Chapter 23 - Restu Bunda

892 52 0
                                        


" itukan Cuma bercanda yang ...."

" idih geli ....," ucap thea cengengesan saat mendengar Galang memanggilnya dengan sebuatan itu .

Thea melihat kearah jam tangannya , " udah jam 9 , gue harus kekampus ...,"

"lo mau pergi sendiri atau gue anter?"tanya Galang

tiba-tiba datang sebuah mobil putih datang menghampiri mereka , Thea dan Galang berikut teman-temannya diam saat melihat mobil itu ,..lalu seseorang dan beberapa pengawalnya keluar dari mobil .

" Tristan ?" desis Galang pelan

Tristan dan pengawalnya yang mengenakan baju hitam dan kacamata hitam berjalan menghampiri mereka .

" Akhirnya kita bertemu lagi hahahah ...."Tristan tertawa terbahak-bahak puas karena melihat ekspresi Galang dan Thea pucat

" ternyata lo masih hidup ..., " pekik Galang kesal

" gue adalah Tristan , sangat sulit untuk melenyapkan gue ..."

Tristan tersenyum kecil dan melihat sorot mata Galang dengan penuh kebencian " Gue akan membuat hidup lo lebih hanccur , gue akan membuat hidup lo berantakan , gue akan menghancurkan semua kebahagiaan lo seperti lo menghancurkan kebahagiaan adik gue !!!!" teriak Tristan sambil menujuk wajah Galang

" Gue gak akan membiarkan itu terjadi !!!" menghempas tangan Tristan

Thea yang dari tadi diam disamping mencoba menenangkan Galang agar tidak terpancing " tenang ..." ucapnya pelan .

Teman-teman Galang sudah dalam posisi siap untuk menyerang Tristan namun Galang masih belum memberikan aba-aba .

kini mata Galang dan mata Tristan beradu tajam , mereka seolah menyimpan dendamnya masing-masing .

" bos kita harus pergi sekrang ...." sahut salah satu pengawal Tristan

"kehancuran lo akan segera dimulai !!!" Ancam Tristan kepada Galang lalu pergi dari hadapannya

Setelah Tristan benar-benar menghilang dari hadapannya , semua teman-teman Galang berkumpul dan memastikan ancaman Tristan tidak akan pernah terjadi ,

" kita akan selalu ada bersama lo lang ...." sahut salah satu temannya

" iya ,dan kita pastiin semua itu gak akan terjadi ....,"

Galang menganggukan kepalanya " oke , thanks , sekrang kalian bubar ..., (melihat kearah jiro ) jaga markas kita "

" siap lang ...."

satu persatu dari pergi kini tinggal Galang dan Thea yang ditinggalkan berdua ,

" gue takut ..." ucap Thea lirih

Galang melirik sinis kearah Thea lalu meraih tangan kanannya " kita berangkat sekrang ..." ucap Galang datar

" tapi lang ...."

" apa lagi ?"

" bagaimana kalo ancaman Tristan itu benar-benar terjadi ?"

" kenapa takut ?"

" gue gak mau kalo sampe terjadi sesuatu sama lo ..."

" gue gak pernah takut dengan hal apapun ..." ucap Galang dengan wajah sedikit sinis

" iya...." Thea menghela nafasnya berat

" gue Cuma takut kehilangan lo ...."

" iiiiiii ......" Thea gemas dan mencubit pipi Galang

DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang