Pagi ini cuaca mendung tampak dilangit kota Yogyakarta. Ada rasa gundah dan gelisah yang dirasakan oleh beberapa orang, tetapi tidak bagi Alif.
Menurutnya, suasana gerimis di Yogyakarta itu memiliki nuansa yang berbeda. Entah kenapa lebih pada "Romantis".
Saat Yogyakarta terguyur gerimis. Meskipun tak banyak kenangan manis Alif di kota ini, tapi entah mengapa Alif selalu senang saat berkunjung dikota Yogyakarta.
"Seandainya itu kamu," gumam Alif pelan dan entah dimaksudkan untuk siapa.
Jelas, Alif sedang memikirkan sosok wanita yang diam-diam telah menjadi pemenang dihatinya.
"Astaghfirullahaladzim, tasbih Aisyah," ucap Alif refleks ketika menyadari sejak tadi dia tidak memegang tasbih pemberian dari Aisyah, Alif pun kelimpungan mencari-cari tasbihnya
"Kadang gue berfikir, apa sih specialnya Aisyah? Ngomong aja jarang sama gue, ketemu juga baru beberapa kali. Apa mungkin gue jatuh cinta sama Aisyah? Tapi kan gue mau di jodohin sama sepupunya, tapi kenapa fikiran gue slalu ke Aisyah? Gue juga belum paham dengan yang dimaksud Abi selama ini," ucap Alif dalam hati ketika sadar begitu kalutnya saat tau tasbih dari Aisyah tak berada di genggamannya
Tepat pukul 10.30 siang Aisya dan Alwi sampai di stasiun Lempuyangan, disana mereka telah dijemput oleh supir suruhan salah satu keluarga mereka.
"Gimana kota jogja dek?," Tanya Alwi ketika melihat Aisya begitu sumringah melihat keindahan kota yang di juluki daerah istimewa ini dari dalam kaca mobil penumpang
"Indah mas, setiap sudut kota jogja itu romantis. Gak tau apa yang menyebabkan kota ini romantis tapi gak tau kenapa bawaannya bikin betah dan nyaman aja sama kota ini," jawab Aisyah semangat
"Dasar anak blog, bentar lagi pasti nulis lagi nih di blog pribadi," tebak Alwi dan dibalas cengiran oleh Aisyah
Basahnya hujan dan aroma kopi itu sepaket. Sama-sama menghadirkan rindu dan juga candu yang berkepanjangan.
Sore harinya Aisyah berencana pergi ke alun-alun bersama Rayhan sepupunya yang masih SMA dan Aisyah paling dekat dengan Rayhan
"Mbak ini mendung loh, ntar kehujanan," ucap Rayhan sambil meminum jus yang baru saja di ambil dari dapur
"Ray, please! Mbak cuma 4 hari disini dan itu juga buat urusan yang penting banget, gak mungkin mbak bisa punya waktu buat kesana besok-besok," jawab Aisyah dengan kesal
"Mbak Ais ini batu banget sih kalo dibilangin, di marahin mas Alwi ntar," ucap Rayhan lagi sambil menahan tawa karna melihat kakak sepupunya mulai badmood
"Allahuakbar, astaghfirullahaladziim, sabarin Ais ya Allah," ucap Aisyah sambil mengelus dadanya
Alwi yang mendengar perdebatan antara kedua adiknya pun akhirnya ikut berbicara
"Ya udah Ray, ajak deh sana mbak kamu. Ntar nangis kasihan gak ada yang mau nenangin," ucap Alwi sambil tertawa geli
"oh iya ya mas, Ray lupa kan mbak Ais belum ada yang mau jadiin kekasih halalnya," jawab Rayhan lagi sambil meledek Aisyah
"Subhanallah, iya deh tau kamu yang masih kelas 3 SMA tapi udah punya tunangan. Ngerti kok aku kalah sama anak umur 19 tahun," ucap Aisyah sambil memanyunkan bibirnya
"Yah mbak Ais ngambek, terus mas-mas yang sering mbak tuliskan didalam blog mbak itu apa kabar?," Rayhan berkata sambil menggoda Aisyah
"Apa Ray? Blog? Mas-mas?," Tanya Alwi bingung
"Iya, masa mas Alwi gak tau kalau mbak Ais di blog itu lagi nulis buat pria yang akhir-akhir ini sering jadi inspirasinya buat nulis," ucap Rayhan lancar tanpa paham dengan maksud Aisyah yang mengedip-ngedipkan mata tanda jangan membahas hal tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Al-Kahfi (TAMAT)
Spiritual(Follow dulu sebelum membaca, beberapa part di private) "Aisyah, Bidadari dunia memang tidak bersayap, namun dia pasti berhijab :) Iya, kamu adalah bidadari dunia ku dan semoga kelak menjadi bidadari syurga ku. Inshaallah kamu dan aku sehidup dan se...