Minggu subuh, dimana hari ini Aisyah akan pulang ke Bandung lagi. Dan subuh ini Aisyah berniat sholat subuh ke masjid komplek mengajak Ambar. Karena Rendra sudah 3 hari yang lalu berangkat ke Semarang untuk pemantapan skripsinya.
"Aduh Ais, kenapa gak sholat di rumah aja sih?" Tanya Ambar yang nyawanya masih setengah berada di tempat tidur saat berjalan ke masjid yang tidak jauh dari rumahnya
"Kalau di rumah mbak Ambar suka gak tepat waktu sholat subuhnya, udah ayook mbak" jawab Aisyah sambil terus berjalan
Dan sampai akhirnya mereka sampai di masjid, dan langsung mengambil tempat untuk bersiap melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat Aisyah dan Ambar langsung bersiap untuk keluar, namun., Ambar tiba-tiba lupa membawa ciput nya dan kembali masuk kedalam masjid.
Sambil menunggu Ambar, Aisyah seketika terkesima mendengar sebuah suara dari dalam masjid, suara ikhwan yang sedang mengaji surah Al-Kahfi dengan suara yang indah.
Dan tanpa sadar Aisyah tersenyum"Subhanallah indah sekali" ucapnya lirih, namun terdengar oleh Ambar yang baru saja kembali dari dalam masjid
"Apa yang indah dek?" Tanya Ambar seketika membuat Aisyah terkejut
"Astaghfirullahaladziim, mbak ngagetin aja" ucap Aisyah sambil memegang dadanya
"Eh, kamu belum jawab pertanyaan mbak ya" seru Ambar kemudian
"Itu mbak tadi Aisyah ngeliat keluarga kecil rukun banget pulang dari masjid kan indah" jawab Aisyah asal
"Ohh, kirain apaan. Eh iya, udah ada yang ngajakin taarufan belum?" Ucap Ambar dan lalu bertanya
"Belum mbak, kan mbak tau gimana mas Alwi. Ais juga gak terlalu mikirin itu, masih kuliah semester 5 gini juga" jawab Aisyah sambil berjalan bersama Ambar menuju rumah
"Gimana dengan mas Alif?" Tanya Ambar tiba-tiba
"Ah itu, Ais cuma kagum aja sama dia mbak. Gak lebih kok" jawab Aisyah kalem
"Itu cowo yang sering kamu ceritain ke mbak kan? Kalau mbak tau itu mas Alif, dari dulu deh mbak comblangin kalian" ucap Ambar sambil tersenyum menggoda Aisyah
"Ihhh mbak Ambar, enggak kok. Lagian mas Alif itu terlalu sempurna,sementara Aisyah juga belajar agama cuma sama papa dan mas Alwi aja, Aisyah gak pernah jadi anak pondok bahkan menginjakan kaki disana juga gak pernah" jawab Aisyah lagi dengan senyum mengembang
"subhanallah dek, kamu itu seneng banget merendah diri" jawab Ambar dan kemudian mereka melanjutkan perjalanan sambil sesekali bercanda
Sesampainya di rumah Alif langsung di hadang oleh adiknya
"Mas, nanti jam 10 anterin Risa ke stasiun ya, mau nganterin mbak Aisyah pulang ke Bandung" ucap adiknya sambil bersendekap
"Aisyah siapa sih dek? Kok kamu kaya excited banget?" jawab Alif santai
"Mas Alif inget kado tasbih itu? Nah itu dari mbak Aisyah, emang gamau bilang makasih ke oranganya?" Ucap Risa kembali dengan rasa kesal
"Ohhh, iya udah ntar mas anterin" jawab Alif sedikit tekejut dan penasaran
Saat ini Aisyah sedang bersiap-siap akan menuju stasiun dan diantar oleh Rendra dan Ambar, Rendra baru saja datang dari semarang subuh tadi.
"Tante, om Ais pulang ya. Jangan kangen hehe" ucap Aisyah sambil memeluk tantenya dan bersalaman dengan om nya
"Salam buat papa dan mama kamu ya, maaf om belum sempet main ke bandung. Biasa" ucap om nya Aisyah
"Jangan lupa sampai rumah ntar sayur lodehnya di angetin ya. Itu kesukaan papa kamu" tambah tantenya lagi yang tak lain adik papanya Aisyah
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Espiritual(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...