Part 7

50 6 14
                                    

Ara POV

Udah hampir sebulan gue sekolah disini. Ada senengnya ada susahnya. Jangan ditanya susahnya. Ya, gue selalu diganggu sama manusia kampret satu itu.

Ariz.

Setiap hari dia selalu gangguin gue, bahkan secara langsung maupun lewat chat. Dibalik nyebelinnya tuh cowok ternyata dia juga punya sisi baik. Contohnya dia selalu nganterin gue pulang kalo abang gue nggak bisa jemput. Itung itung irit duit kan ya?

Entah mengapa hari Senin ini gue ngerasa laper banget dari biasanya. Mungkin efek dari mikir matematika kali yah.

Gue,Fia,Dinda,Nita,Ica,Rissa mutusin untuk segera pergi ke kantin. Disepanjang perjalanan menuju ke kantin kami jadi sorotan banyak anak anak. Gue juga ngga tau kenapa, tapi biarin lah.

Sampai di kantin, kami memilih tempat yang paling pojok. Karena itu tempat favorit kami.

"Ca, lo mesen apa?" Tanya gue kepada Ica yang lagi sibuk membereskan rambutnya pada cermin kecil yang selalu dibawanya. Asal kalian tau ya Ica itu orangnya centil,bawel,berisik,tapi dia penyayang banget.

"Serah deh samain aja sama kalian."

Kami pun mulai memesan. Setelah memesan gue melihat sekitar kantin yang ramai.

Entah mengapa mata gue tertuju pada 5 cowok tampan dimeja depan gue. Yang 4 gue kenal, siapa lagi kalo bukan si kampret dkk, tapi yang satunya lagi gue nggak kenal. Dia terlalu asing dimata gue.

"Eh Din, Lo kenal nggak cowok yang ada disamping Ariz?" Tanya gue kepada Dinda.

"Yang mana? Yang matanya sipit itu ya?" Jawab Dinda sambil menunjuk cowok itu.

Gue mengangguk,"siapa sih cowok itu?"

"Itu murid baru Ra. Kelas X IPS 2," Gue pun hanya mengangguk paham.

Nita yang nendengar perbincangan gue dan Dinda pun ikut menimpali,"Lo suka sama cowok itu ya? Tenang entar gue kenalin. Kan cowok gue satu kelas sama dia."

"Apaan sih lo."

'Kenapa cowok itu ngeliatin gue mulu?' Batin Ara

-----

Ariz POV

Entah kenapa gue nggak mood buat ke kantin. Tapi karena paksaan tiga curut ini gue mau gak mau harus nurut daripada mereka ngoceh terus.

Gue,Udin,Alfian,Aldy udah ada di kantin. Mata gue langsung tertuju pada Ara and the genk karena mereka itu yang paling heboh dari yang lain.

"Hai bro," sontak gue kaget karena pundak gue ditepuk oleh seseorang. Gue pun menoleh.

"Eh elo? Lo sekolah disini?"

Cowok tersebut mengambil kursi dan duduk disamping gue. Temen temen gue yang lain pun hanya terdiam melihat cowok tersebut.

"Iya. Gue anak baru. Baru masuk hari ini. Lo kelas apa Riz?" Tanya Afnan. Ya Afnan. Dia temen gue waktu SMP. Dia temen sekelas gue waktu SMP, walaupun nggak begitu deket banget tapi gue kenal lah.

"Emangnya lo pindah kenapa? Bukannya lo di Bandung ya?"

"Iya sih. Terus bokap gue ada kerja di Jakarta ya terus mau nggak mau gue mesti ngikut."

Gue hanya mengangguk. Entah mengapa mata gue masih tertuju pada Ara.

"Bengong aje lo. Kesambet gue ogah nolong," ucap Alfian bikin gue kaget lagi.

"Ohh lo lagi ngliatin Ara ya? Duh ternyata udah tumbuh benih benih cinta ya?" Kini Udin ikut berbicara. Entah kenapa 3 curut ini suka banget gangguin gue.

Entah kenapa Afnan juga ngikut pembicaraan gue sama 3 curut ini. Bukannya ga suka tapi rada gimana gitu.

"Lo ngliatin yang itu ya? Yang cantik trus rambutnya digerai tengah sendiri itu kan?" Afnan sambil menunjuk Ara. Dia sekarang ngikut ngeliatin Ara. Anehnya matanya dia gak berkedip. Mungkin dia kagum sama ciptaan Tuhan yang satu itu.

"Eh Riz itu yang tadi namanya siapa?" Tanya Afnan.

"Ara," jawab gue ketus. Bodo amatlah nanya mulu nih anak.

"Nama lengkapnya?"

Kenapa ini orang kepo banget sih,"Alyssa Azzahra. Mau ngapain lo?"

"Gapapa sih cuma nanya, eh btw pinjem hape lo dong," gue pun langsung ngasih handphone gue ke Afnan. Rada curiga juga sih gue sebenernya.

"Mau ngapain lo?"

"Mau liat grup SMP. Gue mau minta kontak temen temen yang belum gue punya."

Gue cuma mengangguk. Tak lama hape gue dibalikin sama Afnan.

"Makasih bro. Kalo gitu gue balik ke kelas dulu ya? Bye bro." Dia melambaikan tangan ke gue dan temen temen gue.

Sebenernya gue ngrasa ada yang aneh dari si Afnan. Tapi masa bodo lah.

-----

Author POV

Ara kini telah sampai di rumahnya. Segera Ara masuk ke kamarnya. Ara pun berganti pakaian. Setelah itu dia merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuknya.

Saat hendak tidur tiba tiba handphone Ara berbunyi.

Line!

Afnanalvando : Hai ☺

Ara pun kaget. Dia pun tidak kenal dengan orang itu.

"Ini siapa sih?" Ara pun membuka profil dari cowok tersebut. "Ini bukannya cowok yang tadi ngliatin gue mulu ya? Trus bisa dapet Id Line gue dari siapa coba?"

Alyssaazzahra : Hai. Lo siapa?

Tak perlu menunggu lama. Ponsel Ara berbunyi lagi.

Afnanalvando : Gue tadi yang sama Ariz pas di kantin

"Terus ini siapanya si kampret?"

Ketika hendak membalas chat tersebut, ponselnya kembali berbunyi.

Afnanalvando : Besok bisa ketemu?

***

Vomment yaa
Makasihh 💕

If You Know [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang