Part 12

42 7 8
                                    

Hari ini adalah hari melelahkan bagi Ariz. Seperti dugaannya, mereka dihukum ditengah terik matahari yang sangat menyengat itu. Meskipun dihukum, tapi Ariz bahagia karena ia dihukum bersama Ara.

Mereka kini berada di pinggir jalan, tepatnya di pedagang kaki lima. Mereka sengaja mengisi perut yang mulai keroncongan disini. Karena, hari in adalah tanggal tua. Tanggal dimana semua orang sedang krisis-krisisnya uang.

"Bang nasi goreng dua ya? Pedes semua, tapi yang satu jangan pedes-pedes sama es jeruk dua ya bang?" Ariz memesan kepada abang penjual nasi goreng, dan abang penjual nasi goreng itupun mengacungkan jempolnya dan mengangguk.

Mereka kemudian duduk di meja dan kursi yang telah disediakan oleh penjual. Ara langsung meletakkan kepalanya diatas meja tersebut. Ia lelah, setelah dihukum berdiri dibawah tiang bendera dan sepulang sekolah diberi hukuman tambahan untuk membersihkan toilet karena tidak mengerjakan tugas.

"Nanti kalau nasi gorengnya dateng, bangunin gue ya?" Ucap Ara yang akan menuju ke alam mimpinya walaupun hanya sebentar.

"Dasar kebo," gumam Ariz.

Ariz hanya memandangi Ara yang tertidur dengan melipat kedua tangannya diatas meja sebagai bantalan tidurnya. Ia tidak habis pikir dengan cewek satu ini, cantik, tapi hobi banget sama yang namanya tidur.

"Nasi gorengnya lama banget sih, gue, ditinggal tidur lagi sama si curut satu ini," ucap Ariz.

Tak lama kemudian abang penjual nasi goreng datang dengan membawa pesanan mereka berdua.

"Selamat menikmati ya dek. Itu pacarnya dibangunin dulu gih," canda abang penjual tersebut. Ariz hanya membalasnya dengan tersenyum malu.

Ariz meletakkan nasi goreng dan es jeruknya didepan Ara. Ariz mulai membangunkan Ara,"Ra.. bangun. Nasi gorengnya udah jadi nih," ucap Ariz dengan sabar.

Tidak ada respon dari Ara. Ariz mencoba lagi,"Ra..bangun. Lo mau makan apa enggak?" Tidak ada respon lagi.

Ketiga kalinya, Ariz akan mencobanya lagi,"Ara...Ra..bangun. Nasi gorengnya dingin nih," kali ini dengan penuh kesabaran.

Oke, kesabaran Ariz habis. Ara tidak kunjung membuka matanya.

Ariz mencoba dengan cara yang sedikit kasar, ia mengguncang tubuh Ara. Dan ya, Ara langsung menegakkan tubuhnya,"udah dateng ya?" Tanya Ara dengan polosnya.

"Udah gue makan semua," jawab Ariz asal.

Ara mendengus sebal,"lo kenapa gak bangunin gue sih? Gue laper banget tahu gak?"

Ariz terbahak,"ya kali gue sejahat itu sama lo. Itu depan lo ada apa?"

"Ada nasi goreng sama es jeruk,"

"Yaudah,"

"Ya udah kenapa?" Pertanyaan Ara membuat Ariz semakin gemas.

"Ya buat lo makan lah. Cepetan makan, terus pulang, gue ngantuk banget,"

Mereka berdua makan dengan begitu lahapnya. Sesekali Ariz memandang Ara, ia sangat gemas dengan Ara. Selain hobi tidur, ternyata Ara juga hobi makan. Hal itu membuat Ariz semakin gemas dengan tingkah laku Ara.

"Akhirnya gue dapat asupan makanan juga. Itu guru emang nyiksa orang banget sih, untuk gue sabar," ucap Ara sambil menepuk-nepuk perutnya yang kenyang itu.

"Terserah lo aja deh. Yuk, pulang. Keburu hujan nih," ajak Ariz kemudian Ara bangkit dari tempat duduknya.

Setelah membayar, Ariz melajukan motornya dan mengantar Ara pulang.

----

Ariz membuka pintu rumahnya. Sepi. Kebiasaan dari dulu tidak pernah hilang. Orangtuanya selalu sibuk bekerja, sampai sore bahkan tengah malam. Rumahnya jarang sekali ramai, palingan hanya saat libur panjang ataupun saat lebaran. Atau saat hari libur saja.

Ia kemudian naik tangga dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Ia membuka pintu kamarnya. Warna abu-abu mendominasi kamar kesayangannya tersebut. Ariz meletakkan tasnya di kursi yang berada didekat meja belajarnya. Kemudian ia melepas sepatu dan meletakkannya di rak sepatu miliknya. Kemudian ia menghempaskan tubuhnya di kasur king size-nya. Ariz memejamkan matanya, ia mulai terlelap di alam mimpinya.

Ia tertidur dalam keadaan yang masih berbalut seragan sekolah.

***

Haii
Maaf ya baru update, soalnya ini aku lagi ulangan.

Makasih udah mau baca cerita ku yang masih kurang ini.

Jangan lupa vomment ya

Ar❤

If You Know [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang