"Selamanya gini ya, Ben?" akhirnya aku membuka suara setelah sunyi yang panjang
"Apanya Ing?" jawab pria di depanku dengan tampang bego nya, jelas sekali dia berpura pura
"Kita" Kataku dengan volume paling kecil hingga hampir seperti bisikan
Ben masih menatapku dengan raut menyebalkannya sambil menyedot cola cola dari cangkir gabus di depannya
"Kita apanya Ing? Kita kan baik baik aja" katanya masih dengan menyedot cola yang hampir habis itu sampai mengeluarkan bunyi srupp....sruppp yang sangat mengganggu
"Dih nyebelin, di ajak serius malah main main, malesin wo" jawabku dengan nada malas karena terlanjur kesal
"Emang aku salah ya, Ing?" kini dia yang serius. Meletakkan cangkirnya di ujung meja supaya tak ada yang menghalangi arah pandangnya
"Apaan? Ngaco kamu" jawabku sambil menyeruput jus sirsak favoritku.
"Salah ya kalo suka sama kamu?" katanya lagi. Dengan tangan di lipat di atas meja, badannya sedikit di condongkan ke depan. Sangat dekat. Dekat sekali dengan wajahku.
Lantas saja aku langsung mengakhiri prosesi minumku. Aku kaget bukan main. Degupan ini yang kesekian kalinya aku rasakan tiap kali Ben mulai bicara serius.
"Ben,...,kenapa gitu?" kataku sedikit gagap karena panik dan shock
"Kamu yang kenapa gitu, aku suka sama kamu Ing" bicaranya makin aneh saja. Aku bingung.
"Ben, please" jawabku sambil mengalihkan pandanganku darinya. Aku ingin lari. Dia tidak boleh mengatakannya. Walau jantungku seperti akan lepas, aku tetap mencoba tenang. Setenang mungkin.
"Ing, please. Kita pacaran ya?"
DEG.
Jantungku benar benar lepas sekarang.
Aku senang, tapi aku tidak ingin dia mengatakannya. Ah aku bisa gila. Aku pasti gila. Dasar beruang bego.#Debzschelude
#deyyy
#iwantwrite
#BeIngStory
#BenInggalove
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Short StoryKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata