Alif Notes (Extra Part 3)

4.5K 256 12
                                    

Tak pernah ku tahu akan berakhir seperti ini.
Dari yang awalnya hanya mendapat cerita dari sahabat ku tentang Aisyah, yang kemudian rasa penasaran ku semakin menjadi.

Dan pada akhirnya aku tahu tiap tulisan yang dia kembangkan menjadi sebuah cerita didalam blognya itu adalah impiannya bersama ku.

6th menyukai ku? Aku sedikit tidak percaya, hingga akhirnya aku stalking akun facebook ku kembali dan benar adanya.

Dan hingga saat itu aku menghampiri dirinya dan berkata kepadanya

"Bagaimana jika kita jadikan nyata semua tulisan kamu yang tertuang di dalam cerita yang telah kamu tulis? Aku jadi imam masa depan mu dan kamu menjadi makmum masa depan ku? Adilkan? Rasa mu juga rasa ku, mari kita ke penghulu,"

Sore itu tawa ku pecah, aku yang terbiasa jarang merayu kala itu tiba-tiba berhasil membuat semburat merah dipipinya pun muncul dengan sedikit tawa yang ia tahan. Subhanallah betapa indahnya makhluk cipta Mu ini.

Aku merasa beruntung bisa dipertemukan dengannya, seandainya bukan aku yang menemukannya mungkin aku tak akan pernah tahu betapa istimewanya dirinya.

Aisyah itu wanita yang penuh dengan kejutan juga special, jatuh cinta selama 6 tahun dengan ku tanpa diketahui oleh banyak temannya. Bahkan diriku pun tak bisa membacanya hanya mampu membaca tulisannya di blog yang ternyata itu di tujukan kepada ku.

Aisyah, maaf jika aku tak mampu membaca mu karena ingin ku bisa membimbing mu menjadi wanita penhuni syurga yang akan menemani ku di keabadian kelak.

Kamu pernah menulis bukan "Jika kita tak di persatukan dikehidupan saat ini, maka akan ku tunggu kau di kehidupan selanjutnya(keabadian)"  Allah maha mendengar, do'a mu selama 6tahun satu persatu mulai terwujud. Dari bertemu dengan ku,berkenalan dengan ku sampai akhirnya aku menjadi imam mu.

Do'a mu terwujud menjadi nyata, kamu juga pernah menulis "Jika nanti bukan aku, entahlah bagaimana prasaan ku saat tahu yang duduk dipelaminan dengan mu bukanlah aku, kamu hanya fatamorgana untuk ku" nyatanya aku si fatamorgana yang menjelma menjadi nyata dan saat ini sedang menggenggam tangan mu dan berada disamping mu bersama dua malaikat kecil yang berhasil kamu didik menjadi anak-anak yang cerdas dan berhati baik seperti mu, ucapan syukur tak pernah putus ku panjatkan pada Allah SWT, karena telah menghadirkan sosok istri dan ibu yang baik di dalam keluarga kecil ku.

Aisyah, tetaplah mencintai ku meski kelak rambut ku memutih,kulit ku yang mengencan mulai mengendur dan badan sehat ku mulai ringkih. Karena kamu bidadari dunia dan inshaallah di syurga ku juga.

                                                                                Alif

Selesai membaca tulisan Alif, Aisyah segera beranjak dari kamarnya menuju ruang kerja Alif dan sesampainya di depan pintu Aisyah menatap Alif sebentar kemudian berlari dan memeluk Alif sambil sesenggukan.

"Sayang, kamu kenapa?," Tanya Alif bingung

"Mas, makasih ya udah mau nerima Ais apa adanya dan selalu ngebimbing Ais,selalu ngebantu Ais disaat susah," ucap Ais masih dengan memeluk Alif

"Mas,Ais sayang sama mas. Inshaallah Ais bisa jadi istri dan ibu yang baik buat mas dan anak-anak kita selamanya," lanjut Ais lagi

"Iya sama-sama sayang, amiin kita bareng-bareng ya jaga dan mendidik si kembar, coba sekarang cerita ke mas kamu kenapa kok tiba-tiba nangis sambil meluk mas gini?," Ujar Alif dengan sabar dan penuh kasih sayang

"Tapi Ais malu,nanti mas bilang Ais lebay," jawab Ais sambil cemberut dan menunduk

"Kenapa harus malu? Emangnya kamu masih bukan halalnya mas? Masih jadi secret admirernya mas gitu?," Tanya Alif sambil menggoda Aisyah

"Mas, kenapa gemesin sih? Kenapa slalu aja bisa bikin Ais jadi makin sayang," ucap Ais sambil mencubit kedua pipi Alif

"Sayang udah deh, sekarang jelasin ada apa?," Tanya Alif lagi

"Ini," ucap Aisyah sambil menunjukan kertas catatan milik Alif yang isinya tentang Aisyah

"Kok ada di kamu? Itu sih dulu sekarang ya udah b aja sih," tanya Alif kemudian mengelak untuk berpura-pura sengaja menggoda Aisyah

"Oh ya udah, Ais tarik lagi deh. Ais gak sayang sama mas," ucap Aisyah kemudian berjalan berbalik meninggalkan Alif

"Kok keluar? Mau kemana?," Tanya Alif masih menggoda Aisyah

"Mau ke rumah mama sekalian ngajak si kembar buat diajak menginap disana, kebetulan mama ada arisan sama teman-temannya sekalian saja Ais minta di carikan jodoh dengan anak teman mama," jawab Aisyah tanpa menoleh ke arah Alif

"Coba saja kalau berani, akan mas pastikan pria yang berani mendekati kamu tidak akan bisa berjalan," jawab Alif yang mulai tersulut emosi

"Ya itu urusan mas bukan Ais!," jawab Ais tak kalah ketus

"Kamu tega sama mas? Kamu gak kasihan sama si kembar kalau harus punya ayah baru, duh amit-amit deh! Umi, humairah ku, sayang ku, cintanya abi jangan ngambeg dong, tadi abi cuma bercanda," ucap Alif akhirnya sembari membujuk Aisyah

"Biarin!," jawab Aisyah singkat

"Jangan pergi dong, masa tega sama aku kamu yang," ucap Alif sambil memeluk Aisyah dari belakang namun Aisyah tetap tak bergeming

Alif yang merasa diabaikan pun akhirnya membalikan badan Aisyah menghadap ke arahnya dan betapa terkejutnya Alif melihat air mata membasahi pipi Aisyah.

"Astaghfirullahaladzim, maafin mas ya sayang maaf banget mas gak bermaksud buat kamu sedih, maaf ya," ucap Alif sambil mengusap air mata di pipi Aisyah dan kemudian mengecup kening Aisyah lama dan akhirnya air mata Aisyah pun reda

"Mas sayang sama kamu, cinta sama kamu mas gak rela kalau kamu berpaling dari mas, mas gak bisa janji karena mas gak mau membuat manusia berharap kepada hal yang pada akhirnya akan membuatnya kecewa mas hanya bisa membuktikan dan inshaallah mas bisa," ucap Alif kemudian sambil menatap kearah Aisyah

"Mas tau? Ais tadi mau ngasih tau kabar baik tapi mas bikin mood ais jadi buruk gak jadi deh Ais kasih tau kalau gitu," ucap Aisyah lagi

"Kok gitu yang? Gak dapet maaf nih ceritanya?," Tanya Alif lagi dan hanya mendapat gelengan dari Aisyah

"Kasih tau abi dong umi, kabar baiknya apa?," Rayu Alif kembali

"Si kembar mau punya adik," bisik Aisyah pada Alif kemudian tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya

Alif yang masih belum sadar karena terkejutannya pun ditertawakan oleh Aisyah

"Beneran? Udah berapa minggu? Alhamdulillah si kembar bakalan seneng, terimakasih umi tersayang," ucap Alif setelah sadar dan kemudian memeluk dan menciumi Aisyah.

Kebahagiaan keluarga kecil mereka pun bertambah, Aisyah mengandung anak ke-3 nya dan si kembar pun sangan senang mendengar kabar itu. Keluarga besar mereka pun ikut bahagia! Selamat Alif dan Aisyah semoga kebahagiaan selalu mengelilingi kalian hingga maut memisahkan :).

SELESAI!

Pria Al-Kahfi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang