Sudah 1 minggu Ara sekolah di SMA HARAPAN. Seminggu ini ternyata Ara sudah banyak mempunyai teman. Ara memang sangat mudah sekali dekat dengan orang lain. Maka dari itu banyak sekali yang senang dekat dengan Ara.
Tetapi entah mengapa Ara sangat susah dekat dengan Ariz. Mungkin karena Ariz berbeda dari yang lain. Dia sangat cerewet, bawel, suka mengganggu ketenangan Ara.
Walaupun begitu Ara juga mengakui kalau Ariz itu sangat baik dan sosok cowok yang perhatian. Selain itu Ariz juga cowok ganteng, tinggi, dan juga pintar. Maka dari itu tidak heran jika seminggu ini sudah banyak cewek cewek disekolah Ara yang mengagumi bahkan suka terhadap Ariz. Tetapi Ariz tidak pernah meladeni semua pujian pujian itu. Ariz hanya tersenyum samar dan terkadang juga menampilkan sikap cueknya.
Tetapi entah mengapa setiap Ariz berada didekat Ara, Ariz selalu ingin mengganggunya. Dan juga entah mengapa setiap mendengar omelan dari Ara, Ariz selalu tersenyum.
---------
Hari ini adalah hari senin. Hari yang paling dihindari oleh semua siswa-siswi di SMA HARAPAN. Mereka harus rela dijemur pagi-pagi di halaman sekolah kurang lebih 1 jam lamanya.
Ara dan teman-temannya kini berada di halaman. Setelah semua siswa berbaris rapi upacara pun dimulai.
Terik matahari pagi ini membuat Ara semakin lelah. Ditambah Ara tadi pagi belum sarapan membuat Ara semakin lemas. Ara pun merasakan semua yang dihadapannya kini berputar. Tak begitu lama kaki Ara sudah tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya.
Brukkk!!
Ara kini telah jatuh dilantai. Banyak siswa yang melihat Ara dan upacara semakin tidak tenang karena ada seseoramg yang pingsan.
Dengan sigap anggota PMR yang bertugas pun segera mendatangi Ara. Teman-teman Ara pun mulai panik.
"Araaa...Araa..bangun!! Lo kenapa?" Teriak Fia sambil menepuk pipi Ara yang tembam.
"Cepat ambil tandu dan bawa ke UKS!" Suruh salah satu anggota PMR.
Tandu pun datang. Anggota PMR pun segera mengangkat Ara ke tandu. Para anggota PMR itu membawa Ara ke UKS. Fia yang sedari tadi panik karena keadaan Ara pun ikut menyusul Ara ke UKS.
--------
Upacara telah selesai. Ariz pun menuju kelas. Saat sampai dikelas entah mengapa kelas itu sangat ricuh sekali dan ada juga yang sedang khawatir.
Ariz pun tidak peduli. Ariz pun melihat segala arah untuk menemukan sosok gadis yang imgin ia ganggu. Ariz pun tidak menemukan keberadaan gadis itu.
"Eh Din, Ara kemana kok ngga keliatan?" Tanya Ariz kepada Dinda. Dinda adalah salah satu teman dekat Ara saat ini.
"Lah lo emangnya ngga tau? Tadi kan Ara pingsan."
"Kenapa lo ngga ikut nungguin dia di UKS? Kan lo temen deketnya?"
"Kalau gue diizinin boleh nungguin Ara mungkin udah dari tadi gue ada di UKS."
"Terus dia disana sama siapa?" Tanya Ariz dengan sedikit nada khawatir.
"Sama Fia. Disana ada anggota PMR kok jadi lo ngga usah khawatir kaya gitu," Ucap Dinda seakan menyindir Ariz karena kekhawatirannya terhadap Ara.
Tanpa mempedulikan Dinda Ariz pun keluar kelas dan menuju ke UKS. Dinda yang melihat kejadian itu hanya bisa menggelengkan kepala.
'Ternyata dari mengganggu seseorang bisa bikin jatuh cinta ya?'
-------
Ariz kini telah berada di depan UKS. Ketika hendak masuk bahu Ariz dicekal oleh seseorang. Sontak Ariz langsung menoleh kepada seseorang itu.
"Ngapain lo masuk?" Tanya cowok tersebut. Dari penampilannya dia adalah kakak kelas dan termasuk anggota PMR karena dilengan baju sebelah kirinya terdapat logo 'Palang Merah Remaja' .
"Ini gue mau njenguk temen gue yang lagi sakit kak," Jawab Ariz dan kakak kelas tersebut hanya melongo menjawab pertanyaan Ariz.
"Temen lo cowok apa cewek?"
"Aaa..itu cowok lah," jawab Ariz kikuk dan kakak kelas tersebut terkekeh. Ariz bingung dengan perilaku kakak kelasnya tersebut barusan.
"Lo nggak bisa baca ini?" Kakak kelas tersebut menunjuk sebuah kertas yang menempel dipintu UKS. Tulisan itu bertuliskan 'UKS PUTRI.'
Ariz pun melongo tidak percaya. Ariz baru mengetahui kalau UKS cowok dan cewek itu dipisah.
"Kalau temen lo itu cewek lo nggak bisa masuk kesini. Kalau temen lo yang sakit cowok silahkan lo masuk ke UKS Putra, letaknya disamping UKS Putri," Jelas kakak kelas tersebut. Ariz kini hanya mendengus kesal karena tidak bisa menjenguk Ara.
'Kenapa gue kepengen banget ngejenguk si galak itu ya?' Batin Ariz.
-------
Sekarang sudah pukul 09.00. Ara pingsan kurang lebih 1 setengah jam.
Ara pun membuka matanya pelan pelan. Merasakan cahaya yang masuk kedalam matanya.
"Gue ada dimana?" Tanya Ara sambil memegang kepala.
"Lo ada di UKS. Lo tadi pingsan. Pasti lo belum sarapan ya? Yaelah Ara lo kenapa nggak sarapan sih. Untung aja lo nggak sampai masuk rumah sakit. Mana lagi pingsan lo lama banget. Sampe gue lumutan disini. Untung aja gue temen yang baik jadi ngga masalah mau nungguin lo lama kaya gini," Cerocos Fia tanpa henti.
"Ishh.. lo berisik banget sih. Udah tau kepala gue sakit masih aja lo nyerocos kayak emak emak kos-kosan," Ara kini terlihat kesal karena Fia berbicara tanpa henti.
"Lo sakit atau enggak itu sama aja ya. Sama sama galaknya."
"Eh Ara udah siuman ya? Ini buburnya dimakan dulu. Tadi ada yang beliin lo bubur soalnya. Trus nyuruh gue nganterin ke elo," Ucap seorang kakak kelas sambil membawa nampan berisi teh manis hangat dan juga bubur ayam.
"Eh ini yang ngasih siapa kak?" Tanya Ara.
"Dia nggak ngasih tau namanya. Gue cuma diamanatin suruh ngasih ini ke elo. Yaudah ya gue balik ke kelas dulu. Jangan lupa dimakan ya?" Kakak kelas itu pergi meninggalkan Ara dan Fia.
"Eh eh Ra lo punya penggemar rahasia ya? Hebat banget ya elo baru seminggu sekolah udah dapet penggemar aja," Ucap Fia.
"Serah dah. Suapin gue dong Fi gue laper banget dah," Pinta Ara sambil menampilkan muka puppy eyes nya.
"Ishh manja banget sih lo. Gak usah sok imut ya," Fia pun mulai menyuapi Ara.
"Baik banget sih lo. Makasih banget ya Fi."
'Siapa sih orang yang perhatian banget sama gue, mana tau lagi kalo gue habis pingsan.' Batin Ara.
****
Kira kira siapa yang ngasih?
Vomment yaa
Maaf kalo ada typo
Terimakasihhh 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know [TAMAT]
Teen FictionAra dan Ariz Dua manusia yang berbeda jenis dan juga berbeda sifat. Terkadang sifat perhatian mereka berdua muncul. Hingga mereka tidak mengetahui perasaan satu sama lain. Percintaan dan persahabatan akan menemani mereka berdua. Putih abu-abu yang...