"Ara!!!! Bangun woyy, udah pagi!! Lo mau sekolah gak sih?!"
Ara pun mengucek matanya dan melempari Arzy yang berteriak dengan begitu kerasnya di kamar Ara.
"Berisik! Masih ngantuk!" Bentak Ara. Ara pun menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Arzy melihat adik perempuannya itu hanya geleng-geleng, "hari ini udah mulai sekolah ya, kalau lo gak mau bangun, berangkat aja sendiri, gue gak peduli," ucap Arzy. Arzy pun hendak melangkahkan kakinya keluar dari kamar Ara.
Ara yang mendengar ucapan Arzy barusan pun langsung menyibakkan selimutnya, "TUNGGUIN GUE YA BANG!!" Ara kemudian langsung turun dari kasur king size-nya dan segera masuk ke kamar mandi.
Arzy melihat Ara hanya terkekeh pelan, "adik yang malang, padahal ini baru jam lima pagi."
------
"Udah gak usah cemberut elah, gue tadi cuma bercanda kok."
"Bodo."
"Kalo lo marah, nanti gue gak bakal jemput elo."
"Biasanya kan gak pernah jemput."
Arzy pun langsung kicep ketika mendengar ucapan Ara barusan. Pasalnya, selama ini, ia jarang sekali menjemput Ara. Karena Arzy sekarang kelas duabelas, jadi banyak waktunya yang digunakan untuk jam tambahan di sekolah maupun les privat.
"Ya udah, nanti gue jemput kok," ucap Arzy dengan begitu lembut. Arzy pun mengacak-acak rambut Ara perlahan.
"Gara-gara lo, gue masih ngantuk. Pokoknya nanti kalo di kelas gue tidur, trus gue dimarahin guru, awas aja ya lo," ancam Ara.
"Haha, udah-udah, gue berangkat ke sekolah dulu ya, udah sono lo masuk ke sekolah," suruh Arzy.
"Ya udah, gue masuk dulu ya bang, see you muwahh," pamit Ara. Ara pun melambaikan tangannya kepada Arzty, kemudian ia masuk kedalam sekolah yang masih terbilang sepi.
"See you too," Arzy pun meninggalkan sekolah Ara dan menuju ke sekolahnya sendiri yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan sekolah Ara.
-----
Sekolah ini masih terbilang sepi. Karena ini masih jam setengah tujuh pagi, dan tentunya ini adalah hari pertama di semester dua. Maka dari itu, banyak siswa-siswi yang berangkat sekolahnya agak siang. Tapi tidak dengan Ara, gara-gara ulah Arzy yang membangunkannya lebih pagi dari biasanya, maka, Ara terpaksa berangkat sekolah sepagi ini.
Ara berjalan sendirian. Ia hendak pergi ke kantin untuk membeli air mineral, ia lupa membawanya dari rumah karena Arzy menyuruhnya agar cepat-cepat berangkat sekolah. Jika akan pergi ke kantin, mau tidak mau Ara harus melewati parkiran yang letaknya didekat kantin.
"Udah jomblo, jalan sendiri lagi, huh," keluh Ara.
Saat melewati parkiran, Ara melihat sosok cowok yang sangat ia kenali sedang memarkirkan motornya. Saat ia hendak menghampiri cowok tersebut, Ara terkejut dengan seseorang yang berada disamping cowok tersebut. 'itu siapa?' batin Ara.
Ara mematung. Ia melihat cewek itu memegang tangan Ariz dan mengaitkan jari-jari tangannya dengan milik Ariz. Mereka saling menggenggam tangan. Ariz dan cewek itu berjalan menuju kedalam sekolah, mereka melewati Ara. Cewek tersebut hanya cuek sedangkan Ariz hanya melirik kearah Ara dan senyum singkat.
Mereka berdua telah meninggalkan Ara. Airmata Ara mulai menetes. Ia sedih. Entah mengapa hatinya merasa sakit. Jadi, perhatian selama ini yang diberikan Ariz untuk Ara itu apa? Sebuah rasa suka atau hanya sekedar rasa nyaman sebagai teman?
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Know [TAMAT]
Teen FictionAra dan Ariz Dua manusia yang berbeda jenis dan juga berbeda sifat. Terkadang sifat perhatian mereka berdua muncul. Hingga mereka tidak mengetahui perasaan satu sama lain. Percintaan dan persahabatan akan menemani mereka berdua. Putih abu-abu yang...