7

571 59 24
                                        

Somi terjaga dari tidurnya karena dia ingin ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusannya. Setelah itu dia kembali ke kamarnya.

"Lho Pikachu kemana? Pika... Pikachu" ucapnya sambil mencari boneka kesayangannya.

Tes

Tiba-tiba darah keluar dari hidungnya. Somi dengan sigap mengambil helai demi helai tisu dan mencoba menghilangkan darah dari hidungnya.

✨✨✨

Pria itu langsung memeluk gadis yang selama ini dia khawatirkan, begitu pula dengan gadis tersebut. Cukup lama mereka melepaskan rasa rindu di dalam hatinya hingga akhirnya pria tersebut melepaskan pelukannya.

"Bagaimana kabarmu? Apa mereka memperlakukanmu dengan baik? Ada yang luka? Yaampun Ji, kau masih melakukan hal yang sama seperti waktu itu. Kau ingat kan sebelum Oppa berangkat Oppa sudah berpesan jangan belajar apapun tanpa pengawasan siapapun. Ka—"

Umji menempelkan telunjuknya ke bibir Suga yang masih menceramahinya.

"Oppa.. lihat kan keadaanku sekarang? Aku baik-baik saja dan pasti Oppa juga sudah tau keadaanku kan dari Eonniku? Oppa.. kau masih saja tidak mendengarkan orang lain dan berbuat nekat seperti ini. Tapi Oppa sendiri gimana? Perangnya berjalan lancar? Apa ada yang terluka?"

"Lihat, kau berbicara tentang dirimu sendiri. Kau juga sama terkadang tidak mendengarkan ucapan orang lain" Ucapnya pura-pura marah.

"Aku sangat baik karena sudah melihatmu. Semua berjalan lancar kecuali semenjak kau tak ada. Semua orang mengkhawatirkanmu, kenapa kau melanggar janji itu?" Tambahnya.

"Aku tidak bermaksud melanggar janji itu, buku itu sendiri tiba-tiba bercahaya jadi aku penasaran dan semua yang ku lakukan itu bukan kemauanku. Tapi apa Appa mengkhawatirkanku juga? Dia juga kan yang mengirimku ke tempat ini"

"Jangan berbicara seperti itu, dia juga Appamu. Aku tau dia juga mengkhawatirkanmu, tapi dia tidak begitu menunjukkannya. Lainkali jangan berbuat seperti itu. Mau kau penasaran atau apapun tanyakan dulu kepada siapapun. Kau memang tidak belajar dari kesalahanmu" ucap Suga sambil mencubit pelan hidung Umji.

"Maafkan aku Oppa, aku janji tidak akan melakukannya lagi. Tapi kenapa Oppa bisa kesini? Kau meminta kepada Appa? Appa mengizinkanmu? Ah pasti Oppa diizinkan, kan Oppa menantu kesayangan Appa atau kau nekat datang kesini? Tapi kemungkinan besar pasti Appa yang mengizinkan. Aku benar kan?"

"Tidak, sayang. Appamu juga tidak mengizinkanku juga. Aku kesini juga karena Eommamu. Sungguh kau tidak terluka di rumah itu? Mereka memperlakukanmu sangat baik kan?"

"Iya Oppa, aku sama sekali tidak terluka. Kau juga sudah mendengarnya dari Eonnieku kan? Kenapa kau memaksakan dirimu untuk kesini? Bagaimana kalau Appa mengetahuinya? Nanti kita tidak akan bersama lagi"

"Aku ingin memastikan sendiri bahwa kau memang tidak berbohong. Kau sering kali berkata baik-baik saja padahal kau tidak baik. Aku ingin melihat bagaimana keluarga disini supaya aku bisa memastikan apa yang kau katakan itu memang benar" ucapnya lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu rooftop.

"Apa yang akan Oppa lakukan?" tanyanya lalu berdiri dari duduknya dan membuat langkah Suga berhenti.

Suga berbalik dan menghadap ke Umji yang berada sekitar 1 meter dari tempatnya.

"Aku ingin memeriksa mereka"

"Bagaimana kalau Oppa ketahuan? Bahkan kau disini tidak mempunyai kekuatan"

"Tidak mungkin. Kekuatanku masih ada, mau buktinya?"

Suga pun mengeluarkan kekuatannya lalu mengarahkan kepada Umji. Umji yang tadinya berada agak jauh darinya menjadi mendekat lalu membawanya ke pelukannya.

PIKACHU  | kyw. jjk.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang