"Apa kau tinggal bersama sejak bayi?" Tanyaku pada seorang pelaku
"Ya, tentu saja" jawabnya santai
"Berapa umurmu sekarang?" Tanyaku lagi sambil membolak balik kertas biodata dirinya
"Aku enam belas tahun dan aku perempuan" katanya masih dengan nada santai khas dia
"Kau mencintainya?" Kataku mulai serius
"Ya aku mencintainya" "sangat" Matanya menatap jauh kedalam manik kelabu ku
"Lalu, kenapa kau membunuhnya?" Aku balas menatap matanya tajam tanpa rasa kasihan
"Hanya .. karena aku ingin" di dekatkannya badannya padaku
Aku tak habis pikir, gadis mungil 16 tahun bisa melakukan kejahatan seperti itu
"Hanya untuk bersenang senang?" Lanjutku masih dengan pandangan lurus menatapnya
"Ya, bisa dibilang begitu" dia sedikit terusik, bisa kulihat dia menggeser posisi duduknya agar tidak terlalu dekat denganku
"Kau bukan manusia" habis sudah kesabaranku. Dia monster mengerikan yang pernah ada.
"Apa?" Dia mulai tertarik
"Kau iblis. Bagaimana bisa kau membunuh ayahmu hanya untuk bersenang senang? Benar benar gila" kataku berteriak padanya mencoba menyadarkan dia
"Ya, aku memang iblis. Lantas dia bukan iblis? Dia menghabiskan malam dengan wanita jalang di klub, pulang dengan wajah merah padam dan menghancurkan semua barang yang ada dirumah, menghabiskan uang tabungan kami, dan bahkan mengancamku. Kali pertama dia bilang akan berubah, dia menyesal, tapi tidak ada kulihat setitik penyesalan di matanya. Dia bahkan memukul ku dan ibu. Berulang kali aku ingin lari kekantor polisi untuk melaporkannya, tapi ibu selalu melarang dengan embel embel bahwa dia akan segera baik. Tapi apa? Dia bahkan menghancurkan mimpiku, dan yang lebih parah yang membuatku ingin sekali menghancurkannya menjadi debu ialah dia mengambil ibu dariku. Malam itu didepan mataku dia bertengkar hebat dengan ibu, karena ibu perempuan dan tenaga nya jauh tidak ada apa apanya dengan lelaki itu, alhasil ibu habis babak belur dipukuli. Dan kejadian mengerikan terjadi. Dia mengambil ibuku. Dia menusuknya dengan pisau dapur yang biasa ibu pakai untuk memotong sayuran, dia mengoyaknya. Aku sangat takut dan tidak bisa mengadu. Aku sakit sekali. Ibuku tercinta pergi dengan cara seperti itu. Laki laki iblis itu sudah mengambilnya dariku. Saat itu pula, jiwaku mati.
Aku menghabiskan waktu untuk bekerja, pergi pagi dan pulang saat senja menyapa. Sampai hari itu kutemukan dia bersama wanita lain dirumahku, aku hilang kendali. Hasrat ingin membunuhku datang. Rasanya aku ingin memusnahkannya, mengoyaknya hingga tak tersisa dan dagingnya habis di makan anjing tetangga. Dan aku benar benar melakukannya""Aku memang gila. Aku bajingan. Aku wanita gila. Aku iblis" katanya dengan napas tertahan. Matanya merah, air mata hampir jatuh dari kelopak matanya, dia lemas dan masih menatap tajam mataku. Seketika aku takut.
Dia gila. Wanita ini gila. Dia harus diobati. Dan terlebih, dia butuh pertolongan.
-Debby
Adakah yang bisa menolongnya?
/Wanita iblis/
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Short StoryKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata