Aku membaca sebuah kutipan disalah satu website yang begini bunyinya
"Jika sebuah hubungan berakhir, yang sulit dilupakan bukan orangnya tapi kenangannya"
Masih memandangi page yang sama. Aku menyesap secangkir cappucino hangat dimejaku.
Kulirik kolom komentar di postingan itu, ada banyak sekali komentar baik dari para pembaca, dan jutaan like dari orang diseluruh dunia yang setuju dengan kalimat itu.
Selang 5 menit berlalu dan ini tegukan terakhir dari cangkirku
Segera aku mematikan laptopku dan menyimpannya kedalam ransel merah pemberian ibuku.
Lalu beranjak dari cafe ituSepanjang jalan aku terus memikirkannya, kutipan tadi.
Sambil mendengarkan lagu dari earphone merah mudaku, aku menunggu bus datang di halte bus dekat cafe tempatku singgah tadi
--------------------------------
Masih dengan earphone ditelingaku menatap keluar jendela bus. Hari itu sedikit gerimis dan untungnya aku selalu membawa payung
Aku berpikir keras sepanjang jalan;
------------------------------
Bus melaju cepat didepanku dan aku hanya memandangnya tanpa bergeming"Aa aku harus jalan 100km lagi untuk sampai dirumah" ucapku dalam hati
Karena bosan aku membuka kutipan itu lagi, kali ini lewat handphone, karena terlalu rumit menghidupkan laptop
Aku masih memandangan kutipan dilayar ponselku,,
Bodoh.
"Aku tidak sependapat dengan sejuta orang yang menyukai kutipan itu. Aku punya persepsi yang berbeda dengan mereka. Kalau mereka katakan bahwa setelah berakhirnya hubungan yang tersulit adalah melupakan kenangan yang ada, bukan melupakan orangnya. Tapi aku tidak setuju. Bagaimana bisa aku sulit melupakan kenangan itu tapi dengan mudah melupakan orangnya, sedangkan setiap kenanganku tercipta karena orang itu. Setiap kenanganku tak lepas dari orang itu, setiap kenanganku terdapat dia didalamnya, dan disetiap kenanganku selalu ada dia. Ketika aku ingat kenangannya maka aku pasti ingat orangnya" batinku
---------------
Aku menutup ponselku dan memasukkannya kedalam kantong jeans ku. Berjalan sambil bersiul dengan ditemani lampu jalan yang temaram--------------------
Lantas, masihkah kita berpikir bahwa melupakan kenangan adalah yang tersulit daripada melupakan orang dibalik kenangan itu? Sedangkan karena-nya lah kenangan itu tercipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full of word
Короткий рассказKetika aku mendeskripsikanmu dengan kata kata halaman ini hanya akan penuh dengan 'kata kata' tak ada cerita, tak mirip novel, hanya ungkapan hati dengan kata