggung lebar Sehun.

'Sial.. Apa Luhan sedang menggodanya, lagi?"

"Sayaaang!!" Sehun mendesis saat Luhan menggesekkan dadanya ke punggung sehun "Duduk sekarang atau tidak ada makan siang untukmu. Dan kau yang akan menjadi menu makan siangku" Sehun membalikkan tubuhnya dan langsung berhadapan dengan mata cantik kekasihnya yang sedang mengerjap polos seperti anak anjing minta di kasih makan.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang