Chapter 2 - Kenyataan perih

1.7K 62 3
                                    







" masih senang diam sendiri ?" sahut seorang pria yang suaranya sangat akrab ditelinga Thea

" david ...." Mata Thea Sedikit berbinar

" gue gak suka liat lo seperti ini ...." ucap David sambil mengusap lembut rambut Thea , " gue lebih senang lo seperti dulu , Thea yang ceria , gak banyak diam seperti ini ..."

Thea melepaskan tangan David yang menempel diantara Rambutnya


" Thea yang sekarang ya seperti ini , ... " balasnya singkat

" gue gak mau lo seperti ini terus ..."

" david...."

"  gue gak bisa menjalin hubungan seperti ini terus , gue ingin seperti cowok lain , normal .. gak selalu diam seperti ini , gue seperti pacaran dengan benda mati , ..." tuturnya datar tanpa menghiraukan perasaan perempuan yang ada dihadapannya.

" apa ? benda mati ?" Thea menelan ludahnya , dia tidak pernah menyangka jika David akan mengatakan hal seperti itu .

" iya , gue seperti pacaran dengan benda mati , lo selalu diam , gue seperti ...."

" oke ..... jadi lo maunya gimana ?" potong Thea

" gue ingin kita putus ...." ungkap David datar

Thea menggelengkan kepalanya seolah tidak menerima " kenapa ?"

David meraih tangan Thea " sorry ... "

" lo mutusin gue karena gue banyak diam ?" tanya Thea dengan mata yang disesaki air

" iya ....."

" satu tahun kita bareng-bareng , dan apa kenangan kita akan berakhir sampai disini , apa .... ( bibir thea sedikit bergetar) apaa hanya karena gue banyak diem lalu lo mutusin gue ? atau karena emang lo udah gak sayang lagi sama gue , kenapa seperti ini ? kenapa hanya karena gue ..."

David menempelkan telunjuknya diantara bibir Thea  " udah , gue ingin kita putus ... semoga lo dapetin pria yang jauh lebih baik lagi , pria yang bisa menerima diam lo ... dan maaf gue gak bisa bertahan dengan diam lo itu ...." papar David sambil pergi menjauh dari hadapan Thea

Thea mengepal kedua tangannya , dia merasakan air yang menggenang dibola matanya  hendak  keluar , seluruh teman kampus memperhatikan  iba dirinya.

Dia menundukkan kepalanya lemah .  Dulu David adalah pria yang selalu menguatkannya , selalu ada untuknya , selalu memberikannya semangat , selalu memberikan yang terbaik untuknya . Tapi sekarang pria itu memutuskan pergi , pergi karena tidak tahan dengan "Diam" nya Thea .

Apa yang salah dengan diam ? bukankah diam itu lebih baik ? tapi kenapa diam yang dia lakukan membuat hubungannya dengan David harus berakhir .

iya ..,Berakhir

Sekujur tubuh Thea terasa kelu , langkahnya terasa ringan , tenggorokannya terasa sakit .Ini adalah kali pertamanya dia patah hati , Dia bersusah payah beranjak dari tempat itu ,

 " kenapa ?" gumamnya dalam hati .

Kepala Thea terasa berat ketika beberapa kenangan berlalu lalang dikepalanya , kenangan itu berbenturan dan bertabrakan hingga akhirnya dia harus jatuh dan menangisi perpisahannya dengan David .

.................


Dengan mengendarai kendaraan mewahnya dia memutuskan untuk pulang kerumahnya,rumah mewah yang jika dilihat dari luar seperti istana namun jika masuk kedalamnya , rumah itu seperti neraka .

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang