Knock knock knock
"Masuk!" Serunya dari dalam ruangan.
Pintu pun di buka dan nampaklah seseorang yang sudah ia tunggu kedatangannya
"Ada kabar apa?"
"Pemilik forza tidak disini, melainkan di dunia lain. Kemarin aku lihat keluarganya pergi ke dunia lain"
"Kau mengikutinya tidak?" Tanyanya antusias.
"Tidak tuan. Kemarin saya kehilangan jejak mereka, tapi saya tau bahwa dunia lain itu kalau tidak salah namanya bumi"
"Sial! Carikan kalau begitu! Pastikan bahwa dia masih hidup dan kau cari keberadaannya sedetail-detailnya. Kau jangan mendatangiku sebelum kau tau dimana keberadaannya!"
"Baik tuan. Saya pamit dulu tuan" ucapnya lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Jika aku mendapatkannya, rencanaku pasti akan berhasil. Tak sabar aku menantikan hal itu!"
✨✨✨✨✨
"Tuan Suga, fokuskan dirimu!" ucap pelatihnya.
"Ini sudah fokus tau!" Ucap Suga dengan singkat. Lalu melanjutkan latihannya yang yadi sempat tertunda.
"Tapi tadi tuan hampir kena jebakanku, biasanya kan tuan selalu cekatan dan tau apa yang akan lawan lakukan" ucapnya di sela-sela latihannya.
"Kau ini meremehkanku, hah?!" Ucapnya lalu memberikan semua tenaganya yang ia punya kepada pelatihnya. Tapi pelatih itu dengan cekatan melawan Suga dan akhirnya dialah yang menang.
"AAAAARRGH!" Teriaknya karena kesal.
"Apa kan yang saya bilang, akhir-akhir ini tuan kehilangan fokus" ucapnya memperingati Suga.
Suga meninggalkan pelatihnya tersebut dan menghiraukan ucapan pelatihnya yang tadi sudah mengomelinya. Suga memilih duduk di samping Namjoon dan Jin yang tadi sudah duluan selesai latihannya. Suga meraih gelas yang sudah di siapkan untuk mereka dengan sekali teguk lalu mrnimyimpannya dengan kasar.
"Kau ini kenapa?" Tanya Jin.
Suga tidak menjawabnya, dia mengambil handuk dan mengelap keringatnya.
"Aku lihat tadi semua permainanmu. Apa yang pelatih katakan memang benar, kau kehilangan fokus. Apa jangan-jangan kau memikirkan Umji?" Tanya Namjoon.
"Entahlah"
"Kalau sampai Appa dan Appa Suho mengetahuinya, bisa-bisa kau akan di keluarkan dari panglima perang. Dan jangan lupa, Appa Suho kan selalu mengandalkanmu bahkan kau dianggap anaknya. Jika kau menghancurkan kepercayaannya, kau mungkin tidak akan bisa membantu Umji di bumi sana" tutur Jin.
"Kau menakutiku, Hyung?!" Ucapnya memicingkan matanya.
"Kau ini! Aku ini Hyung mu tau! Kau bersikap lebih hormat padaku!" Ucapnya dengan meninggikan nada suaranya.
"Ada apa Hyung? Jika kau punya masalah, coba bicarakan kepada kami jangan kau pendam karena jika kau pendam masalahnya tidak akan menemukan jalan keluarnya. Kita kan keluarga, bukannya keluarga harus saling terbuka dan percaya satu sama lain agar bisa menjadi kuat bukan?" Ucap Namjoon.
"Firasatku mengatakan bahwa Umji sedang dalam bahaya, tapi aku tidak yakin dengan firasatku ini. Kau tau kan firasatku itu sangat kuat. Aku benar-benar mengkhawatirkannya. Dia sendirian di alam lain dan tidak akan ada satu orangpun yang akan menolongnya" ucap Suga.
Jin pun menepuk bahu Suga.
"Ada kalanya kita menjadi egois. Kau hanya perlu alihkan fokus dan pikiranmu pada perang ini. Kemarin kan Umji ulang tahun dan mereka merayakan ulangtahunnya di bumi. Menurut Sowon dan Eomma Sooyoung bahwa lelaki yang kau sebut tonggos itu akan bisa menjaga Umji. Iya walaupun dia tidak punya kekuatan tapi setidaknya dia bisa menjaga Umji dengan apa yang dia punya. Kau beruntung bisa memikat hati Appa Suho, jadi manfaatkan kesempatan itu. Jika soal Umji, Umji tuh banyak cinta disini jadi mereka pun akan mrnjaganya. Appa Suho juga sebagaimanapun dia marah akan tetap membantu anaknya jika dalam kesusahan. Kau jangan hanya bergelut dalam satu masalah yang sangat mudah. Hadapi masalah terbesarmu, masalah kecil bisa di selesaikan dengan jentikan jari saja" ucap Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIKACHU | kyw. jjk.✔
Fiksi Penggemar"Tolong jangan tinggalkan aku! Aku membutuhkan dirimu" "Maafkan aku. Ini sudah di gariskan dalam takdir kita" "Aku tidak akan biarkan kau dengannya! Dia adalah jodohku!"