14

422 64 9
                                    

⚠ Hati-hati, ada typo bertebaran dimana-mana.

Diusahakan pencet 🌟 dulu sebelum baca ya😉😁.

Happy Reading.





































"Aduh gawat nih kalo mereka ke rumah, mana di rumah ada Umji kan? Ntar di sangka macam-macam. Aku harus gimana?" Monolog Jungkook di dalam WC sekolah.

Semenjak Yugyeom mengeluarkan ide untuk pergi ke rumahnya, Jungkook jadi tidak fokus belajar. Dia berjalan mondar-mandir seperti setrikaan memikirkan untuk tidak menyetujui ide Yugyeom.

"Ah telepon dia aja!"

Jungkook mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak Somi. Sekali tidak diangkat. Kedua kali, sama tidak diangkat. Ketiga sampai ke sembilan kali masih tidak diangkat. Lalu pas nelepon yang ke sepuluh kali malah tidak aktif. Jungkook mengusap wajahnya dengan kasar.

Dia takut kalo mereka datang ke rumahnya, pasti akan diintograsi oleh mereka. Mereka tau kalo Somi tuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit luar negeri, tapi mereka tidak tau kalo Ibunya juga pergi kesana, mereka hanya tau Somi kesana dan ditemani oleh Ayahnya.

"Ah gimana nanti aja deh, kalo mereka nanya lemparin pertanyaannya ke Umji. Tapi nanti bisa-bisa aku kena mantranya. Tuhan, kembalikan aku ke waktu tadi agar aku bisa menghentikan ucapan Yugyeom"

"Damn! Aku akan buat perhitungan denganmu, Gyeom. Kau membuatku berada disituasi ini!" Ucapnya sambil menggebrakkan wastafel dengan kesal dan untungnya wastafel tersebut tidak patah karena ulahnya>﹏<.

✨✨✨

Seorang gadis tengah fokus pada sebuah gelas kaca yang berisi air, tatapannya tajam seolah ingin memangsanya. Gadis berpipi gembul dan imut siapa lagi kalo bukan Umji.

Umji mengarahkan tangannya supaya sejajar dengan gelas tersebut.

"Volare!"

Umji mengucapkan mantra supaya gelas tersebut terbang tapi sudah kelima kalinya ia mencoba masih belum bisa terbang. Bahkan beberapa hari yang lalu Umji melakukannya tetap tidak ada perubahan sama sekali.

"Kanan!"

"Kiri!"

"Berpindah!"

Umji menghela napasnya dengan sangat kasar.

"Biyu!"

Setelah lelah mencoba dengan gelas Umji beralih membuat bola biru di tangannya.

"Biyu! Biyu!"

"Ayolah! Sekali saja keluar"

Umji menghela napas dengan kasar lagi lalu menghirupnya kembali dengan perlahan sambil memejamkan matanya.

"Bi...yu!"

Umji perlahan membuka matanya dan melihat di tangan kanan Umji. Namun apa yang ia harapkan tak sesuai. Umji mengepalkan tangannya karena kesal.

"ARRGH! KENAPA TIDAK BISA!"

Setelah Umji berteriak, tiba-tiba gelas kaca tersebut pecah dan isinya pun tumpah kemana-mana. Umji terkejut bukan main, malah justru heran kenapa bisa gelas tersebut pecah. Apa teriakannya terlalu keras hingga gelas tersebut pecah?

"Sepertinya benar semua kekuatanku telah diambil oleh Appa, tapi kenapa waktu itu aku bisa melakukannya pada Jungkook Oppa? Ah mungkin kekuatanku bekerja pada Jungkook Oppa, nanti akan ku coba. Tapi untung saja aku bisa baca pikiran orang lain walau kadang sekejap bisa sekejap tidak bisa. Ah rasanya tak sabar mencoba kekuatanku pada Jungkook Oppa dan aku tak sabar gimana reaksinya. Haha, membayangkannya saja membuatku seperti orang gila"

PIKACHU  | kyw. jjk.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang