Chapter 5 'Fall in Love'

5.2K 423 35
                                    

"I can't stop smiling like a dorks"

Sejak hari di mana insiden adegan tak senonoh itu terjadi. Luhan, si gadis rusa itu tak bisa berhenti untuk memikirkan hal-hal mesum yang membuatnya beberapa kali membenturkan kepalanya entah itu ke dinding atau ke meja kerjanya sekalipun.

Luhan tahu dia wanita dewasa yang sering berfantasi liar, di tambah lagi dengan hobinya yang membaca novel-novel erotis koleksinya itu. Setiap ada adegan yang lumayan dewasa, si gadis langsung terbayang wajah tampan Sehun dan parahnya lagi, sampai saat ini otak si gadis perawan masih mengingat dengan jelas bagaimana suara desahan Sehun saat itu.

Arghhh... Aku bisa gila.

Luhan benar-benar hampir gila, Sehun benar-benar menyita segala perhatiannya. Lelaki tampan itu semakin hari semakin gencar mendekatinya. Luhan tahu kalau Sehun tertarik padanya. Itu terlihat jelas dari dia yang selalu mengiriminya pesan singkat setiap lima menit sekali, atau jika ada waktu si pria tampan akan menelponnya guna menyampaikan perhatian-perhatian kecil yang membuat si gadis perawan tidak berhenti merona.

Tidak berbeda jauh dengan Luhan, si pria yang kerap di sapa Sehun itu juga tidak berhenti tersenyum. Jika biasanya hanya ada wajah datar yang menemani hari-harinya tetapi tidak dengan beberapa hari ini. Senyum tidak pernah lepas dari wajah tampannya yang membuat Suho, sang manager mengernyit heran di buatnya.

'Akan ku jemput sebelum makan siang, kita makan siang bersama'

Itu isi pesan dari Sehun, sudah beberapa hari ini mereka selalu menghabiskan waktu senggang bersama, di mulai dari Sehun yang meminta Luhan setiap pagi untuk membuatkannya sarapan dan di lanjutkan dengan sarapan bersama di apartemnnya. Lalu setelah itu mereka akan berpisah untuk mengerjakan pekerjaan masing-masing. Dan saat makan siang mereka kembali bertemu untuk makan siang bersama dan sedikit di isi dengan obrolan ringan antar keduanya. Dan begitu seterusnya selama beberapa hari ini.

Awalnya memang canggung, Luhan yang dingin dan sehun yang jauh lebih dingin perlahan mencair. Pesona dan ketertarikan visual masing-masing membuat batu es di antara keduanya perlahan mencair. Sehun bahagia.., Dia benar-benar bahagia. Mungkin bagi Luhan ini bukan hal pertama baginya, karena sebelumnya sang gadis juga pernah menjalin hubungan dan tentunya melewati masa pendekatan seperti ini. Tapi berbeda dengan Sehun, ini pertama kalinya lelaki pucat itu merasakan hal-hal seperti ini. Ingat kan Sehun belum pernah berpacaran sebelumnya. Pria itu belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun, yah walau harus di akui dia sering tidur atau istilahnya one night stand dengan beberapa rekan sesama artisnya atau dengan para pelacur di club malam yang sering di jambanginya. Tapi itu hanya untuk melepas lelah saja, tidak ada sama sekali perasaan suka untuk mereka. Hati Sehun masih kosong, belum ada yang berhasil memasuki hatinya setidaknya sampai beberapa hari lalu.

"Sehun-ah.., ayo makan siang bersama..!!", Ajak si gadis cantik yang kerap di sapa Irene, teman satu agensinya sekaligus sahabatnya.

"Maaf, aku sudah punya janji dengan seseorang..", tolak Sehun halus pada gadis cantik yang sedang bergelayut manja di lengannya.

Irene adalah sahabat Sehun, mereka merintis karir bersama. Irene jauh lebih tua dari Sehun yang membuat Sehun nyaman bersamanya karena wanita itu perhatian seperti noonanya.

"Janji dengan seorang perempuan..?", Tanya Irene pada Sehun yang sudah mau memasuki mobilnya dan melepaskan tangan ranting Irene dari lengannya. Lengan milik Luhannya... Kekeke. Sehun tersenyum-senyum sendiri saat dia membayangkan bagaimana kalau Luhan yang dingin itu bergelayut manja di lengannya. Pasti membahagiakan sekali.

"Hmm.. Calon kekasihku", jawab Sehun tanpa melihat Irene yang sekarang hatinya mencelos sakit mendengar jawaban Sehun.

Sebenarnya Sehun tahu jika perempuan yang lebih tua tiga tahun darinya itu menaruh rasa padanya. Itu terlihat jelas. Maka dari itu Sehun lebih memilih jujur kepada Irene yang menyatakan secara tidak langsung kalau Sehun tidak tertarik padanya. Irene cantik, Sehun akui itu, tapi sayang sahabatnya itu terlalu 'manja' dan 'ramah' kepada semua orang, yang membuat wanita itu mudah sekali bergelayut manja kepada lelaki manapun. Dan Sehun tidak suka dengan tipe perempuan seperti itu. Dia lebih suka wanita dingin dan angkuh seperti Luhan.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang