Before Story (about Alif, Extra Part 2)

4.7K 216 0
                                    

12 tahun sebelumnya

"Dasar cowo jutek,sombong,ngeselin! Tau gini ogah deh ngchat duluan. Kalo gak karena kak Satrio gak bakalan deh aku mau ngehubungin cowo dingin dan kaku kaya dia," gerutu Aisyah sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan akun facebook dimana dia mencoba mengirim pesan kepada Alif dan hanya di baca tanpa di balas oleh Alif

 Kalo gak karena kak Satrio gak bakalan deh aku mau ngehubungin cowo dingin dan kaku kaya dia," gerutu Aisyah sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan akun facebook dimana dia mencoba mengirim pesan kepada Alif dan hanya di baca tanpa di ba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Allah, kok masih aja ada pria kaya gini? Astaghfirulahaladzim, dan kenapa juga aku bisa kagum sama dia selama ini?," Ujar Aisyah lagi lebih kepada dirinya sendiri

Sementara ditempat lain

"Lif, tugas dari pak Anwar udah lu kerjain?," Tanya teman Alif

"Sudah, ini tinggal beli bahan-bahannya saja buat praktikum," jawab Alif dan menutup layar ponsel pintarnya yang menampilkan akun facebooknya

"Ya udah, yuk belanja!," ajak temannya lagi dan Alif pun mengiyakan ajakan temannya tersebut

****

"Gimana Ais? Udah dapet info dari alumni SMA yang bakalan kita kunjungi belum?," Tanya Satrio senior Aisyah saat mereka sedang berkumpul untuk membicarakan tentang acara campus expo yang akan dilaksanakan dua minggu lagi

Dengan wajah betenya Aisyah enggan untuk menjawab seniornya tersebut.

"Boro-boro dapet info kak, baru ngchat buat basa-basi nanya alamat doang aja cuma di read pesannya," percayalah itu bukan Aisyah yang menjawab tapi temannya yang lain dan itu adalah Kirana

Setelah Kirana menjawab, semua yang ada di ruangan menatap ke arah Aisyah dengan tatapan meledek.

"Waahhh patah hati dong Aisyah,kirain dengan dikasih kesempatan buat cari info bisa deket juga sama orangnya eh udah aja ditolak sebelum diperjuangkan," ujar Dika teman Aisyah yang lain sambil meledek

"Sudah-sudah, kalian jangan ngeledek dong, harusnya bantuin buat dapetin info biar kita cepet selesai bikin laporannya," ujar Satrio menengahi kegaduhan yang ada

"Udah deh kak, aku give up! Gak mau ngchat-ngchat cowo sombong kaya begitu," jawab Aisyah kesal sambil menatap kearah semua teman-temannya dengan tatapan jengkel

"Ya usaha lagi dong Ais, tanya lagi kek," bujuk Ilham teman Aisyah yang lain

"Ihhh gak mau Ham, mas nya gak mau bales berartikan dia kayanya anti cewe, tau sendiri kan dia anak pondok gitu," keluh Aisyah dengan tetap kekeuh tidak mau menghubungi Alif

"Ahilah naif banget sih jadi cowo tu orang, boleh sih menjaga jarak sama lawan jenis tapi kalo kaya gitu namanya kebangetan," ujar Dony teman sejurusan Aisyah

"Udah Ais, gak usah dihubungin lagi. Cari alumni yang lain aja," usul Dony kemudian

"Ya siapa? Satu-satunya Alumni yang basicnya bagus dan mengenal banyak guru di sekolah itu ya cuma mas Alif. Mas Toni bagus juga tapi orangnya udah kerja di luar kota, cukup sulit buat ngehubungin dia lagi," jawab Satrio kemudian

"Ya udah deh, sini aku aja ntar yang nyoba ngehubungin mas Alif siapa tau ada hasil," ucap Haikal bagian promosi di acara Campus Expo

Dan di setujui oleh semua panitia acara tersebut.

"Yah percuma dong kamu suka tapi otangnya cuek bebek kaya begitu," ujar Dea berbisik kepada Aisyah

Aisyah yang masih jengkel pun enggan menjawab ucapan Dea dan memilih untuk diam daripada membuat semua teman-temannya gaduh kembali.

2 minggu berlalu

Acara campus expo telah usai dan yang menjadi alumni narasumber bukanlah Alif. Karena Alif memang cukup sulit untuk di hubungi, setelah hari dimana perdebatan antar Aisyah dan panitia pelaksana Campus Expo itu Haikal berusaha menghubungi Alif dann di respon cukup baik, namun memang Alif tidak bisa ikut dalam acara tersebut dikarenakan dia sudah sibuk dengan penelitian dan juga jadwal magangnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencari alumni yang lain.

"Gimana setelah perkenalan singkat itu, masih berlanjut suka sama mas Alif nya?," Tanya Dea kepada Aisyah

"Ya inshallah udah enggak deh. Aku gak mungkin selalu menunggu orang yang hanya hidup di imajinasi ku. Sementara di dunia nyata ku orang itu sungguh jauh," jawab Aisyah mantap

"Yakin nih? Aku doain yang terbaik saja deh kalau begitu," jawab Dea sambil tersenyum

Sementara ditempat lain.

Tiba-tiba saja Alif tersentak dan jantungnya berdebar begitu kencang.

"Astaghfirullahaladziim, ada apa ini? Mengapa aku merasa seperti ini?," Tanya Alif pada dirinya sendiri sambil memegangi dadanya

"Ya Allah, jagalah orang-orang yang ku sayangi dan yang menyangi ku," ucap Alif kemudian dan bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat duha

Waktu senggang Alif gunakan untuk merevisi skripsinya dan juga laporan hasil magang, di sela-sela sibuknya dibukanya sebentar akun facebooknya.

"Sepertinya kemarin ada yang ngchat sih, tapi biarin deh mungkin mau kenalan aja," ucap Alif pada dirinya sendiri.

Malamnya tepat pukul 01.30 Aisyah terbangun dengan keringat yang bercucuran dipelipisnya, ya Aisyah mengalami mimpi.

"Astaghfirullahaladziim, apa ini maksud mu ya Allah? Kenapa engkau hadirkan mas Alif dalam mimpi ku kembali setelah aku mengucapkan untuk berhenti mengaguminya dalam diam," tanya Aisyah dalam hati dan kemudian Aisyah melihat jam di nakasnya dan Aisyah bergegas untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat tahajud

Aisyah masih terbayang akan mimpinya di mana dalam mimpi itu Alif menemuinya dengan tersenyum manis, Aisyah heran apa yang sebenarnya sedang terjadi. Aisyah sedikit bingung dan tak tahu harus melakukan apa.

"Lif, cakep gak sih? Ngchat lu nih kok cuma lu read aja?," Tanya teman Alif saat melihat akun facebooknya

"Usil aja mungkin, gue juga gak kenal. Modus tuh feeling gue," jawab Alif bodo amat

"Elahhhh, lu kalo kecantol doi baru tau rasa lu udah ngomong gitu," ujar temannya kembali

"Gak bakalan deh, gak bakalan gue ketemu sama dia dan gak bakalan suka apa lagi sampe nikah jangan deh, gue gak suka cewe terlalu agresif" jawab Alif panjang lebar

"Ya lo ati-ati aja awas kemakan omang sendiri," balas temannya lagi

Kalaupun harus takdirnya sama dia ya gue bersyukurlah, gak mungkin gue bakalan nyia-nyiain gitu aja, gue tau dirilah jadi cowo itu harus bisa punya prinsip dan komitmen, dan kalau pun perempuan itu nanti yang bakalan jadi ibu dari anak-anak gue, gue gak bakalan nyesel malahan gue berterimakasih banget sama Allah karena udah nyiptain satu jodoh yang baik dari yang terbaik buat bisa gue bimbing ke hal yang lebih baik lagi.

Dan sejak saat itu Aisyah tidak pernah lagi stalking akun Alif, mungkin benar begitu ya 'saat kamu terlalu berharap maka Allah akan tutup jalannya dan saat kau membahagia maka Allah akan tunjukan jalannya, yang penting sabar dan percaya semua akan indah pada waktunya.

Pria Al-Kahfi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang