Jarak Jauh

5 0 0
                                    

Aku bertanya pada seorang sahabat
"Apa yang salah dengan cinta jarak jauh?"

"Itu mustahil" jawabnya tanpa menoleh kearahku

"Kenapa? Bukankah itu hebat?" Tanyaku lagi

Kini dia menoleh kearahku dan menutup laptopnya
"Mengerikan" sahutnya

''Um??'' Aku kebingungan

Dia memutar tubuhnya dan kini kami duduk berhadapan
"Bukan hanya mengerikan, tapi juga menjijikan. Dimana mereka mengatasnamakan cinta sebagai alasan bahwa jarak bukan masalah. Mereka seolah sangat yakin bahwa mereka bisa setia dan percaya satu sama lain. Lalu, mereka akan menangis dihari perpisahan sambil memeluk erat karena mereka akan terpisah oleh jarak dan nantinya akan sangat merindukan pelukan itu lagi"

"Kupikir kau salah,, justru jarak bisa jadi tantangan tersendiri untuk beberapa hati. Rindu yang meledak karna tak teratasi, membawa mereka pada titik kuat sebuah hubungan, keinginan untuk segera mengakhiri jarak dan lekas bertemu"

"Kau percaya hal hal seperti rindu yang bisa memperkuat sebuah hubungan? Are you kidding me(?)" Balasnya lagi

"Tapi sekarang sudah canggih. Bisa video call sepanjang waktu untuk mengobati rindu, bisa bertukar pesan untuk saling mengingatkan, jadi jarak bukan penghalang" suaraku kian meninggi karena aku pun korban cinta jarak jauh

Dia diam. Tak bergeming mendengar penuturanku.
Mungkin shock karena aku membentaknya.

Tapi ayolah, aku punya pacar yang berada dinegeri orang. Kami terhalang jarak. Bagaimana tidak aku sangat marah ketika dia bilang bahwa hubungan kami takkan berjalan baik

Dia membuka mulutnya dan bicara
"Kau bilang jarak bukan penghalang?
Justru masalah terbesar adalah jarak! Saat dia butuh kau, kau tidak disana. Saat dia kelelahan belajar, kau tidak disampingnya. Saat dia kesepian, kau tidak pernah bisa menemaninya. Dan lagi kau tidak tahu apa yang dia makan setiap hari, kau tidak tahu aktivitasnya, kau tidak tahu dengan siapa dia keluar, kau tidak pernah tau kalau ada orang lain dihatinya. Yang kau tahu hanya dia sedang belajar, mengejar ambisinya, dan akhirnya akan menemuimu yang entah kapan waktunya. Hah! Persetan dengan rindu. Dia bahkan bisa mengobati rindunya disana, tapi tidak denganmu"

Kini, aku yang diam. Tidak bisa berkata kata. Menyaring setiap kalimat dari mulutnya tanpa kehilangan satu kata pun.

--------------------------------------
Dia benar. Sudah 6 bulan sejak kepergiannya. Dia mulai sulit dihubungi. Terlambat membalas pesanku dan tidak kutemukan missed call darinya.

Karena jarak kah?

------------------------------------------
Bahkan aku masih saja mencari pembenaran dari hubungan kami. Aku masih saja tidak mau menolak untuk menyalahkan jarak yang mengambilnya dariku.
Aku munafik.

---------------------------------
Tiba tiba handphone ku berbunyi. Menandakan satu pesan masuk.

From : honey
To : me
''Ayo kita putus''

Delivered to xxxxxxxxxxxxx
13.09 a'clock

-----------------------------------------
Kuremas tiket keberangkatan ditanganku. Perih sekali.

*****************
"Perdebatan ini melelahkan, aku pergi dulu" kataku sembari meninggalkan dia yang masih duduk disana mengamati kepergianku dengan terheran heran

-----------------------------------------
Jadi, masih adakah yang menganut paham bahwa jarak bukan penghalang? 

Full of word Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang