Aisyah masih marah kepada Alif karena kejadian di restoran dua hari yang lalu, dua malam sudah Alif tak pernah dibangunkan Aisyah untuk melaksanakan sholat malam bersama, namun Aisyah tetap membangunkan Alif untuk sholat subuh dan menyiapkan segala keperluan Alif. Umi dan Abi Alif tidak menaruh curiga sama sekali, karena Aisyah tak memperlihatkan permasalahan rumah tangga mereka.
"Baru nikah 3 hari, udah aja di cuekin sama istri," ucap Alif sendiri di kamar
Tak lama kemudian Aisyah masuk ke dalam kamar, Aisyah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. Alif menatap punggung Aisyah penuh kesedihan, bukan Aisyah tak ingin mendengar segala penjelasan Alif, Aisyah sudah mendengar semuanya namun Aisyah sengaja membuat Alif galau pikirnya sekali-kali Alif ngerasain galau juga seperti dia dahulu.
"Yang, kata ustadz mas di pondok dulu ya kalau marah lebih dari 3 hari berarti dia temennya setan, emang kamu mau jadi temennya setan?," Ucap Alif memberanikan diri agar Aisyah mau memaafkan dia kembali
Aisyah tetap diam dan tidak membalas ucapan Alif sedikit pun meskipun Aisyah sebenarnya menahan tawa akan ucapan Alif sejak tadi.
"Yang mau sampai kapan diemin mas? Iya mas ngaku deh mas yang salah, maafin mas ya yang?," ucap Alif lagi
Karena tak mendapat jawaban pasti dari Aisyah Alif pun beranjak turun dari atas tempat tidur dan berjalan menuju ke arah Aisyah dan memeluk Aisyah dari belakang.
Aisyah menegang karena baru pertama kalinya mendapat perlakuan seperti itu dari Alif, namun kemudian Aisyah segera menetralkan air mukanya agar tetap terlihat tenang oleh Alif.
"Kamu kalo marah bikin aku galau yang, tolong maafin mas ya,," bujuk Alif lagi sambil tetap mengeratkan pelukaannya pada Aisyah dan menaruh dagunya di atas bahu Aisyah
"Yang ngomong dong, jangan diem aja. Mas kangen, mending kamu marahin mas setelah itu kita baikan daripada kamu diemin gini, sakit yang," ucap Alif lagi
Kemudian Aisyah kaget karena bahunya basah, ya Alif menangis untuk pertama kalinya dihadapan Aisyah dan itu benar-benar membuat Aisyah tertenggun melihatnya.
Aisyah yang sudah tak kuat lagi akhirnya membalikan badanya menghadap ke Alif dan kemudian menangkup kedua pipi Alif dan menghapus air mata Alif yang terus mengalir.
"Ya ampun pria kaku ku kok nangis? Udah, Aisyah udah maafin mas kok, maaf kalo Ais bikin mas galau," ucap Aisyah kemudian sambil mengecup kening Alif cukup lama dan kemudian menatap Alif dan tersenyum
Alif pun setelahnya memeluk Aisyah dengan erat, Alif masih sedikit terisak dan Aisyah menangkup kan tangannya ke wajah Alif kembali dan mengusap air mata Alif
"Ih udah dong masa nangis? katanya kangen tapi kalo masih nangis Ais males deh bales kangennya," ucap Aisyah sambil tetap mengusap pipi Alif
Alif memejamkan matanya, meresapi kehangatan tangan Aisyah yang mengusap pipinya
"Kamu jangan diemin mas lagi ya yang? gak enak tau tidur gak bisa meluk kamu," ucap Alif frontal
Dan hal itu berhasil membuat Aisyah melotot ke arah Alif
"Yah yang jangan ngambeg lagi, gak kuat mas sama ngambegnya kamu," ucap Alif mencoba membujuk Aisyah kembali
"Mas kalo ngomong jangan dibiasain begitu, mas itu bukan lagi pria single mas itu udah beristri kalau ngomong itu harus dipikir dua kali, inget yang punya prasaan bukan cuma mas doang tapi orang lain juga punya prasaan," ucap Aisyah menasehati Alif
"Iya mas janji yang, gak bakalan ngulangin lagi," jawab Alif kemudian sambil menautkan klingkingnya ke klingking Aisyah.
"Jadi kita damai ya?," tanya Alif kembali dan di angguki oleh Aisyah
"Yeaahhh, ya udah mas mandi dulu terus kita sholat isya berjamaah ya?," lanjut Alif kembali
"Astaghfirullahaladziim, sejak tadi sore mas belum mandi?," Tanya Aisyah kaget
"Ya gimana, kamu bikin mas galau sih," jawab Alif sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ya sudah sana mandi,setelah itu sholat isya berjamaah," ucap Aisyah pada Alif
"Siap nyonya Alif!," jawab Alif sambil hormat dan kemudian langsung bergegas memasuki kamar mandi
Aisyah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Alif yang seperti anak kecil dan itu hanya Alif lakukan jika di depan Aisyah saja
30 menit kemudian Alif selesai mandi dan langsung memakai baju yang sudah di siapkan oleh Aisyah lalu melaksanakan sholat isya berjamaah
Selesai sholat isya Aisyah mengganti bajunya dengan piyama tidur berlengan panjangnya, Alif pun begitu. Alif sejak tadi memandangi Aisyah dan membuat Aisyah risih
"Kenapa sih mas, mandangin Aisyah gitu banget," tanya Aisyah yang merasa terganggu dengan tatapan Alif
"Enggak, cuma gak percaya aja sekarang kamu jadi istri saya," jawab Alif sambil tersenyum malu
"Dih lebay ya ternyata ustadz Alif," celetuk Aisyah kemudian
"Ustadz? Saya hanya santri mbak," jawab Alif menggoda Aisyah
"Ya temen-temen Ais manggil mas itu ustadz, gak tau kenapa. Mungkin karena mas sering berdakwah di socmed," jawab Aisyah dengan lengkap
"Jadi diam-diam kamu juga nyeritain mas ya sama temen-temen kamu?," Tanya Alif lagi dan Aisyah menepis hal itu dengan menggelengkan kepalanya kuat
"Sejak kapan suka sama mas? 2012 ya? Tapi mas cuekin ya,terus mas deket sama Airin Aisyah, terus kamu cemburu kan?," tanya Alif bertubi-tubi
"Sampai sekarang juga masih cemburu, apa lagi lihat postingan mas 2016 yang temen mas ninggalin komentar di kolom komentar foto yang mas upload sehabis maratoon, kesel nih," jelas Aisyah dengan bete
"Oh istri aku kalau cemburu kaya gini ternyata ya ampun, ya deh ntar mas hapus itu komentarnya udah ya jangan ngambeg, mas kan sekarang udah milik kamu,kamu gak perlu stalkingin mas lagi,gak perlu mencintai mas dalam diam lagi, mas sudah nyata di dalam hidup kamu sekarang," ucap Alif kemudian mengecup kening Aisyah dan beralih kedua pipi Aisyah
"Pria langka" celetuk Aisyah kemudian sambil tersenyum lebar
"Kamu itu banyak banget sih sebutannya buat aku, tapi gak apa-apa aku sayang kamu" ucap Alif lagi sambil menciumi seluruh wajah Aisyah bertubi-tubi
"Mas udah geli, mas stop!," ucap Aisyah karena ulah Alif
"Ya sudah kita tidur ya sekarang, udah malem," ucap Alif kemudian sambil tersenyum dan mebaringkan kepala Aisyah di lengannya sebagai bantal
Aisyah pun menurut saja, Aisyah tak benar-benar memejamkan matanya. Alif pun bertanya kepada Aisyah mengapa tak tidur.
"Ada yang kamu fikirin yang? Kok gak tidur dari tadi?," Tanya Alif
"Emhhh... anu mas mmm.... itu," jawab Aisyah ambigu
"Kenapa sih yang? ngomong aja," ucap Alif sambil mengelus pipi Aisyah
Aisyah yang diperlakukan begitu pun memejam karena sentuhan tangan Alif pada pipinya.
"Mmm... maaf Ais belum bisa jadi istri yang sempurna dengan memberikan kewajiban istri kepada mas," ucap Aisyah dengan penuh keberanian yang sudah Aisyah persiapkan
"Iya mas gak apa-apa kok, mas bakalan nunggu sampai kamu siap. Udah ya sekarang kita tidur, besok kan kita harus ke Bandung buat pindahan," ucap Alif kemudian kembali terlelap sembari mengelus-elus kepala Aisyah pelan agar Aisyah merasa nyaman dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Espiritual(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...