Setelah terlelap dan terbangun di senja hari seorang diri. Sejenak rasa sakit itu menyergap hati dan perasaanya, mengikuti hembusan angin sejuk dan daun kering yang berterbangan. Melintasi sungai air mata dan laut kekecewaan.
Ingin dia melepaskan, ingin dia mengikat, ingin dia membuang cinta dan dendamnya.
Hingga waktu tak lagi membelenggu pun, jiwa terlanjur legam oleh goresan luka hingga dia nyaris sekarat.
Jika melupakan adalah hal mustahil, maka dia rela mencuci otak ratusan kali untuk membuang rasa sakitnya.
Dan jika racun yang Sehun tebar di masa lalu tak segera dia tawarkan,
maka biarkan Luhan membawa beban ini hingga ke langit ke tujuh dan mengakhiri kisah ini dengan tak terduga.Dan mengucapkan, selamat tinggal bahagia...
Selamat tinggal kenangan indah..
Lima hari telah berlalu sejak kandasnya kisah cintanya yang tidak pernah beruntung.
Namun, sebanyak apa pun hari yang di lewatinya, dan sekencang apa pun angin menghapus sakitnya tetap saja, tetap saja hati Luhan berdenyut pilu setiap kali dia merindukan Sehun di sudut kamarnya yang gelap.
Pria itu.., masih ingatkah dia pada Luhan yang hatinya masih berdenyut sakit?
Bahkan Luhan rela meyuntikkan ratusan tabung anastesi jika itu bisa menghilangkan rasa sakit hatinya.
Tapi sayang, sebanyak apa pun anastesi yang dia suntikkan ke hatinya yang berdarah. Cairan itu tidak akan mampu menyamarkan sakit hatinya yang begitu parah, justru tusukan itu semakin menyakiti hatinya, sehingga hatinya yang berdarah menjadi bernanah begitu pedihnya.
Lagi pula.. Bukankah ibu hamil tidak bisa di beri anastesi?
Sehingga Luhan lebih memilih mempertahankan rasa sakitnya dari pada harus kehilangan anaknya yang tidak beruntung.
Iya.. Anaknya yang tidak beruntung..
Anaknya yang akan lahir tanpa seorang ayah...
Anaknya yang masih segenggam darah namun sudah kehilangan ayahnya...
Anaknya yang masih belum terbentuk wujudnya, namun sudah harus menyaksikan pertengkaran hebat orang tuanya...
Anaknya yang tidak di pilih ayahnya demi calon anak dari ibu yang lainnya..
Anaknya yang bergejolak menyiksa Luhan setiap kali dia merindukan kehadiran ayahnya...
Anaknya yang malang....
Luhan berjanji dengan kesungguhan hati akan menebus semua penderitaan yang telah anaknya rasakan dengan segala kemampuannya.
Beberapa hari lalu, otak putus asanya berfikir jika dia sudah tidak memiliki tujuan lagi selain balas dendam. Namun Luhan salah, dia masih memiliki tujuan hidup. Tujuan hidup yang membahagiakan.
Mulai saat ini.. Setiap hembusan nafasnya hanya dia dedikasikan untuk kebahagiaan sang buah hati. Anaknya yang dia kira malang akan dia jadikan anak paling beruntung dan bahagia di dunia ini.
Aku berjanji... Kebahagiaanmu adalah tujuanku...anakku.
Dan aku berjanji.... Penderitaanmu adalah tujuan kedua hidupku... Sehunku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Million Reasons [END]
Фанфик[Beberapa chapter 'Mature Content' are private] Si brengsek, bodoh dan tidak peka Sehun dan Si pendendam Luhan - Love story Three things to make a relationship long last are honesty, commitment, and understanding. - Luhan Three things which are pri...