Chapter 17 'First step'

3.9K 303 45
                                    

"Sehun-ah.. kenapa belum tidur?" Tanya Luhan saat dia mendapati mata kekasihnya yang masih terbuka lebar.

Ini sudah sangat larut, Luhan baru berhenti menangis saat Sehun mengusap punggungnya hingga tangan pria itu kebas.

Sehun pikir, dengan mengusap punggung Luhan dan membisikkannya kata-kata cinta, maka gadisnya ini akan segera tidur dan melupakan kalimat 'gendut' yang tidak sengaja Sehun ucapkan.

Tapi ternyata, seakan ada yang mengganjal matanya, mata kekasihnya itu masih terbuka lebar.

"Aku belum mengantuk" jawabnya bohong sambil mengelus surai halus kekasihnya.

Setelah itu tidak ada yang bersuara, Sehun kembali sibuk dan melirik phonselnya dengan cemas. Pasalnya beberapa saat lalu sahabat perempuan satu-satunya yang dia miliki menghubunginya. Untungnya Sehun selalu mengatur mode silent ketika dia hendak tidur.

Posisi kepala si cantik yang berada dalam dekapannya pun, memudahkan Sehun untuk mengetik beberapa pesan pada wanita di seberang sana yang sedang menanti bantuannya.

'Maaf irene-ah aku tidak bisa'

"Sehun-ah kenapa kau terlihat cemas sekali?" Tanya Luhan heran dan sedikit curiga.

"Aku tidak, dan ini sudah larut kenapa kau belum tidur?" Tanyanya guna mengalihkan perhatian si cantik.

"Ada apa dengan mu? Kau sedang menyembunyikan sesuatu dari ku?" Tuduhnya penuh selidik.

"Tidak sayang! Sekarang ayo tidur" Sehun langsung menarik Luhan kembali ke dalam pelukannya dan langsung memejamkan matanya.

Dia tidak mau membuat Luhan curiga apa lagi harus membuat si cantik menangis kembali karena ulah bodohnya.

'Mianhae..'

◐.̃◐

Ini sudah jam sembilan pagi, namun kekasih dari Choi Luhan itu enggan membuka matanya, jika saja phonselnya tidak berdering nyaring yang membuat Sehun terpaksa menyudahi mimpi indahnya.

'Suho hyung'

"Tck, kenapa dia suka sekali mengganggu waktu istirahat ku?" Sehun menggerutu sebal dan memilih untuk mengabaikan panggilan dari sang manager.

Kemudian Sehun menolehkan kepalanya ke tempat tidur si cantik, tapi tidak ada. Kemana kekasih cantiknya itu? Biasanya wanita itu lebih suka bermanja-manja padanya di tempat tidur saat masih pagi seperti ini. Tapi pagi ini Luhan-nya tidak ada dan tidak mengganggu tidurnya.

"Luhaan!!" Sehun bangun dari posisi berbaringnya dan berjalan mengitari kamar untuk mencari kekasihnya.

"Luhan-ie apa kau di kamar mandi?" Tidak ada sahutan. Sehun langsung saja membuka kamar mandi namun nihil, si cantik juga tidak ada di sana.

"Kemana dia?" dia bergumam sendiri dan berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil T-shirt serta celana pendeknya, kemudian langsung pergi keluar kamar untuk mencari kekasihnya.

"Luhan-ie..?!" Teriaknya lagi sambil menuruni anak tangga.

"Han-ie..!"

"Oh Sehun apa kau pikir kau sedang tinggal di hutan?" Dia sedang mencari Luhan, tapi kenapa malah bebek cerewet ini yang muncul di hadapannya "Pagi-pagi sudah berteriak" Gerutunya sambil berkacak pinggang.

"Noona, di mana Luhan..?" Tanyanya, enggan meladeni gerutuan Baekhyun.

"Di kolam renang.." Jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkan Sehun.

"Gomawo noona..!" Teriak Sehun karena baekhyun sudah menghilang di tikungan rumah Luhan.

Sehun bergegas melangkahkan kakinya untuk menemui Luhannya. Luhannya pasti seksi sekali saat sedang meliuk-liukkan tubuhnya di dalam air.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang