Chapter 26 'You Turn'

5.7K 330 56
                                    

Dia tak pernah mengetahui bagaimana indah nya cinta ketika 'dia' pergi jauh. Ketika kelemahan hati menghancurkan segala keindahan yang sedang membanjiri pelupuk hati. Saat itulah, dia benar- benar paham apa arti cinta yang sesungguhnya.

-

Sekali lagi, dia tidak bisa tidur malam ini. Malam musim semi yang mulai dingin; pemanas yang dipasangnya sudah diatur hingga suhu yang menenangkan tapi matanya belum juga bisa terpejam. Sudah berapa lama dia bergulak-gulik gelisah di atas ranjangnya yang dingin dan belum juga merasa lelah? Entahlah dia tidak menghitung.

Jam di nakasnya berdetik ribut seirama dengan jantungnya yang tidak beraturan. Matanya berat sekali tapi entah kenapa dia tidak juga bisa lelap.

Haruskah dia meminum obat tidur? Atau tetap bertahan? Menghitung domba mungkin?

Pria itu bangkit duduk dan mengusap rambutnya dengan gusar. Mulai kesal pada kenyataan dia tidak bisa memejamkan mata sedikit pun sejak beberapa hari lalu.

Setiap dia memejamkan mata dia
hanya bisa mengingat satu hal dan satu suara.

Sticky note yang dia temukan saat dia membanting kasar pintu kamar yang berisikan kalimat menusuk serta Suara si cantik yang dingin ditingkahi desau angin yang keras dan menusuk.

Desau angin itu membuat pria itu menggigil kedinginan hanya dengan membaca dan mendengarnya.

"Temui aku jika kau sudah dewasa, dan aku akan kembali pada mu jika hatiku sudah pulih dari luka yang kau torehkan di masa lalu.
Aku tidak akan lama, karena aku mencintai mu, mencintai kau yang kekanakan ❤"

"AAAARRRRGGGHHHH!" Pria itu, Sehun, berteriak marah dan menghantamkan kepalan tangannya di ranjang. Membuat suara gedebuk nyaring terdengar dari ranjangnya yang terancam hancur jika dia memilih olahraga itu sebagai obat tidurnya.

Dia bangkit duduk di pinggir tempat tidurnya dan mendesah keras sambil
mengacak rambutnya.

Terlalu banyak memori yang bermain di kepalanya hingga dia tidak memiliki ruang untuk bernapas sama sekali.

"Kau tahu kenapa Luhan meninggalkanmu? Dia meninggalkanmu bukan karena dia tidak mencintaimu, namun karena dia ingin menyembuhkan hatinya lebih dulu, setelah itu, kalian baru bisa menjalani hubungan yang benar-benar bahagia, tanpa ada sakit, sesak dan dendam di dalamnya"

Sehun mengacak rambutnya dengan gusar dan marah. Dia bangkit berdiri dan menyambar jaket serta kunci mobilnya sebelum menghambur keluar menuju mobilnya.

Jalanan Seoul sudah mulai sepi tapi Sehun tahu satu tempat yang belum sepi hingga saat ini.

Dia menjalankan mobilnya menuju sebuah pub langganannya dulu di pojok Seoul. Tempatnya terpencil dan hingar bingar sehingga Sehun yakin dia bisa melupakan segenap
masalahnnya hanya dengan duduk di sana seharian.

Dia memarkir mobilnya di depan jalan kecil lalu berjalan sekitar sepuluh meter menuju pub itu.

Cahaya lampu menyakitkan serta musik sudah terdengar hingga ke jalanan. Bersama aroma menyesakkan pelacur, lipstik, serta alkohol yang menyesakkan.

Sehun tidak berpikir lagi dan masuk ke dalam. Suasana pub remang-remang dan ramai. Banyak pria serta wanita yang bertukar nafsu di dinding-dinding kotornya sementara Sehun melangkah masuk. Tidak terlihat salah tempat sama sekali; hanya salah ekspresi.

Million Reasons [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang