Lembut permukaan spons menyentuh kulitku, memoles wajahku dengan compact powder berwarna yellow honey. Alisku yang tipis di buat lebih tebal dengan pensil alis yang aku tidak tahu merk nya.
Kemudian kurasakan sesuatu mengenai mataku, dingin. Eyeliner hitam pekat sudah menghias kelopak mataku yang membentuk lekukan sedikit keatas diujungnya. Lalu kulihat seseorang membuka bulu mata palsu dari plastik yang kemudian ditempelkan dimataku agar terlihat lebih besar. Selanjutnya aku mendapati pipi flatku kini sudah lebih merona akibat blush on merah muda yang menghiasnya. Beralih pada satu bagian lagi. Liptint cherry pink menyulap bibir tipisku menjadi kian menggoda. Oh demi tuhan, i like this so much.
Rambutku disanggul bunga sebagian sedang sebagian lagi dibiarkan terurai, tak lupa pula dihias dengan manik dan mutiara mutiara putih disekeliling sanggulnya, dan dipuncak kepalaku sudah terpasang mahkota kecil nan menggemaskan.Gaun putih dengan buntut panjang yang dihiasi dengan asessorisnya serta high heels setinggi 6 cm membuatku tampak bak seorang putri raja dinegeri dongeng.
Tak lupa pula sarung tangan berjaring tipis melapisi jemariku sampai setengah lengan.Gadis kecil pembawa bunga sudah siap mendampingiku, terlihat sejak tadi dia tersenyum melihatku yang masih belum berdiri.
Aku menghampirinya dan mengambil bungaku.=======
Aku sudah siap.
====
Tibalah aku didepan pintu gereja.
Dengan didampingi gadis kecil pembawa bunga, aku berjalan menyusuri lorong gereja menuju altar.
Langkah demi langkah, aku menikmatinya.
Kudapati sosok laki laki berjas putih lengkap dengan sarung tangan dan sepatu yang disesuaikan dengan warna jas nya tengah berdiri diujung lorong dengan laki laki lain disampingnya.Aku berhenti beberapa meter sebelum menjangkau altar.
Laki laki itu turun dari altar menuju padaku.
Sampailah kami tidak berjarak lagi. Dia menatapku dengan gagah berani. Aku tersenyum menunjukkan deretan gigi putihku padanya."Ayo" ajaknya dengan tangan terulur kearahku.
"Hm" jawabku mengangguk sambil menerima uluran tangannya
Dia dan aku berjalan bersama, langkah demi langkah hingga akhirnya berhenti.
Pastor muda yang tengah berdiri didepan kami sudah siap dengan ajarannya mengenai sakralnya pernikahan.
Hingga tiba saatnya mengucap sumpah pernikahan;
"Saya (pria dimasa depan) bersungguh sungguh akan menerima (aku dimasa depan) sebagai istriku, menjaganya dengan penuh jiwa raga, melindunginya dengan nyawaku dan akan terus bersamanya disaat sulit ataupun senang, juga selalu setia sampai maut memisahkan"
"Saya (aku dimasa depan) bersungguh sungguh akan menerima (pria dimasa depan) sebagai suamiku, menjaganya dengan penuh jiwa raga, melindunginya dengan nyawaku dan akan terus bersamanya disaat sulit ataupun senang, juga selalu setia sampai maut memisahkan"
Aku merasa seperti aku orang paling bahagia hari itu.
Dan akan terus bahagia dihari hari selanjutnya.Semoga kamu menjadi satu satunya dihidupku, satu satunya yang mengisi hariku, dan satu satunya yang terus bersamaku hingga tua nanti
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.I want to have a wedding like this, so I just describe it a bit😂😂😂
Comment and voteeee plissssssss.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Short StoryKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata