"Do, gw kangen" suaraku parau tapi tetap ku paksa mengatakannya
"apa sih ra? Ini udah 6 bulan ra. Kamu masih belum mau berhenti? Masih mau kayak begini terus? Aku capek ra" jawab pria di depanku ini dengan raut masam
"lo tu gak ngerti, gw bilang gw kangen" kataku setengah berteriak sekaligus menahan gelombang air di kelopak mataku
"Gw udah bilang buat berhenti. Berhenti bertingkah kayak gini. Berhenti buat gw jadi orang jahat. Berhenti buat nahan gw ra. Sekarang siapa yang gak ngerti?" bisa ku tebak kalau Edo sudah sangat muak sekarang. Dia bahkan berteriak padaku
"lo jahat" gelombang itu tak bisa ku bendung lagi kali ini. Ku biarkan ia jatuh sejatuh jatuhnya kemanapun ia mau
"iya, gw emang jahat. Tapi lo lebih jahat ra. Lo buat gw seakan akan jadi pihak yang salah, ini kali terakhir gw mau dateng buat nemuin lo. Maaf beribu maaf kalo gw banyak salah dalam hubungan kita. Tapi sorry banget, life must go on ra" Edo berdiri dari duduknya, hendak berjalan meninggalkan ku.
"Stop do. Kalo lo pergi, kita bener bener berakhir" aku menguji keberuntunganku kali ini, sekaligus mengambil resiko besar.
Edo menghentikan langkahnya. Menoleh padaku "kita memang udah berakhir ra. 3 tahun, 36 bulan, 156 minggu, dan 1095 hari yang kita lalui bersama udah terkubur sekaligus bersama memori memorinya sejak 6 bulan lalu. So, please stop ra" tangisku meledak. Aku tidak beruntung. Kali ini aku sungguh sial. Bahkan kurasa, keberuntunganku sudah habis terpakai pada 3 tahun lalu. Tidak peduli bagaimana penampilanku kali ini, yang kurasakan hanya sakit. Aku marah, pada diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Short StoryKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata