41

451 107 72
                                    

Kecup basah mina dari Yoongi :*****

***

Langkah Yoongi tergesa-gesa membawa Ji Yoon. Mereka harus secepatnya meninggalkan tempat ini kalau tidak mau tertimbun hidup-hidup.

Yoongi menarik tangan Ji Yoon dengan cukup keras. Gadis itu hanya sesekali mendesis karna kakinya terbentur dengan sesuatu. Tangannya yang satu lagi sibuk menutup dadanya yang terekspos akibat perbuatan Ares. Kepala Ji Yoon juga menoleh ke belakang. Menunggu Kim Taehyung yang entah kenapa belum juga tampak.

Ji Yoon tidak tau apa yang baru saja terjadi. Ia nyaris menjadi santapan malam para buaya kelaparan. Tak ada yang terlintas di benak Ji Yoon kecuali kata takut dan mati.

Yoongi membuka pintu mobil dan mendorong tubuh Ji Yoon ke dalamnya dengan cukup tak lembut.

"Kim Taehyung! Jangan buang waktuku!" teriak Yoongi berang ketika ia melihat Taehyung malah berbelok arah ke sayap kiri rumahnya.

"Kita tidak bisa menggunakan mobil itu jika ingin selamat Min. Tak mungkin rasanya melewati jalan desa jika bukit itu akan hancur sebentar lagi."

Alis Yoongi bertaut, namun ia juga berpikir hal yang sama. Namun dari pada buang-buang waktu lebih baik mereka cepat pergi dari tempat ini bukan?

Yoongi dan Ji Yoon yang telah berada di dalam mobil melihat Taehyung yang berlari ke sisi kiri rumahnya lalu hilang di dekat sana. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil offroad ke luar dari sana. Yoongi tidak menyadari jika garasi rumah keluarga Kim terletak di sayap kiri.

Dengan cekatan Yoongi kembali membuka pintu mobil dan menarik Ji Yoon ke luar dari dalam mobil. Taehyung memberhentikan mobil offroadnya tepat di depan dua orang itu. Yoongi lantas mendorong Ji Yoon masuk terlebih dahulu. Gadis itu langsung masuk dan berinisiatif melewati tempat duduk di samping kemudi untuk sampai duduk di kursi penumpang. Setelahnya Yoongi naik, mobil melaju bahkan sebelum Yoongi menutup pintunya dengan sempurna.

"Pasang sabuk pengamanmu, Park dan berpeganglah yang erat. Kita akan melewati jalur yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya," Yoongi melirik Ji Yoon yang sekarang sedang kelabakan mengaitkan sabuk pengamannya.

Baru di detik pertama Ji Yoon memasang sabuk pengamannya, tubuhnya sudah terombang ambing ke sana ke mari. Bahkan kepalanya nyaris membentur ke pintu.

"Perhatikan kepalamu," ucap Yoongi sekali lagi fokus menatap jalur yang Taehyung pilih untuk kabur dari kejaran tanah bukit yang longsor. Untung pagi telah datang. Matahari telah muncul untuk membantu mereka melihat jalanan.

"Menurutmu, apakah jalur yang ku pilih benar?" tanya Taehyung di tengah-tengah konsentrasinya menyetir.

Mereka bertiga terombang-ambing, bagaimana tidak, Taehyung melajukan mobilnya dengan brutal. Melewati perkebunan daun bawang. Irigasi dan tanah yang berbukit-bukit ditaklukan Taehyung dengan cukup mudah, belum lagi hambatan terhadap sisa-sisa ledakan dari beberapa bom yang ditanam.

"Yang ada di otakku saat ini adalah jalur selatan adalah yang paling aman. Namun kita tidak bisa memilih jalan itu," ucap Yoongi dengan cukup keras karna mesin mobil offroad mengaung dengan gagahnya. Ditambah jika Taehyung harus menancap gas ketika menemu kendala pada jalur yang mereka tempuh.

Taehyung mengangguk menanggapi jawaban Yoongi. "Benar, jalur selatan memang paling baik karna kita akan menuju ke belakang bukit. Namun melihat tanah yang sudah mulai berguguran aku rasa jalan menuju jalur selatan yang akan pertama tertimbun oleh material tanah."

"Aku pikir satu juta kubik tanah akan menutup semua wilayah ini. Jadi, menurutmu apa kita bisa memilih jalan lurus dengan garis bukit? Setidaknya aku berharap longsoran tanahnya menyebar karna wilayah yang lapang. Jadi kemungkinan kita tidak akan terjangkau cukup besar," opini Yoongi yang tanpa jeda langsung diangguki Taehyung.

4. (Im)Possible Love - Min Yoongi/Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang