Berita tentang hubungan Ariz dan Shella sudah tersebar seantero sekolah. Mereka sebenarnya bukan most wanted nya SMA HARAPAN, tetapi, karena mereka sering berangkat dan pulang selalu bersama maka banyak dari siswa maupun siswi yang mengetahui hal tersebut. Bagaimana dengan Ara? Ara sangat sedih dan kecewa. Bagaimana tidak? Dulu Ariz dekat dengannya dan selalu menceritakan apa yang dialaminya kepada Ara. Terlebih lagi saat awal pertemuan Ara dengan Ariz.
Berharap kepada seseorang itu bisa mengecewakan. Bagaimana tidak? Seseorang bisa berubah sejalan dengan waktu dan apa yang kita harapkan bisa menjadi kandas ketika seseorang itu sudah berpaling dari sifatnya yang dulu.
Itulah yang dirasakan Ara saat ini. Ia kecewa telah berharap kepada Ariz dan nyatanya ia sudah berpaling dari sifatnya yang dulu. Dulu, Ariz sangatlah perhatian kepada Ara, sekarang tidak. Dulu Ariz selalu tersenyum kepada Ara, sekarang tidak. Dulu Ariz selalu chat Ara, sekarang tidak. Beginilah cinta, apabila kita terlambat menyatakannya maka akan terlambat pula semuanya.
"Arrghh!!" Ara menjambak rambutnya sendiri lantaran ia tidak bisa konsen dengan belajarnya karena ia selalu memikirkan Ariz yang jelas-jelas sudah milik oranglain.
"Ngapain lo, Ra?" Tanya Fia.
Ara mengatur nafasnya perlahan, "gakpapa kok, Fi. Gak ada yang ngeliatin gue kan?" Sekarang memang dalam jam pelajaran, dan Ara tidak fokus kepada guru yang sedang mengajar.
"Gak kok. Untung aja kita duduknya pojok, jadi gak ada yang tahu deh," jelas Fia.
"Syukurlah."
Fia melirik sebentar kearah guru yang sedang mengajar, saat sudah merasa aman Fia kembali fokus kepada Ara yang berada disampingnya, "Emangnya lo ngapain, Ra? Sampe jambak rambut lo sendiri. Lo frustasi?"
"Ya kali gue frustasi, gakpapa. Udah ah, gue mau fokus pelajaran," Ara pun fokus kepada guru yang sedang mengajar tanpa mempedulikan tatapan Fia yang sedang meminta jawaban yang sebenarnya.
"Kalau ada apa-apa cerita ya?"
Ara pun hanya mengangguk menanggapinya.
"Kerjakan halaman 30, lusa dikumpulkan. Selamat siang," guru matematika itupun keluar dari kelas Ara. Ara pun memasukkan bukunya kedalam laci.
"Ke kantin gak?" Tanya Ica.
"Iya dong, laper banget nih gue," jawab Dinda.
"Bentar, gue masukin buku dulu," ucap Nita.
"Yuk," ajak Ara. Ara dan teman-temannya hendak keluar kelas, tetapi Ara tak sengaja bertatapan dengan Ariz yang sedang berdiri didepan pintu kelas. Ara langsung membuang tatapannya dan Ariz langsung keluar kelas.
Saat hendak menuju kantin, ponsel Ara yang sedang ia genggam pun bergetar menandakan ada chat masuk. Ara pun membuka lockscreen-nya dan membuka isi chat tersebut.
Afnanalvando : nanti pulang bareng ya?
"Chat dari siapa, Ra?" Tanya Fia.
"Gak siapa-siapa kok."
Fia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Fia dan yang lainnya pun melanjutkan jalannya menuju ke kantin. Sedangkan Ara, ia mengikuti dari belakang sambil membalas chat dari Afnan tersebut.
Alyssaazzahra : Boleh
Afnanalvando : nanti gue tunggu di parkiran ya
Alyssaazzahra : Oke
Afnanalvando : see you
Saat hendak membalas pesan dari Afnan, Ara menabrak sesuatu didepannya. Ponselnya jatuh ke lantai koridor sekolah. Ara dan seseorang yang didepannya hendak mengambil ponsel milik Ara. Ara menatap seseorang yang ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know [TAMAT]
Teen FictionAra dan Ariz Dua manusia yang berbeda jenis dan juga berbeda sifat. Terkadang sifat perhatian mereka berdua muncul. Hingga mereka tidak mengetahui perasaan satu sama lain. Percintaan dan persahabatan akan menemani mereka berdua. Putih abu-abu yang...