"Can" kataku pelan
"Ya??" Jawab Can dengan alis bertaut
"Berhubung ini hari ulang tahunku, bisakah kau kabulkan 3 permintaanku?? Please.." jawabku memohon
"Um .. tentu saja, akan kukabulkan apa sajaaa yang kau mau .. tapi tidak yang berhubungan dengan material ya, karena kau tahulah aku tidak punya hehe" jawabnya sambil membuang pandangan dariku, tampaknya sedikit kecewa
"Hei ayolah, aku yang paling mengerti dirimu. Jadi, bisa kita mulai sekarang?" Aku mengerucutkan bibirku dan tanganku sengaja kutempelkan dipipiku membentuk segitiga terbalik
"Oke, permintaan pertama?"
"1. Ayo jalan jalan
2. Aku ingin makan malam bersama
3. Akan kuberitahu nanti" kataku dan segera menarik Can bersamaku--------------------------------------
Kami tiba di taman bermain. Aku membeli 2 tiket untuk Aku dan Can.
"Tolong 2 tiket masuk" kataku sambil memberi beberapa lembar uang pada penjaga loket
"Maaf, 2 tiket?" Tanya gadis penjaga loket yang mungkin kurang dengar suaraku tadi
"Ya, 2 tiket masuk" jawabku mengulangi---------------------------
Kami naik halilintar, kincir angin, sepeda air, labirin, rumah hantu dan semua permainan yang ada kami coba satu persatu.
"Menyenangkan, bukan?"
"Sangat"
Kami tertawaUsai bermain, kami naik bus untuk pulang
-----------------------"Permintaan kedua, ayo makan malam" lanjutku
"Kalau begitu ayo makan bakso didekat sini" jawab Can menarikku berlari dengannya------------------------
"Tolong 2 mangkuk bakso bang" kataku pada abang penjual bakso
"2 neng?" Lagi lagi abang tukang bakso kurang dengar perkataanku
"Iya bang 2 mangkuk ya" kuulangi perkataanku tadi
"Laper banget ya neng?" Katanya lagi
"Iya nih bang hehe" jawabku tersenyum kikut
Abang penjual bakso segera beralih pada dagangannya sambil menggaruk kepalanya yang mungkin gatal
"Lagian abang bakso nya aneh sih, gak mungkin kan aku makan 2 mangkuk bakso sendirian, jelas jelas yang satunya untuk Can" batinkuSambil makan, kami membicarakan banyak hal, hingga pada suapan terakhir aku memintanya memenuhi permintaan ketigaku
"Sekarang permintaan ketiga, siapkan dirimu hahaha" kataku meletakkan sendok dimeja
"Baik, katakanlah maka aku akan memenuhinya untukmu" Jawab Can yang masih sibuk menyendok bakso terakhir di mangkuknya
"....aku ingin kau jadi nyata" kataku sedikit tercekat
Belum sempat Can menjawab, bakso terakhirnya sudah terpental jatuh ke tanah
Semenit kemudian dia masih diam
"Ra.... apa mak- ..'' Belum sempat Can menyelesaikan kalimatnya aku segera memotong ucapannya
"Kabulkanlah. Kau sudah bilang akan mengabulkannya" jawabku dengan nada menyudutkan Can
Can diam tak bergeming. Pandangannya kosong. Tak bisa berkata kata. Mungkin shock karena perkataanku
-------------------------
-ClaraAku menyesal mengatakannya karena ini bisa jadi kali terakhir aku melihatnya. Ah ya karna hanya aku yang bisa melihatnya dan demi dewa neptunus aku menyesal tidak mengabaikannya waktu itu. Kalau saja aku pura pura tidak melihatnya hari itu, pasti hari seperti ini tidak akan terjadi dalam hidupku. Ketika aku memilih untuk berteman dengannya, aku sudah tau hal ini akan terjadi. Aku jatuh dalam pilihanku sendiri.
Tapi, aku takut terus larut didalamnya hingga semakin hari semakin terikat hingga tak bisa lepas.Ini belum terlambat kan?
Aku masih bisa lari bukan?
Aku bisa tapi aku hanya tak ingin
Ini tidak sehat
Aku sakit. Sangat sakit. Aku ingin hal yang dia sendiri tidak bisa lakukanAku pikir
Aku gila!Aku sudah tau hari seperti ini akan datang!
Tapi aku harus memilih lagi!
Melanjutkan atau mengakhirinya!Tolong terima maafku, Can
-----------------------------
-Can
Jantungku hampir lepas saat kudengar permintaan ketiganya. Detak nya kiat cepat hingga mau meledak rasanya.
Tunggu dulu,
Apa aku, bahkan punya detak jantung? Aku sendiri tidak bisa mendengarnya. Apa aku nyata?
Atau hanya ilusi?
Aku bukan hantu, bukan juga iblis atau jin, atau makhluk mengerikan lainnya
Aku tidak bersimpuh darah, aku tidak mengerikan, aku punya wajah yang tampan (menurut Rara) tubuhku lengkap, aku bisa berjalan dan bicara dengan Rara.Tapi aku melupakan satu hal,,
Aku egois. Aku lancang. Memaksa masuk dalam hidupnya. Sedangkan
Aku bahkan tidak bisa terlihat oleh siapapun kecuali Rara. Suaraku tidak didengar oleh siapapun kecuali Rara.
Atau lebih tepatnya, "orang lain bukan tidak mau mendengar, tetapi tidak bisa. Dan gadis itu sebenarnya tidak mau, tetapi dia bisa"Kenapa ada hal hal seperti itu?
Lantas, aku ini apa?************************************
-Debby
maka jadilah nyata, ya? Tolong.
/Dimension/Another/
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Short StoryKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata