Seminggu ini Alif terbaring lemah di rumahnya. Dan sudah seminggu juga nafsu makan Alif berkurang. Entah apa yang membuat Alif droop.
Aisyah yang tak kunjung ketemu atau kah memang sedang ramai-ramainya pengunjung akhir tahun di restorannya.
"Ini, obatnya diminum dulu ya," ucap umi Alif saat menghampiri Alif ke kamarnya selesai menyuapi bubur kepada Alif
"Mi, mas kapan sembuhnya ya? Ini restoran butuh mas buat masak," keluh Alif kepada Umi nya setelah selesai meminum obatnya
"Jangan mikirin kerjaan dulu, kamu pikirin kesembuhan kamu dulu," ucap uminya kemudian sambil mengusap kepala Alif
"Yeee udah 22 tahun mas, jangan manja sama umi," seru Risa yang datang dan ikut nimrung di kamar Alif
"Udah ica, jangan usil sama mas Yakub," jawab Umi nya
"Iya, seharusnya manja ke istrinya ini ya ca bukan ke umi," tambah Abi nya yang mendengar perbincangan anak dan istrinya
Sementara Alif hanya terdiam ketika Abinya membahas hal seperti itu.
"Abi sih ngasih kode ke mas Yakub sampe gak kebaca gitu, jadi gagal deh punya kakak ipar mbak Ais," ucap Risa lagi sambil melirik sekilas ke arah Alif
"Enggak gagal kok, cuma kurang beruntung aja nanti juga pasti bakalan dapet," jawab Alif kemudian tanpa sadar
"Ohh, jadi gak mau nyerah nih? Meskipun mbak Ais udah bilang gak mau lagi menunggu mas Yakub?," Tanya Risa lagi sengaja menjahili Alif
"Kan dia yang gak mau menunggu, kalo mas masih mau mengusahakan dan meyakinkan dia gimana?," Jawab Alif menggebu
"Dan meskipun nanti kalo mbak Ais ternyata menerima khitbahan dari pria lain?," Tanya Risa kembali
"Kalau memang takdirnya sama mas pasti bakalan ada jalan dan cara lain kok. Kalo dia sudah di khitbah sekalipun kalo bukan jodohnya pasti akan gagal juga," jawab Alif mantap
Sementara Abi dan Umi hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak-anaknya.
"Kalo sekarang ica bilang, mbak Ais ngasih kabar ke ica, mas percaya gak?," Ucap Risa sambil menggoyang-goyangkan handphone nya di hadapan Alif
Dan dengan cepat Alif mengambil Handphone adiknya tersebut, dan kemudian melihat home chat adiknya dan kemudian Alif menatap adiknya
"Kan, Demam nya mas Yakub ini Demam mala rindu. Rindu sama mbak Ais, baru diboongin gitu aja langsung percaya. lihat tuh hp ica aja sampe di utak atik homechat nya," ucap Risa sambil tertawa geli melihat tingkah mas nya
"Enggak, siapa yang demam mala rindu, udah sana keluar dari kamar mas. Mas mau istirahat," ucap Alif kemudian bersiap masuk kedalam selimut untuk tidur
"Awas mimpiin mbak Ais kan lagi kangen nih hahhaha," kemudian Risa pun pergi keluar
"Udah jangan di dengerin ocehan adik kamu, dia cuma pengen ngehibur kamu," ucap umi sambil membenarkan selimut Alif
"Ya sudah nanti, kalo nak Aisyah sudah tidak marah pasti dia kembali. Kamu yang sabar saja dan bersiap dengan Aisyah yang baru," tambah Abinya dan kemudian keluar bersama dengan Umi dari kamar Alif.
Alif tampak memikirkan ucapan Abinya dan saat itu juga Alif membayangkan wajah bahagia Aisyah saat dia lihat ditaman bunga, seketika terngiang ditelinganya, mas Yakub terserang demam mala rindu mbak Ais
Ucapan adiknya begitu melekat di ingatannya"Astaghfirullahaladziim, lif sadar bukan makhrom lu dia, jangan berani-beraninya ngebayangin," ucap Alif sambil mengusap kasar wajahnya
Dan sementara Risa dikamarnya sedang asik memainkan handphonenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Spirituelles(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...