8

5.1K 1K 272
                                    

Komen yang panjang ya... dan banyak...

Kecup indomie dari Yoongi :*****

***

Ji Yoon meremas ujung bajunya. Duduk dengan punggung tegang sejak lima belas menit yang lalu sama sekali tidak membuat tubuhnya merasakan pegal di tulang punggungnya. Kegugupan mendominasi seluruh fokusnya saat ini.

Saat bangun pagi tadi, ia berencana kabur begitu saja dan mencari tahu keadaan Yoongi. Namun, semakin ia ingin pergi, semakin tidak mau tubuhnya beranjak pergi.

Ini bukan lagi berhadapan dengan Tuan dan Nyonya Min. Kali ini ia akan berhadapan dengan Tuan Kim.

Ya Tuhan! Ada apa dengan dunia ini?

Tidak adakah yang mengasihi hati Ji Yoon yang terombang ambing sejak siang kemarin?

Mendapatkan pengakuan indah dari Yoongi. Dihempaskan lagi oleh lelaki itu dalam waktu beberapa jam kemudian. Mendapatkan pengakuan kedua dari lelaki yang berbeda. Namun memiliki level yang jauh di atas rata-rata bahkan jauh di atas laki-laki pertama.

Bibi Song juga sama tegangnya dengan Ji Yoon. Sangking tegangnya bahkan Bibi Song dan dirinya tidak beranjak dari tempat duduk semenjak Tuan Kim memasuki rumah.

Benar-benar tidak bergerak. Terdiam seolah-olah otak mereka lumpuh. Seakan jantungnya kebas karna terlalu cepat berdetak.

Ketukan yang berasal dari ujung tongkat Tuan Kim seperti genderang perang bagi Bibi dan kemenakan itu.
Mereka hanya tinggal berdua saja. Tidak ada lelaki dewasa yang melindungi

Entahlah, di mana letak kesalahan ini sejak awal, kenapa setiap berurusan dengan Tuan Kim penduduk desa merasa segan. Merasa canggung, merasa terintimidasi. Padahal Tuan Kim sama sekali, saaaamaaaa sekali tidak pernah melakukan hal yang diluar batas. Hal yang luar biasa.

"Ah ... ma-maafkan aku ... ak-aku permisi untuk membuatkan minum, Tuan Kim."

Bibi Song bergetar, bahkan Ji Yoon yang di sampingnyapun tidak begitu jelas mendengar kalimat Bibinya itu. Atau memang telinga Ji Yoon yang sudah kehilangan fungsinya.

"Tidak usah, Nyonya Song."

Ji Yoon menundukkan kepalanya dan menutup matanya erat. Mendengar suara Tuan Kim untuk pertama kali dalam hidupnya sungguh sangat menakjubkan.

Suara berat yang benar-benar penuh kharisma. Tidak ada nada intimidasi tapi, entah energi dari mana, satu kalimat yang keluar dari mulutnya membuat siapa saja menunduk hormat. Kharisma yang dimiliki oleh Tuan Kim benar-benar luar biasa besar. Auranya memenuhi ruangan ini. Rasanya sulit untuk lepas dari Tuan Kim walau lelaki paruh baya itu sama sekali tidak bergerak sedikitpun.

Rasanya menarik napas saja susah. Takut tarikan napas itu mengganggu telinga sang Tuan.

"Ah ... y-ye," balas Bibi Song semakin canggung. "Maaf Tuan, kami tidak mempersiapkan apa-apa." Kali ini Ji Yoon bersyukur, Bibinya mau memulai pembicaraan.

Dan ia lebih bersyukur lagi, karna tidak jadi kabur dan membiarkan Bibi Song kelimpungan mencarinya.

"Kapan tanggal yang tepat?" Tuan Kim mulai membahas tujuannya.

"NDE?! tanggal?" Bibi Song tampak terkejut. Ji Yoon pun sama bahkan lebih. Namun ia sudah memperkirakan ini semua akan terjadi saat setelah Taehyung mengisyaratkan tentang semua ini kemarin.

"Seminggu lagi? Atau sebulan lagi?" tanya Tuan Kim sambil menatap Ji Yoon dan Bibinya bergantian. "Aku ingin pernikahan yang luar biasa untuk anakku tapi mempersiapkannya tentu butuh waktu, namun jika kau mau menikah secara sederhana terlebih dahulu. Aku bisa minggu depan memastikan itu akan berlangsung."

4. (Im)Possible Love - Min Yoongi/Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang