Beberapa bulan kemudian...
Apa yang paling membahagiakan selain saat kau bisa menghabiskan waktumu bersama orang yang kau cintai sepanjang waktu?
Sehun, pria tampan itu benar-benar sedang bahagia dengan kehidupannya sekarang. Bahagia, sangat bahagia.
Bangun tidur di dalam pelukan wanita yang kau cintai, di lanjutkan dengan menggendong sang kekasih ke kamar mandi dan memberikan usapan serta pelukan penenang saat Luhan sedang mengalami morning sicknessnya.
Setelahnya, keduanya akan menghabiskan sarapan bersama dan bercanda serta saling menjahili satu sama lain. Lalu di sore harinya keduanya akan menghabiskan waktu diluar rumah, entah itu ke taman, ke pusat perbelanjaan, ke rumah sakit untuk menemani Luhan memeriksakan kandungannya, atau ke rumah teman-teman mereka hanya untuk berbagi canda tawa. Setelahnya keduanya akan makan malam romantis, atau makan di manapun itu untuk memenuhi rasa mengidam sang kekasih, dan tidur dengan posisi intim dengan perasaan membuncah bahagia.
Apa lagi yang paling membahagiakan selain itu. Sehun benar-benar bahagia dengan rutinitas barunya saat ini.
Seperti sekarang misalnya, keduanya sedang berjalan di koridor rumah sakit, dengan tangan saling bertautan mesra dan senyum bahagia di wajah keduanya. Tidak perduli dengan tatapan orang-orang yang menatap mereka dengan berbagai tatapan. Mereka tidak perduli, selama mereka bahagia mereka tidak akan perduli lagi dengan pendapat orang.
"Hun-ah apa kita langsung pulang?" Tanyanya lemah, berjalan dari lantai lima rumah sakit sampai ke parkiran dengan perut besar seperti ini bukanlah hal mudah bagi Luhan. Dia harus mengeluarkan tenaga ekstra yang membuatnya selalu ngos-ngosan, beruntung Sehun yang bodoh sekarang sudah menjadi Sehun yang peka, sehingga dia akan selalu berkahir di dalam gendongan pria itu jika dia sudah kehabisan tenaga seperti ini.
"Kita pulang ke rumah eomma. Eomma dan mommy mu sedang memasak banyak cookies untuk mu" Jawabnya seraya memasangkan seat belt untuk si cantik.
"Sehun-ie kau tidak cemburu?"
Sehun menstarter mobilnya "Cemburu? Pada siapa?" dan mulai meninggalkan area rumah sakit untuk pulang ke rumah, memenuhi permintaan sang ibu.
"Pada ku.."
"Kenapa harus cemburu padamu?"
"Karena aku rasa eomma mu dan Jaehyun lebih menyayangi ku dari pada dirimu" Jawabnya di sertai kekehan kecil saat dia mengingat betapa sayangnya ibu dan adik sehun pada dirinya.
Mendengar itu Sehun mendengus "Kau tahu, kadang aku merasa jika kau lah anak eomma. Apa lagi Jaehyun, bocah itu bahkan mengancamku akan menikahimu jika aku lengah sedikit saja"
"Aku cantik dan baik hati. Itu lah kenapa mereka lebih menyayangiku dari pada diri mu"
"Sayang apa kau tahu?"
"Apa?"
"Aku ingin menendang bokongmu saat ini juga" Katanya gemas dengan tingkat kepercayaan diri Luhan yang benar-benar di luar batas.
"Sehun-ah apa kau tahu?"
"Apa?"
"Aku ingin menendang selengkangan mu saat ini juga" balasnya yang di tanggapi tawa renyah dari sang kekasih.
"Jangan terlalu kasar dengan nya. Dia masa depanmu"
Luhan mendecih "Jangan terlalu percaya diri. Banyak pria seksi dan panas yang ingin menjadikanku pasangan mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Million Reasons [END]
Fiksi Penggemar[Beberapa chapter 'Mature Content' are private] Si brengsek, bodoh dan tidak peka Sehun dan Si pendendam Luhan - Love story Three things to make a relationship long last are honesty, commitment, and understanding. - Luhan Three things which are pri...