Sinar mentari sedikit menyelinap masuk melalui celah gorden kamar seorang gadis yang masih bergulung dibalik selimutnya. Akhirnya ia menggeliat pelan karena terusik, seketika matanya terbuka lebar setelah mengingat bahwa hari ini adalah kali pertamanya menginjakkan kaki di SMA.
Gadis itu mengalihkan pandangannya kerah nakas, umpatan takterelakkan ketika jam yang berada diatas nakas menunjukkan pukul 06.50. Ia merutuki kebodohannya sebab nonton Drakor hingga pukul 3 dini hari, wajar saja ia kesiangan. Tak ingin membuang waktu, langsung saja ia ngancir ke kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Gadis itu adalah Rachel Audyna Revano, Rachel tergolong keluarga kaya raya. Dia tidak pernah mendapat perlakuan kasar dari kedua orang tuanya karena dia anak tunggal dalam keluarga REVANO dan dia seorang gadis cantik, memiliki rambut yang panjang sebatas punggung, hidung mancung dan mungil serta tubuh yang bisa di bilang sempurna.
Terbukti banyak yang menawarinya untuk menjadi model tapi ditolak mentah-mentah olehnya.
Setelah mandi Rachel bergegas memakai seragam dan tak lupa mengikat rambut dengan dua bagian dan memakai kaca mata bundar tuntutan dari kakak seniornya untuk mengikuti MOS. Bukannya memperburuk wajahnya dengan gaya seperti itu malah sebaliknya, ia tambah terlihat manis dan cantik.
Setelah merasa semuanya sudah beres. Rachel berlari keruang makan untuk menemui kedua orang tua tercintanya yang sedang sarapan. Perlu kalian tahu mereka memang sudah mempunya putri yang berusia 16 tahun tapi mereka belum tua sama sekali, karna dulu mereka menikah muda jadi seperi ini.
Rachel langsung mencium kedua pipi orang tuanya yang disapa senyum hangat oleh keduanya.
"pagi dad... Pagi mom" sapanya setelah memberi morning kiss untuk keduanya.
"Pagii sayang" ucap Mikail daddy Rachel dan Lana mommy Rachel serempak.
"Kamu pengen sarapan apa Hel?" tanya Lana yang dijawab gelengan keras oleh Rachel.
"Nggak usah mommy, aku sarapan di sekolah aja. Aku benar-benar udah telat banget" tolak Rachel dijawab anggukan kepala oleh Lana.
"Apa kamu ingin daddy antar sayang?" tanya Mikail sambil melihat putrinya yang sedang terburu-buru.
"Ngak usah, makasih dad aku berangkat sendiri aja. Kalau begitu Rachel berangkat mom.. Dad" ucapnya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya dan berlari ke keluar Mansionya untuk berangkat sekolah.
"Hati-hati saying!" teriak Lana.
****
Selama perjalanan tak henti-hentinya Rachel menggerutu karena macet yang menimpanya. Sampai di gerbang sekolah yang hampir tertutup ia langsung turun dari mobil sport merahnya dan langsung berlari masuk ke sekolah tanpa memperdulikan mobil yang ia tinggal.
Sesampainya ia di dalam sekolah, baru saja Rachel ingin masuk berbaris dengan kelompok temannya yang akan mengikuti MOS tetapi suara yang berat dan terdengar sedikit dingin mengintrupsi langkah Rachel.
'Mampuss, pake ketahuan segala lagi, mati nih gue.' Dengan sedikit takut Rachel langsung menoleh ke sumber suara, seketika Rachel tertengun dan terpesona oleh sosok cowok yang berada di depannya.
Tinggi, kulit putih,mancung, alis tebal, rahang yang kokoh, dan tubuh yang atletis, aahhh ia tak bisa mendekripsikan ketepesonaannya pada makhluk yang berada di hadapannya.
Cowok itu memperhatikan Rachel sambil memasukkan tangannya kesaku celana abu-abunya dan tersenyum manis.
'Ahhh mom.. Dad bantu putrimu yang cantik jelita ini, bisa-bisa gue meleleh disini cuma gara-gara senyum dia doang.' Batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel & Bryan [PROSES REVISI]
Novela JuvenilPROSES REVISI!!! TAPI KALAU KALIAN NGOTOT MAU BACA, GAK APA-APA JUGA:) Rachel Audyna Revano siswi kelas X IPA 1 Hanya dengan satu kali pertemuan MOS ia langsung terkenal dan menjadi primadona sekolah Merah Putih hanya dalam jangka satu hari ia jadi...