Chapter 11 'You're Mine' 18++

9.9K 366 39
                                    

'Free yourself from unnecessary pain that is made by your feeling'.

"Yeoboseyo Luhan-ie.."

"....."

"Besok mari bertemu. Ada yang ingin ku sampaikan"

"....."

"Aku akan mengirim alamatnya padamu"

Setelah mematikan sambungan telponnya dengan Luhan. Sehun terus berpikir tentang kata-kata apa yang ingin dia ucapkan untuk Luhan. Perlu diketahui, Sehun telah memutuskan untuk menjadikan Luhan kekasihnya. Tapi dia ingin menyusun kata-kata proklamasi yang baik dan benar.

Maklum, He is not very good at this.
Sehun memutuskan untuk jalan-jalan dulu di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Seoul, sambil window shopping juga. Mencari sesuatu untuk Luhannya yang sudah lama tidak ia temui.

Akhir-nya dia berhenti di depan toko jewellery Tiffany & Co, dan Sehun melihat kalung yang sungguh indah, itu Luhan sekali; Elegan dan berkelas. Tanpa berpikir panjang dia masuk toko tersebut dan membeli kalung itu.

Sehun yakin Luhan akan semakin cantik mengenakan kalung tersebut. Sehun melirik jam tangnnya, Jam telah menunjukkan pukul 5, Sehun langsung saja pulang ke apartment dan menelepon seseorang untuk membantunya membooking time restoran untuk dinner mereka jam tujuh malam besok.

---

Pria tampan yang hatinya sedang gusar itu sedang membasahi dirinya. Selama di dalam kamar mandi, dia
terus berpikir tentang apa yang akan dia katakan kepada Luhan. Luhannya, wanita yang teramat ia rindukan kehadirannya.

"Luhan, I love you. Be my girlfriend?" pikir Sehun singkat dan ia terkekeh geli memandangi wajahnya yang terpantul di cermin besar kamar mandinya.

Lalu Sehun mencoba lagi "Luhan, I
can't live without you" pikirnya lagi. Dan kali ini dia semakin terkekh geli, itu bukan gayanya sekali.

"Astaga bagaimana ini?!", tanyanya pada diri sendiri. Wanita yang akan dia kencani ini bukan wanita biasa. Jadi Sehun harus mempersiapkan semuanya sebaik mungkin.

"Sudah lah, let it flow like wind. You can do it." Ujar Sehun dengan kepercayaan diri yang hanya seujung kuku.

Setelah selesai mandi, Sehun hanya keluar dari kamar mandi dengan bagian tubuh bawah ditutup oleh handuk. Setelah dia siap, Pria tampan yang di balut setelan suit mahal itu langsung melesat untuk menjemput gadisnya.

◐.̃◐

Saat ini, Sehun sedang duduk di sofa di rumah gadisnya sambil menonton siaran TV yang kebetulan menayangkan drama yang di bintanginya. Jam masih menunjukkan pukul 6:30, dan Luhan sedang bersiap di kamarnya.

Setengah jam kemudian, Luhan akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya. Tampak gadis cantik itu berdiri di samping sofa tempat Sehun yang sedang duduki dengan kaki menyilang. Sehun benar-benar tampan, tatanan rambut hitamnya yang di hair up namun membiarkan sebagian poninya menjuntai di sisi kanan dan kiri jidat tampannya, membuat Luhan semakin jatuh pada pesona pria ini.

"Sehun-ah...", Sapanya ringan.

'Oh my goodness...' pikir Sehun dalam hati.

Malam ini Luhan mengenakan gaun warna maroon. Gaun tanpa lengan yang memiliki belahan samping kiri yang panjangnya hanya sampai paha. Rambut panjangnya dibiarkan terlepas tanpa mengenakan jepitan atau ikatan apapun. Bau parfum mahal yang dia kenakan sungguh manis dan cocok dengan gaun yang dikenakannya pula. Ditambah dengan bros warna pink berbentuk hati makin membuatnya anggun malam ini. Apapun yang dikenakannya malam ini tampak anggun dan elegan, tapi apabila digabung semuanya di tubuh Luhan maka semua yang dia pakai membuatnya luar biasa menakjubkan.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang