Dua hari yang lalu Alif dan Aisyah sudah pindah ke rumah baru mereka, sekarang Alif dan Aisyah menetap di Bandung di karenakan Aisyah belum menyelesaikan kuliahnya dan Alif juga sedang memiliki kerjaan di Bandung juga, untuk sementara restoran milik Alif yang berada di Depok Alif pantau dari jauh dan fokus untuk pekerjaannya juga Aisyah di Bandung.
"Mas, dulu kenapa milih kuliah di Surabaya?," Tanya Aisyah pada Alif
"Karena mas lulus SNMPTN disana, daripada PTN yang di Depok," jawab Alif sambil tetap fokus pada layar laptopnya
"Maksud mas UI?," Tanya Aisyah lagi
"Iya, dulu naruh UI dipilihan pertama. Tapi malah lulus nya di UBAYA, di tata boga pula, karena mas kan dulu lulusan ips waktu SMA," jawab Alif lagi
"Terus kamu kenapa milih keguruan? Kelihatan banget ya kamu pengen jadi guru?," tanya Alif kemudian
"Hmmm... dulu sih gitu, tapi kayanya enggak deh buat sekarang" jawab Aisyah dalam hati
"Kok diem? Tebakan mas bener ya?," Tanya Alif lagi
Dan di angguki oleh Aisyah sambil tersenyum kepada Alif.
"Apa pun keputusan kamu untuk masa depan kamu nanti, mas gak akan menghalangi yang penting kamu tidak menomer duakan keluarga kamu dengan pekerjaan kamu, mas gak mau kalau nanti kita punya anak dia malah lebih dekat dengan orang lain daripada kita berdua sebagai orangtuanya karena kesibukan kita," ucap Alif memberi nasihat
"Inshaallah ya mas, semoga cita-cita kita terkabulkan amiin," jawab Aisyah
"Mmhh... ya sudah mas, Ais mau masak dulu,buat makan malam nanti," pamit Aisyah kepada Alif
"Iya sudah, setelah itu mandi dan kita sholat magrib berjamaah ya lalu dilanjut dengan setoran hafalan kamu," jawab Alif kemudian
"Siap komandan tersayang," balas Aisyah menggoda Alif
"Wahh udah berani godain suami ya sekarang?," ledek Alif sambil menatap Aisyah
"Yang ngajarin kamu kan mas, lagian sama suami sendiri ini," jawab Aisyah kemudian segera bergegas ke dapur agar tidak terus-terusan di goda oleh Alif
"Aisyah-Aisyah, suka banget ngelakuin hal tak terduga. Alhamdulillah udah jadi istri kalau enggak baper terus nih saya," ucap Alif lirih pada dirinya sendiri ketika Aisyah sudah pergi
****
Malam harinya setelah Aisyah dan Alif melaksanakan sholat dan mengaji, tanpa di duga Farah sahabat Aisyah dan suaminya bertamu ke rumah Aisyah
"Assalamualaikum," ucap keduanya
"Waalaikumsalam," jawab Aisyah ketika membuka pintu rumahnya
"Wah, Farah? Alhamdulillah akhirnya ketemu," ucap Aisyah sambil memeluk sahabatnya itu dan kemudian mempersilahkan masuk kedalam rumah
"Iya Syah, ngerengek mulu pengen ketemu sama lu tuh, ya udah gue anterin deh kesini, sekalian gue juga mau silaturahmi," ucap Devan yang tak lain sahabat Aisyah juga
"Idihhh kamu sih Van, jadi cowo gak peka banget," jawab Aisyah bercanda
"Iya syah, mas Devan emang gitu. Gak bakalan peka kalau gak dibilang langsung, kamu tau sendirikan aku orangnya susah buat to the point," rajuk Farah pada Aisyah
"Kamu mah kalau ke Aisyah manja banget, apa-apa di curhatin sampe kadang kita berantem juga Aisyah yang kita repotin," jawab Devan lagi
"Udah-udah kalian berdua kok malah berantem sih? Niatnya mau silaturahmi apa mau berantem nih?," Tanya Aisyah mencoba melerai kedua sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Spiritüel(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...