The Myth : Why We Are Born?

4 0 0
                                    

Lahir dan mati sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Lantas, kenapa aku terlahir? Kenapa kita terlahir?

Dulu, ketika aku berusia 14 tahun, aku selalu berpikir bahwa aku berantakan. Hidupku muram. Masa depanku gelap. Dengan latar belakang keluarga yang aku pikir sangat buruk, aku merasa menyesal untuk terlahir.

Di hari ulang tahunku, tidak ada yang spesial. Tidak ada kartu ucapan, tidak ada kado, tidak ada kue ulang tahun, tidak ada siapapun.

Aku tidak cerdas, tidak pula cantik, juga tidak pandai memasak atau sekadar membuat kerajinan tangan.

Orang tua ku bertengkar hebat di depanku, ayahku memecahkan barang dan mengeluarkan pisau dapur, menyusunnya di atas meja makan, sedangkan ibuku menangis sambil memilah pecahan kaca barang yang di lempar ayahku, penuh ketakukan dan hati nya terluka.

Bagaimana bisa dua orang penuh cinta menjadi penuh kebencian? Itu sedikit membuatku trauma untuk sekedar menjalin hubungan dan sangat hati hati memandang orang.

Aku tidak punya banyak teman di sekelilingku, bahkan tidak satupun.
Bahkan ku pikir semesta jijik melihatku.

Aku tidak berguna.
Aku menyesal untuk lahir.

Tapi, semuanya salah.
Di usia 18 tahun, pandanganku tentang hidup mulai berubah.

"Aku memang tidak cerdas, tapi aku tidak bodoh. Keluargaku berantakan, tapi aku bisa membangun keluarga yang penuh cinta. Aku tidak punya teman, tapi aku punya sahabat. Aku muda dan tidak akan sia siakan waktu. Aku sangat sangat sangat berguna"

Aku mulai tekankan prinsip itu pada diriku. Aku penuh dengan semangat. Cahaya bulan menerangiku. Aku mulai melangkah. Bangkit.

Ucapan berdatangan di hari lahirku, aku bahkan dapat 4 kue ulang tahun dengan lilin 18. Ah, ada juga kado dari teman baikku, aku bahkan dapat buket bunga. Aku merasa di cintai.

Aku mulai paham tentang mengapa orang yang mencintai bisa penuh kebencian, itu karena mereka tidak sepaham. Mereka tidak menyelesaikan masalah dengan baik. Mereka tidak sabaran. Dan aku belajar banyak tentang itu.

Aku dapat satu kado paling berharga dalam hidupku.

Dia.

Mengajarkan aku bahwa hidupku berharga.

Aku bersyukur bisa terlahir dengan banyak hal yang terjadi dalam hidupku.

#VivacityPathway #VivacityPathwayPrompt01
#WriteToHeal

Full of word Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang