3. Ternyata Chef

5.2K 339 0
                                    

Hari ini aku bertamu ke rumah teman ku Rendra, dan ibu nya bilang Rendra sedang pergi menjemput sepupunya di stasiun dan aku langsung buru-buru pulang setelahnya.

Sesampainya di rumah, umi datang

"Mas, lusa acara syukuran ulang tahun kamu sama wisudaan ya. Bilang sama temen-temen kamu suruh ke rumah" kata umi dan langsung aku balas dengan anggukan mengiyakan

Setelah itu aku pun beranjak pergi menuju taman belakang untuk mencari adikku Risa atau biasa dipanggil Ica.

"Lagi ngapain dek?" Tanya ku padanya

"Lagi joget mas,hahhaha udah tau lagi nyapu halaman" jawabnya sambil terus melanjutkan aktifitasnya

Saat sedang asyiknya mengganggu Risa. Handphone ku berbunyi dan ternyata Rendra yang menelfon dan aku langsung mengangkatnya

"Assalamualaikum Ren"

"Waallaikumsalam Al"

"Ada apa lo telfon gue Ren?"

"Lo tadi ke rumah gue Al? Sorry gue jemput sepupu di stasiun"

"Iya Ren, nyantai aja. Gue cuma mau main ke rumah lo kan udah lama kita gak ketemu"

"Lah iya Al, ntar deh habis magrib lo ke rumah. Gue free"

"Oke Ren,ya udah gue tutup telfonnya ya, Assalamualaikum"

"Waallaikumsalam" ucap orang di seberang sana

Setelah telfon ditutup aku pun melihat jam tangan ku yang menunjukan jam 16.00 wib sore dan langsung saja aku beranjak mandi lalu melaksanakan kewajiban sholat.

Tepat pukul 19.00 wib aku pun berangkat ke rumah Rendra memakai mobil, walau sebenarnya jarak rumah ku hanya 3 blok dari rumahnya, namun aku sekalian saja nanti sepulang dari sana harus mengambil bahan-bahan untuk pekerjaan ku besok.

Sesampainya di rumah Rendra, kita berbincang-bincang layaknya teman yang sudah lama tak bertemu. Sampai pada akhirnya datang mama nya Rendra mengintrupsi untuk ikut makan malam bersama.

"Mas Alif udah lama ya gak ke sini?" kata mama Rendra

"Si Alif ini terlalu betah sama Surabaya ma,makanya gak inget kota Depok" ucap Rendra menjawab pertanyaan Mamanya

"Ya tante, maklum semester tua jadi kalau jarang pulang soalnya ngurus skripsi" jawab ku sambil tersenyum

" nah, harusnya mas Rendra gitu kan ma,biar cepet sidang terus wisuda" ucap Ambar

"Yeeee dibilangin mas itu masih kangen sama keluarga, makanya belum balik ke semarang buat pemantapan" jawab Rendra tak mau kalah

"Rendra, Ambar. Udah jangan debat, untung gak ada papa. Sekarang Ambar panggil Aisyah sana ajak buat makan bersama, dia kalau ngaji suka lupa makan" ucap mama Rendra kepada Ambar

"Oke mama" jawab Ambar dan langsung menuju tempat dimana sepupunya berada

6 menit kemudian turunlah Ambar dan sepupunya sambil bersenda gurau. Namun, saat tiba di meja makan dia seperti terkejut melihat ku dan kemudian menetralkan air mukanya dari keterkejutannya. Ada apa memangnya dengan ku?

"Manis" ucap ku dalam hati namun dengan melihatkan wajah dingin dan cuek ku

Sampai akhirnya Mama Rendra memperkenalkan kami berdua

"Oh iya Aisyah, ini namanya mas Alif dia temen mas Rendra dan Alif ini Aisyah" ucapnya saat itu

Dan setelahnya kami kenalan dengan saling menguncupkan kedua telapak tangan di depan dada.

Heiii lihat senyumannya begitu indah. Astaghfirullahaladziim, aku pun tersadar dan aku kembali dengan sikap dingin ku. Gadis dihadapan ku ini tak banyak bicara, sepertinya dia pemalu dan irit bicara buktinya saja setiap pertanyaan dari tantenya terlontar dia hanya menjawab dengan kata iya atau tidak saja.

Setelah acara makan malam, aku berpamitan untuk pulang setelah berbincang-bincang sebentar dengan Rendra dan tidak lupa juga mengundangnya ke acara syukuran yang dibuat umi ku.

***

Dua hari kemudian aku pergi ke sebuah kampus swasta di Depok ini dan ditemani oleh adik ku, aku dipanggil karena akan menjadi asdos di kampus tersebut. Saat aku selesai mengumpulkan berkas-berkas aku melihat adik ku sedang berbincang dengan seorang perempuan, aku tak tahu siapa perempuan itu dan saat aku tanya ternyata itu adalah teman adikku saat masih kecil dulu.

Risa memohon agar memperbolehkannya mengundang perempuan yang dia temui di kampus tadi untuk datang di acara syukuran ku dan aku setujui.

Sampai pada malam acara syukuran berlangsung, sepertinya orang yang ditunggu adikku tak datang karena terlihat sekali wajahnya mulai murung.walau sebenarnya akupun ikut penasaran.

Acara pun selesai dan aku masuk ke kamar untuk mengganti bajuku menjadi baju santai, sampai saat keluar aku mendengar umi sedang mengobrol dengan Risa dan kemudian aku mendekat, Risa pun memberikan sebuah kotak kecil yang katanya hadiah dari perempuan yang dia temui tadi siang di kampus. Aku pun membukanya dan cukup terkejut dengan isinya yang ternyata tasbih.

"Menarik" ucap ku dalam hati dan kemudian berlalu pergi dari ruang tamu menuju kamar ku untuk beristirahat

Alif POV end

Siang ini Aisyah dan Ambar menuju ke sebuah taman baca untuk mengajar anak-anak yang tidak mampu bersekolah. Dan sepulangnya dari kegiatan itu mereka berniat untuk makan dan Ambar mengajak Aisyah ke sebuah restoran yang tak jauh dari taman baca tadi.

"Kamu gak bakalan nyesel deh makan disini Ais,makanannya enak-enak loh" ucap Ambar sambil membolak balik buku menu

"Iya deh mbak,mumpung hari terakhir di Depok kan?" jawab Aisyah sambil tersenyum

"Eh iya ya, duh padahal aku masih kangen sama kamu dek" jawab Ambar sedih

"Yah jangan sedih kan 2 bulan lagi aku kesini buat dateng ke acara nikahannya mbak sama mas kharisma" jawab aisyah lagi

"Ya ampun mbak kok lupa ya dek" ucap Ambar ngelantur

"Husshhh, udah ayok pesen mbak udah laper nih" ucap Aisyah kemudian

Dan merekapun akhirnya memesan makanan dan setelah selesai makan mereka berniat untuk membayar ke kasir. Sampai akhirnya seseorang memanggil Ambar

"Loh, Ambar? Sama siapa?" Tanya orang tersebut yang tak lain adalah mas Alif

"Ini sama Aisyah mas, lagi sibuk?" Ucap Ambar sambil melihat ke arah Aisyah

"Iya ni mbar, sudah mau pulang kalian?" Tanya Alif dan hanya di balas anggukan oleh Ambar

"Ya sudah mas balik ke dapur lagi ya, soalnya lagi banyak pesenan" ucap Alif dan kemudian berlalu pergi

"Kamu kok diem aja Is, salting ya?" Tanya Ambar menggoda Aisyah saat Alif sudah menjauh pergi

"Ah enggak mbak, kan Ais emang gini sih" jawab Aisyah sedikit malu-malu

"Mas Alif itu chef sekaligus yang punya restoran ini makanya dia pakai baju kaya gitu" ucap Ambar yang akhirnya menjawab rasa penasaran Aisyah

"Ini restorannya mas Alif?" tanya Aisyah kaget

"Iya,dia itu pengusaha mudalah, dia merintis restoran ini tahun kedua masa kuliahnya. Pengusaha muda yang sukses" jelas Ambar  dan Aisyah hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja

"Oh,ternyata chef" ucap Aisyah dalam hati

Kemudian mereka pun beranjak pulang ke rumah karena besok Aisyah akan pulang ke Bandung kembali.

Pria Al-Kahfi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang