10

599 67 6
                                    

"JUNGKOOK OPPA BANGUN! UDAH PAGI, WAKTUNYA SEKOLAH!" Teriak Umji di belakang pintu kamar Jungkook.

"Aduh ngapain sih pakai teriak segala, ganggu lagi bobo ganteng!" Gumam Jungkook.

"KOOKIE OPPA! AYO BANGUN, MAKANANNYA SUDAH MATANG, NANTI DINGIN!"

Jungkook kaget saat mendengar kalau Umji bisa masak. Dengan langkah gontai dia mencapai kenop pintu.

"Kau bisa masak? Katanya tidak bisa"

"Ayo kita kebawah, katanya kalau makanan dingin itu tidak enak. Mumpung masih panas"

"Bentar, aku cuci muka dulu"

"Di bawahkan juga ada, ayo cepat nanti keburu dingin!" Ucap Umji lalu menarik Jungkook ke bawah untuk segera makan.

Umji menariknya hingga didudukkan di mini bar. Tepat didepannya itu adalah ramen yang kemarin ia buat.

'Ternyata dia memerhatikan dan belajar dengan baik kemarin' batinnya.

"Mari kita makan!" Teriak Umji lalu mengambil sumpit yang berada di sampingnya.

Saat Umji ingin menyumpit mie tersebut, Jungkook menahannya.

"Kenapa?"

"Pagi-pagi kayak gini, jangan makan makanan seperti ini. Tidak baik untuk kesehatan. Biar aku buatkan sarapan buatmu!" Ucapnya yang ingin beranjak dari tempat duduknya, namun di tahan oleh Umji.

"Tidak! Kita makan dulu saja, setelah itu baru nanti kau mengajariku memasak!"

"Mengajarimu memasak? Bahkan aku tidak mahir memasak, hanya sederhana saja yang bisa aku lakukan"

"Tidak apa-apa, ayo kita makan dulu saja. Tadi kau memotong saat aku ingin makan, itu tidak sopan!" Ucapnya lalu mengambil kembali sumpitnya.

"Maafkan aku" ucap Jungkook yang kembali duduk di depan Umji.

Jungkook mengambil sumpitnya, sedangkan Umji siap menyeruput mienya. Bahkan tadi Umji tidak memperbolehkan Jungkook kemana-mana, padahal dia belum cuci muka dan langsung disuruh makan. Kebayang itu ilernya menyatu sama ramen😅.

Beberapa menit kemudian mereka telah menghabiskan 1 panci ramen berukuran besar. Tapi ada rasa yang berbeda saat Jungkook mencicipinya. Yah walaupun yang Umji masak itu ramyun instan, tapi rasanya jauh lebih enak dari biasanya.

"Jungkook Oppa, kapan kau akan mengajariku memasak? Eh bukannya kau kan sekolah? Kau harus segera bersiap, nanti telat!" Omelnya.

"Hari ini libur karena hari kemerdekaan dan di kalender juga di jelaskan kok, apa kau tidak melihatnya?"

"Hehe, aku tidak tau hal itu. Somi tidak mengajariku untuk melihat kalender. Somi hanya memberitahukan dalam setahun itu ada 12 bulan dan seingatku urutannya itu Februari, Mei, Maret, Apel, Juli, Juni, Agustus, September, Oktober, November dan Desember. Satu lagi apa ya, aku lupa namanya. Februari itu hari kasih sayang atau disebut Valentine. Ah kau juga memberikan boneka kelinci kepada Somi kan? Tepat di hari Valentine? Dan kalau tidak salah sekarang itu udah bulan Juli, benar kan?"

"Urutannya salah, Januari, Februari, Maret, April bukan Apel, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember. Dan kenapa kau bisa tau bahwa aku memberikan boneka kelinci untuknya? Somi yang mengatakannya?"

"Bukan, boneka itu yang berbicara padaku. Boneka di kamar Somi sangat baik padaku, dia juga mengajariku untuk melihat jam"

"Kau bisa bicara dengan boneka?"

"Iya, sewaktu aku jadi boneka itu dan aku masih bisa mendengarnya sekarang"

"Mereka bergerak atau diam sepertimu?"

PIKACHU  | kyw. jjk.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang