Chapter 18 'Dating'

3.5K 289 44
                                    

Keesokan harinya, setelah keduanya siap dengan pakaian hangat yang melekat di tubuh masing-masing.

Sehun dan Luhan mulai melangkahkan kaki mereka untuk pergi berkencan seperti apa yang mereka rencanakan semalam.

"Kau siap sayang?"

"Aku siaaaap!!" ujarnya begitu semangat.

"Baiklah.. Kita mau kemana?"

Mendengar itu keduanya terkekeh geli, mereka ingin berkencan tapi tidak tahu harus kemana dulu.

"Sehun-ah, kita lakukan saja seperti pasangan-pasangan normal lainnya" si cantik memberi usul.

Mendengar itu Sehun berfikir sejenak, memikirkan kemana mereka akan menghabiskan satu hari mereka dengan cara yang manis "Bagaimana kalau kita pergi nonton?, bukankah kebanyakan pasangan akan begitu. Mereka nonton bersama dan membeli beberapa popcorn dan soft drink"

"Call... Mari kita ke bioskop" Luhan begitu semangat meskipun wajahnya sedang pucat pasi, entah itu karena cuaca dingin atau karena kondisi si cantik yang sedang tidak baik.

Sehun mengemudikan mobilnya dengan begitu pelan, dan selama di perjalanan bibirnya tidak henti-hentinya menegecupi punggung tangan kekasih cantiknya.

"Hun-ah bagaimana jika ada yang melihat kita?"

"Tentu saja akan ada yang melihat kita sayang, mereka punya mata"

"Ish, bukan itu hun-ah"

"Biarkan saja, hari ini akan kita buat semua orang iri karena keromantisan kita"

Luhan mendengus, tapi bibirnya tersenyum begitu cantik dan pipinya yang pucat jadi merona parah, sehunnya benar-benar manis. Dan saat ini Luhan sedang menyukai Sehun-nya yang manis bukan Sehunnya yang jahil dan suka menggoda nya.

Tidak lama setelah itu, mereka tiba di bioskop, dan keduanya di buat pusing lagi harus menonton film apa. Sehingga keduanya di buat tertawa tanpa sebab, yang membuat orang-orang yang melihat kelakuan mereka jadi gemas. Apa lagi saat mereka melihat tangan keduanya yang tidak pernah lepas barang sedetikpun.

Tidak sedikit yang memotret mereka dan mengunggahnya di media sosial. Sehingga beberapa menit setelah itu, phonsel Luhan langsung bergetar menandakan ada pesan masuk, dan itu dari Kyungsoo yang mengirim gambar kemesraan mereka di bioskop yang di sertai dengan emoticon menangis.

Luhan tidak tahu dari mana kyungsoo mendapatkan potret kemesraan mereka, Luhan yakin jika itu adalah dari akun salah satu pengunjung di sini yang betah memotret mereka.

"Hun-ah.." Luhan berjinjit dan berbisik di telinga Sehun "Aku malu"

"Tidak usah malu, kau kan tidak punya malu" Baru saja tadi ia memuji Sehunnya yang manis, Sekarang Sehunnya yang menyebalkan sudah kembali.

"Aku tidak mau menjewer telinga mu di depan umum, itu sangat memalukan untukmu" Bisiknya lagi.

"Kau bisa menjewer telinga ku di kamar nanti sambil mengerang nikmat di bawahku" balasnya juga berbisik.

Demi Tuhan.. rasanya tangan Luhan sudah gatal sekali ingin mencubit atau menggeplak kepala kekasihnya. Jika saja tidak di tempat umum, maka luhan dengan senang hati akan mencium perut kekasihnya dengan jepitan jarinya.

Luhan mendelik ke arah Sehun, yang di tanggapi kekehan menyebalkan dari pria itu.

"Sayang apa kau suka horror?" Tanya Luhan sambil melihat-lihat film apa yang akan mereka pilih.

"Aku suka film erotis" Naah kan, tangan Luhan benar-benar sudah gatal. Haruskah dia menggeplak kepala kekasihnya di depan umum seperti ini?.

Tapi... Kamera ada di mana-mana, setelah itu pasti akan keluar artikel yang mengatakan jika Luhan adalah kekasih yang galak. Hell No!! Luhan harus sabar menahan tangannya dan menyimpannya rapat-rapat dalam genggaman tangan besar Sehun.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang